Peristiwa Daerah

Resmi Dioperasikan, Fasilitas Tambahan di RSUD Kanjuruhan untuk Jantung dan Stroke

Jumat, 08 Maret 2024 - 17:15 | 24.35k
Bupati Malang, HM Sanusi, didampingi Plt Direktur RSUD Kanjuruhan dan beberapa dokter spesialis, saat meninjau langsung kesiapan operasional fasilitas pengembangan ruang dan alat Catchlab baru, di RSUD Kanjuruhan, Kabupaten Malang.
Bupati Malang, HM Sanusi, didampingi Plt Direktur RSUD Kanjuruhan dan beberapa dokter spesialis, saat meninjau langsung kesiapan operasional fasilitas pengembangan ruang dan alat Catchlab baru, di RSUD Kanjuruhan, Kabupaten Malang.

TIMESINDONESIA, MALANG – Fasilitas tambahan penunjang layanan RSUD Kanjuruhan Malang diresmikan Bupati Malang, HM Sanusi, di Kepanjen, Kabupaten Malang, Jum'at (8/3/2024) pagi. Dengan fasilitas pengembangan layanan ini, diharapkan masalah kesehatan masyarakat lebih cepat tertangani. 

Fasilitas pengembangan layanan di RSUD Kanjuruhan ini, diantaranya tambahan alat dan ruang operasi Catchlab untuk penyakit jantung dan saraf (stroke), dengan fasilitas alat yang lebih canggih dan lengkap. Yakni, Cathlab-neurointervensi, alat Neuronavigasi, dan ESWL atau Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy.

Dengan alat canggih ESWL, penderita batu ginjal dengan ukuran batu ukuran kecil bisa ditangani dengan tidak perlu lagi operasi. Karena dengan alat ini, batu ginjal ginjal akan dipecah menjadi lebih kecil sehingga bisa keluar melalui saluran kemih.

"Dengan pengembangan fasilitas ini, harapannya semakin banyak yang bisa ditangani kesulitan masalah kesehatan masyarakat. Dan, juga bisa dilengkapi, untuk kebutuhan pelayanan kesehatan masayarakat yang butuh fasilitas tindakan medis untuk penyakitnya," kata Bupati Malang, HM Sanusi, usai peresmian, di RSUD Kanjuruhan, Jum'at (8/3/2024). 

Untuk kapasitas pelayanan rawat inap di RSUD Kanjuruhan, menurutnya bisa mencukupi 70 persen dari total 240 bangsal BOR (Bed Occupation Rate) yang tersedia. 

"Sudah bisa mencukupi kebutuhan layanan pasien di RSUD Kanjuruhan ini, ditambah beberapa rumah sakit swasta yang ada. Meski dibanding rasio penduduk, jumlah rumah sakit di Kabupaten Malang ini masih kurang," demikian Bupati Malang. 

Dalam kesempatan ini, Bupati Malang juga melakukan penandatanganan prasasti peresmian pengembangan layanan RSUD Kanjuruhan, didampingi Pj Seksldakab Malang, Nurman Ramdansyah. 

Sebelumnya, Bupati juga diperlihatkan langsung oleh pihak RSUD Kanjuruhan, pada sejumlah fasilitas ruang dan alat kesehatan Catchlab yang sepenuhnya sudah siap operasi untuk melayani masalah kesehatan masyarakat, khususnya untuk kasus jantung dan stroke. 

Rombongan Bupati juga melihat sistem layanan e-medical record rumah sakit, berupa Anjungan Pendaftaran Mandiri (APM), yang juga terkoneksi dengan rekam medik elektronik rumah sakit. Layanan mandiri nantinya bisa dimanfaatkan calon pasien poliklinik atau yang tengah menjalani rawat jalan. 

Dikonfirmasi, Plt Direktur RSUD Kanjuruhan, dr Bobi Prabowo, Sp.Em, KEC., M.BioMed, mengungkapkan, alat catchlab terbaru ini melengkapi alat kesehatan serupa yang sudah ada sebelumnya. 

Dengan alat catchlab baru yang punya fasilitas lebih lengkap yang ada saat ini, menurutnya punya kemanfaatan jauh lebih bagus dengan beberapa keunggulan. 

HM-Sanusi.jpgPenandatanganan prasasti peresmian fasilitas layanan pengembangan RSUD Kanjuruhan, oleh Bupati Malang, HM Sanusi, didampingi Pj Sekdakab Malang, Nurman Ramdansyah, dan Plt Direktur RSUD Kanjuruhan, Bobi Prabowo. (Foto Amin/TIMES Indonesia) 

Menurutnya, RSUD Kanjuruhan menambahkan alat canggih Cathlab-Neurointervensi kedua untuk pengembangan layanan yang bisa menangani kasus-kasus jantung dan saraf.

Berikutnya, dengan alat Neuronavigasi, akan bisa diketahui batas-batas kepala atau tulang belakang pada saat dilakukan oeprasi pembedahan. Alat ini juga dapat memberikan informasi lokasi yang akurat dimana lesi berada. 

"Jadi, degan alat neuronavigasi, bisa diketahui posisi organ-organ penting lebih presisi, sehingga tindakan medis saat operasi bedah bis diberikan dengan tepat," jelas dr Bobi. 

Kelengkapan fasilitas pada rumah sakit rujukan tipe B, lanjutny, juga dengan memiliki incinerator untuk mengolah limbah medis lebih baik. 

Dalam pengolahan limbah medis, menurutnya RSUD Kanjuruhan juga telah mendapatkan Penghargaan dari Gubernur Jawa Timur akhir 2023 lalu, dalam kategori Pelaporan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Terbaik. 

Pengembangan layanan yang sudah dilakukan ini, kata Bobi, terutama berangkat dari banyaknya kasus jantung atau paru-paru yang dialami warga Kabupaten Malang, namun penanganannya harus tetap dirujuk ke RS TIpe A, seperti halnya RSSA Kota Malang. 

Dalam kesempatan ini, dr Bobi juga mengenalkam sejumlah nakes dokter spesialis, yang sudah disiapkan menangani poli dengan pemanfaatan alat Catchlab terbaru tersebut. 

Tenaga dokter spesialis RSUD Kanjuruhan yang mendukung layanan baru ini, setidaknya sejumlah 9 dokter spesialis. Masing-masing, tiga dokter baru selesai pendidikan, tiga dokter sedang menempuh pendidikan, dan tiga dokter baru. (*) 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES