Indonesia Positif

Masyarakat Banyuwangi Naik Kelas dengan Bincang Cerdas Kesetaraan Berkelas

Jumat, 17 Mei 2024 - 18:08 | 21.28k
Giat sarasehan yang bertajuk Bincang Cerdas Kesetaraan Berkelas yang digelar di Pelinggihan kantor Disbudpar Banyuwangi. (Foto : Anggara Cahya/TIMES Indonesia)
Giat sarasehan yang bertajuk Bincang Cerdas Kesetaraan Berkelas yang digelar di Pelinggihan kantor Disbudpar Banyuwangi. (Foto : Anggara Cahya/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Pemerintah Banyuwangi, Jawa Timur melalui Dinas Pendidikan (Dispendik), menggelar sarasehan, bertajuk Bincang Cerdas Kesetaraan Berkelas dengan harapan dapat mengurangi angka kemiskinan masyarakat.

Dengan mengundang puluhan Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) dan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), pada bincang yang digelar di Pelinggihan Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Banyuwangi, pada, Jumat (17/5/2024) tersebut, diharapkan mampu menetaskan inovasi yang dapat meningkatkan kemampuan dan pengetahuan masyarakat.

Advertisement

Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani mengatakan, pemerintah telah membuat banyak program-program pendidikan. Selain membentuk karakter dan mencerdaskan masyarakat, output yang ingin dicapai dalam pendidikan adalah dalam mengentaskan kemiskinan di masyarakat.

“Pendidikan harus inklusi dan berdampak, adanya program pendidikan di Banyuwangi, saat ini angka kemiskinan kita sekitar 7,43 persen,” katanya.

“Harapanya ada inovasi yang ditelurkan karena kegiatan ini. Karena inovasi pendidikan kunci kesuksesan Banyuwangi,” imbuh Ipuk dalam sambutanya.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Dispendik Banyuwangi Suratno menjelaskan, acara Bincang Cerdas Kesetaraan Berkelas tersebut merupakan wadah berbagi ide, usulan hingga aspirasi dari LKP dan PKMB yang mana keduanya bakal diperluas peranya dalam memberikan pendidikan masyarakat.

Diharapkan, Suratno menambahkan, LKP dan PKMB nantinya akan lebih banyak dimasukkan muatan pendidikan vokasional, dalam bentuk mengajarkan keterampilan dalam kecakapan hidup, supaya masyarakat lebih berdaya saat masuk dalam dunia kerja dan dunia entrepreneurship atau usaha.

“Nah caranya kita ingin mengawinkan LKP dan PKMB agar masyarakat siap untuk lebih berdaya dan mandiri sekaligus tidak kesulitan dalam menumbuhkan ekonomi,” tandasnya.

Selain itu, kedua lembaga tersebut diharapkan mampu meningkatkan kompetensi dan kualifikasi masyarakat sehingga kesempatan kerja dan usaha masyarakat lebih terjamin. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES