Indonesia Positif

FORMA-PHM Fakultas Hukum UWG Malang Nobar Tentang HAM

Rabu, 29 Mei 2024 - 12:15 | 17.72k
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANG – Forum Mahasiswa Pengkaji Hukum untuk Masyarakat (FORMA-PHM) Fakultas Hukum Universitas Widyagama Malang (FH UWG) menggelar acara Nonton Bareng (nobar) dengan tema "Merawat Narasi Sejarah Kemanusiaan untuk Penegakan Hukum dan HAM".

Acara yang dihadiri seluruh mahasiswa FH UWG  ini berlangsung di selasar lobi lantai 1 Gedung Kampus II UWG, Rabu (29/5/2024).

Advertisement

Acara ini dimoderatori oleh Sujin, mahasiswa Fakultas Hukum UWG, dan menghadirkan dua pemantik diskusi utama, yaitu Dandik Katjasungkana, Ketua IKOHI (Ikatan Keluarga Orang Hilang Indonesia Jawa Timur), dan Dr. Purnawan D. Negara, SH., MH., dosen FH UWG serta mantan Dekan FH UWG.

FORMA-PHM-UWG.jpg

Dalam sambutannya, Dekan Fakultas Hukum UWG, Dr. Ibnu Subarkah, SH., MHum., menyampaikan pentingnya acara ini sebagai bagian dari upaya edukasi tentang sejarah pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di Indonesia. Ia menekankan bahwa kegiatan seperti nobar ini sangat penting untuk mengingatkan generasi muda, khususnya mahasiswa hukum, tentang bahaya pelanggaran HAM dan perlunya mengawal penegakan hukum agar tidak terjadi penyimpangan oleh penegak hukum.

"Dalam sejarah penegakan hukum dan HAM, kita harus belajar dari masa lalu agar kekerasan dan pelanggaran HAM tidak terulang kembali. Hak asasi manusia adalah bagian yang sangat privasi dan harus dilindungi oleh negara," ujar Dr. Ibnu Subarkah. Ia juga memberikan apresiasi kepada Dr. Purnawan D. Negara yang menginisiasi kegiatan ini dan kepada Dandik Katjasungkana yang bersedia berbagi pengalaman dan pengetahuan.

poster-film.jpg

Dr. Purnawan D. Negara memberikan gambaran mengenai situasi mencekam pada Mei 1998 saat demonstrasi besar-besaran terjadi di Jakarta menuntut Presiden Soeharto turun dari jabatannya. Demonstrasi tersebut, yang pada awalnya damai, berubah menjadi kekerasan yang mengakibatkan pelanggaran HAM berat, termasuk penculikan aktivis yang hingga kini belum ditemukan.

Sementara itu, Dandik Katjasungkana mengingatkan pentingnya mengawal setiap gerakan massa dalam menyampaikan aspirasi agar tidak disusupi oleh provokator yang dapat memicu kekerasan. Ia juga menekankan bahwa sejarah kekacauan pada 1998 yang hampir melumpuhkan perekonomian Indonesia harus menjadi pelajaran berharga bagi para mahasiswa hukum dalam menjaga dan mengawal hak-hak asasi manusia.

Acara ini berhasil memberikan pencerahan dan pemahaman lebih dalam kepada mahasiswa FH UWG Malang tentang pentingnya menjaga narasi sejarah kemanusiaan sebagai bagian dari penegakan hukum dan HAM di Indonesia. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Dhina Chahyanti
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES