Isu Perundungan Antarkan Mahasiswa FISIP UB Raih 3rd Best Video Project di Malaysia

TIMESINDONESIA, MALANG – Mahasiswa Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Brawijaya (UB) berhasil menorehkan prestasi membanggakan. Mahasiswi atas nama Angela Clarisa itu berhasil menyabet 3rd Best Video Project dalam Indonesian Youth Excursion Network (IYEN) 2024 yang diselenggarakan akhir April 2024 lalu di Kuala Lumpur, Malaysia.
Dalam ajang tersebut, dia membuat video yang mengangkat isu perundungan dan kekerasan yang kerap terjadi di sekolah, Angela menampilkan proyek videonya yang berjudul “Kedaruratan Pendidikan di Indonesia” di depan peserta-peserta lainnya yang berasal dari berbagai negara. Selain penjelasan mengenai kasus-kasus perundungan yang terjadi di Indonesia, dia juga menawarkan sebuah solusi kongkrit yang bisa dilakukan.
Advertisement
“Mulai dari meeting online untuk diskusi bersama founder IYEN terkait project yang mau kita bawakan dan akan diarahkan langsung sama mereka. Aku juga harus melakukan riset terkait isu-isu pendidikan di indonesia yang terbaru,” ujarnya, Senin (20/5/2024).
Selain itu, ia juga menceritakan bahwa ia membutuhkan waktu kurang lebih selama dua bulan untuk mempersiapkan materi beserta video yang ia daftarkan dalam program tersebut. Pihaknya pun mengaku mendapatkan banyak pengalaman berharga selama mengikuti ajang itu. Utamanya pada waktu menampilkan proyek yang telah dia rancang.
“Hal itu paling berkesan bagi saya karena saya jadi tahu batas kemampuanku dan ternyata pada akhirnya aku bisa setelah mencoba langsung. Tentunya meraih award sebagai 3rd Best Video Innovation juga momen paling berkesan dan diluar ekspektasi aku sebenarnya,” tuturnya.
Angela pun mengungkapkan bahwa niat awalnya untuk mengikuti IYEN adalah untuk mencoba hal yang belum pernah ia rasakan serta untuk menambah pengalaman.
Setelah meraih keberhasilan ini, pihaknya juga menyampaikan pesan bagi teman-teman FISIP UB lainnya yang tertarik berpartisipasi dalam program IYEN untuk mulai mengulik informasi-informasi terlebih dahulu.
“Jangan jadikan reward menjadi patokan kalian dalam mengikuti kegiatan ini, tetapi jadikan kegiatan ini untuk kalian bisa belajar dan mencoba hal baru agar bisa keluar dari zona nyaman kalian," lanjutnya.
"Menurutku, reward hanyalah bonus dari apa yang sudah kalian persiapkan selama ini. Jadi, persiapkanlah diri kalian sebelum mengikuti kegiatan ini karena usaha tidak akan mengkhianati hasil,” pungkas mahasiswa FISIP UB ini. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Hendarmono Al Sidarto |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |