Lindungi Keamanan Digital, Poltekad Belajar Cyber Security di Malang
TIMESINDONESIA, MALANG – Sebanyak 23 bintara mahasiswa Politeknik Angkatan Darat (Poltekad) mempelajari Cyber Security atau keamanan digital di Jagoan Hosting Malang, Selasa (27/2/2024).
Pembelajaran ini dilakukan demi menguatkan ilmu dalam melindungi wilayah siber Indonesia seiring berjalannya isu strategis dalam transformasi digital.
Advertisement
Network Engineer and Security Jagoan Hosting, Ardy Bagus mengatakan, pemberian pengetahuan dasar mengenai bagaimana komunikasi jaringan itu berjalan sangat penting. Sehingga, jika nantinya terjadi serangan, maka bisa mengetahui jenis serangan dan bisa mengantisipasi.
"Kita juga beri pemahaman terkait bagaimana cara menganalisa serangan yang telah masuk. Setelah diketahui, harapannya para bintara mahasiswa mengetahui proses mitigasi dan preventifnya," ujar Ardy, Selasa (27/2/2024).
Menurutnya, dalam sistem keamanan data ini harus juga bisa fokus bagaimana infrastruktur tidak down.
Terlebih, saat ini sudah memasuki zaman Internet of Things (IoT) yang dimana kemananan data ini menjadi sangat penting dan makanan sehari-hari.
"Untuk menjaga data pribadi, cara yang paling simpel adalah saat meninggalkan laptop, tidak boleh dalam keadaan terbuka dan harus terkunci. Serta, harus rutin mengganti password setiap tiga sampai enam bulan sekali. Jangan mudah berikan username dan password kepada orang lain," ungkapnya.
Diketahui, kedatangan bintara mahasiswa Poltekad ke Jagoan Hosting Malang ini demi mempelajari cara mengamankan informasi rahasia dengan tindakan preventif maupun mitigasi melalui kegiatan Network Youth Defender (NYD).
Para bintara mahasiswa Poltekad ini mendapatkan kesempatan untuk praktik langsung pada miniatur data center, yaitu Dinoyo Research Center sebagai bahan dasar dalam pembelajaran.
Selain itu, mereka juga mendapatkan sederet materi yang disampaikan tentang dasar keamanan siber dan kerangka kerjanya.
Kemudian, tentang bagaimana pengelolaan data mulai dasar jaringan komputer, pengantar cyber security, dasar penggunaan sistem operasi Linux, dasar website, pengelolaan keamanan jaringan hingga pengelolaan keamanan data.
Sementara, Ketua Jurusan Telekomunikasi Poltekad, Letkol Arh Dessy Derius Minggu menyebut bahwa program studi (prodi) yang berkaitan dengan rekayasa keamanan cyber masih berada di tahun kedua.
"Melalui program ini, bintara mahasiswa wajib untuk mengetahui berbagai bidang ilmu terkait rekayasa keamanan cyber. Ini kesempatan yang baik bagi mahasiswa dengan tujuan agar para prajurit menjadi praktis yang unggul dan terampil untuk memasuki dunia kerja sesuai bidangnya," bebernya.
Dengan ini, pemanfaatan dalam pembelajaran dinilai sangat penting untuk menjadi bekal bagi para mahasiswa bintara Poltekad.
"Silahkan dimanfaatkan waktu dan ilmunya dengan baik. Ini menjadi bekal bagi bintara mahasiswa dan akan digunakan sesuai dengan penempatan mereka nanti," tandasnya.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ferry Agusta Satrio |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |