Menjaga Pertahanan Wilayah dengan Pemberdayaan Pesisir Teluk Lengung Melalui Perisai Mangrove

TIMESINDONESIA, BATAM – Sore itu, meskipun cuaca hujan, selepas menangkap ikan, Ridwan Ali (49) warga RT 01, RW 22, Kampung Tua, Teluk Lengung, tak menghiraukan baju yang dikenakannya basah akibat terkena jatuhnya air dari langit.
Hawa dingin yang menusuk tulang pun bahkan tak dihiraukannya. Nampak langkah kakinya yang dengan tujuan pasti, ia menyempatkan diri untuk mengelilingi sepanjang tepian teluk untuk melihat tanaman mangrove yang ada di sekitar Teluk Lengung.
Advertisement
Meski usianya tidak muda lagi dan hanya mengandalkan ekonominya dari hasil tangkapan ikan, namun semangatnya untuk selalu menjaga dan merawat hutan mangrove agar tidak punah terus dilakukannya.
Dengan sorot matanya yang tajam, Ridwan meneliti dan mengecek mana pohon mangrove yang perlu diselamatkan supaya tetap tumbuh subur. “Sayang jika Teluk Lengung ini nantinya tanaman mangrovenya berkurang,” katanya.
Bahkan yang lebih mengharukan lagi, menurut penuturan Ridwan, untuk mempertahankan hutan mangrove yang ada di Teluk Lengung ini, dirinya sering mengeluarkan uang pribadinya untuk membeli bibit mangrove yang kemudian ditanam di bekas pohon yang sudah mati.
“Ya kadang pakai uang saya pribadi dari sisa belanja kebutuhan sehari-hari untuk beli bibit mangrove ini. Tentu ini saya berikan semata-mata hanya untuk menyelamatkan daerah di sekitar teluk ini agar tidak terjadi erosi dan juga menyelamatkan ekosistemnya,” lanjutnya.
Lebih lanjut, mengenai Ridwan yang selalu menjaga mangrove di Teluk Lengung ini, ia menceritakan bahwa di dua dekade ini tanaman mangrove yang ada di Kota Batam makin lama makin berkurang.
Bahkan tak hanya Ridwan Ali yang mengakui, namun hal yang sama juga, sebagai Komandan Distrik Militer (Dandim) 0316/Batam yang memiliki wilayah teritorial di Kota Batam, mengenai penurunan hutan mangrove ini tentu juga menjadi tanggung jawab dan perhatian saya dalam ikut serta menjaga kelestarian hutan mangrove yang ada di Kabupaten Batam.
Oleh karena itu, dalam pelaksanaan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-120 yang kebetulan salah satunya dikerjakan di wilayah Kota Batam, salah satu sasarannya difokuskan pada penanaman 1000 pohon mangrove yang difungsikan sebagai penyelamat tanah akibat terkikisnya air dan juga ekosistem yang ada di sekitar Teluk Lengung.
Sedangkan menurut walikota Batam, H.Muhammad Rudi., S.E,.M.M mengatakan, "Dari data kami, luasan mangrove di Batam sekitar Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Batam mencatat ada sekitar 13.460,4 hektare kawasan hutan dan ekosistem mangrove di Kota Batam. Dari jumlah tersebut hampir seluruhnya berada di Pulau penyangga Kota Batam seperti Galang, Bulang dan Belakang Padang serta sebagaian kecilnya di wilayah Nongsa. Dalam dua dekade terakhir penyusutan hutan mangrove terjadi karena berbagai penyebab, seperti pembangunan industri, perumahan, tambak, sampai waduk."
Walikota juga menjelaskan bahwa alih fungsi lahan Mangrove tanpa pengawasan dan regulasi tumpang tindih disinyalir menjadi salah satu penyebab utama semakin berkurangnya. Untuk itu, ia menilai perlu adanya langkah antisipasi agar hutan mangrove tak terus tergerus.
Melihat kondisi itu, dengan adanya pelaksanaan TMMD di wilayah Kodim 0316/Batam, Ansar juga memberikan apresiasinya terhadap kegiatan penanaman 1.000 batang pohon mangrove. Selain berdampak terhadap lingkungan, ia juga berharap, keberadaan hutan mangrove akan dapat menjadi eko wisata yang memberikan dampak perekonomian dan kesejahteraan bagi masyarakat.
Begitu juga, pelaksanaan penanaman mangrove ini juga sesuai dengan arahan Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) yang menjadi program unggulan, dimana mangrove ini merupakan bagian dari komitmen TNI untuk melestarikan lingkungan agar dapat menyatu dengan alam.
TMMD Dibuka, Hutan Mangrove Dapat Perhatian
Tepat pada Rabu (8/5/24) di Lapangan Kaliban Trade Center, Kelurahan Kabil, Kecamatan Nongsa, Kota Batam, Kepri, telah berkumpul ratusan orang, baik berpakaian loreng yang nampak kelihatan gagah dan berwibawa, serta pakaian cokelat dari kepolisian, maupun pakaian cream dari Aparat Sipil Negara Kota Batam. Mereka nampak antusias dalam mengikuti upacara pembukaan TMMD.
Pelaksanaan yang dilaksanakan secara serentak ini merupakan wujud dari pengabdian TNI kepada rakyat Indonesia dalam ikut serta pemerintah memeratakan pembangunan, terutama di daerah terdalam, terluar dan juga terdepan.
Satgas TMMD Kodim 0316/Batam Bersama Warga Melaksanakan Pengecoran Jalan
Berangkat dari itu, Kodim 0316/Batam bersama Pemkot Batam berupaya memberikan solusi bagi warga Kampung Pelita dengan menghadirkan program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-120 Kodim 0316/Batam. Dalam program itu, selain penanaman 1000 mangrove juga dilakukan berbagai pembangunan infrastruktur, mulai dari semenisasi jalan sepanjang 1.810 meter, pembangunan drainase sepanjang 665,99 meter, serta pembuatan bak kontrol seluas 2,25 meter.
Selain sasaran utama tersebut, juga ada sasaran tambahan berupa pembuatan Poskamling, pengecatan Gereja, pembuatan tempat sampah sebanyak 20 buah, serta pembagian Al Quran ke Masjid. Sebagai pelengkap juga dilakukan kegiatan nonfisik yang meliputi berbagai penyuluhan, mulai dari tentang hukum, kesehatan, Narkoba, radikalisme, KB kesehatan, ekonomi kreatif, wawasan kebangsaan dan bela negara.
Kerja Keras Tanpa Kenal Waktu Demi Tercapainya TMMD
Pagi itu, ketika orang masih terbuai dengan alam mimpinya, satuan tugas (satgas) TMMD ke-120 Kodim 0316/Batam sudah nampak rapi memakai seragam lengkap. Sudah terbiasa memang dan memiliki jiwa disiplin tinggi, itulah yang mereka lakukan ketika mengemban tugas demi membela bangsa dan negara.
Tangan-tangan baja para satgas TMMD Kodim 0316/Batam dengan dibantu alat-alat dari mesin dan manual terus bekerja dalam malekasanakan pekerjaan fisik di Kelurahan Kabil. Mereka berharap, dengan kehadirannya ini dapat membawa dampak positif bagi warga yang mendapatkannya, terutama dalam hal peningkatan ekonomi. Karena saat ini dari data, kondisi Kelurahan Kabil angka kemiskinan mencapai 12.221 jiwa atau sekitar 31 persen dari jumlah penduduk yang ada saat ini.
Camat Nongsa, Arfandi, mengaku bersyukur dengan adanya TMMD ke-120 di Kelurahan Kabil yang diharapkan dapat berdampak luas. “Tentu merasa bersyukur karena dengan adanya TMMD di Kelurahan Kabil ini, harapan ke depan warga di Kelurahan Kabil akan terentaskan dari kemiskinan. Apalagi dengan adanya penanaman pohon Mangrove yang dilakukan oleh anggota satgas TMMD bersama warga sedikit banyak populasi ikan di Teluk Lengung tetap terjaga, sehingga hasil tangkapan para nelayan makin meningkat,” katanya.
TMMD Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat
Sebagai salah satu akses pintu gerbang masuk ke Indonesia, diriku menilai, Kelurahan Kabil letaknya menjadi sangat strategis untuk segera dilakukan percepatan pembangunan. Kondisi ini pula yang menjadi latar belakang dipilihnya Kelurahan Kabil menjadi sasaran dalam TMMD kali ini.
“Kelurahan Kabil ini sasaran yang strategis, karena merupakan pintu masuk yang berbatasan dengan negara luar. Jadi aku ingin memberikan kesan yang baik bagi warga negara asing yang menginjakkan kakinya di sini. Jangan sampai nanti Kabil ini dilihat oleh warga asing khususnya, kondisinya banyak kekurangan dan tertinggal. Apalgi dengan dekatnya dengan teluk, penanaman dan menjaga hutan mangrove perlu dilakukan,” gumamku.
Tentu saja, sebagai Dansatgas, harapan kedepan, melalui program TMMD ke-120 yang telah dilaksanakan dapat berdampak luas bagi masyarakat. Apalagi kalau dilihat kepentingan TMMD ini adalah untuk kesejahteraan masyarakat, tentu menginginkan perekonomian warga di sini semakin baik dan berkembang dengan mudahnya akses jalan yang selesai dibangun. Terlebih lagi, dengan selesainya penanaman pohon mangrove dapat menekan angka abrasi tanah yag disebabkan oleh air teluk.
Kota Batam wilayah Vital Jadi Pertahanan Negara
Kota Batam yang berada di garis pantai dan sebagai akses masuk dari negara luar memiliki nilai strategis untuk pertahanan negara. Kondisi ini perlu mendapat perhatian serius untuk tetap menjaga kedaulatan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
“Dari segi pertahanan, kita lihat bahwa Batam ini letaknya sangat strategis karena berbatasan langsung dengan negara luar, terdekat adalah Singapura. Maka sangat penting untuk memperkuat ketahanan wilayahnya dengan berbagai pembangunan infrsastruktur, salah satunya akses jalan. Selain itu, untuk penanaman mangrove ini tentu dapat menjaga ekosistem yang ada di Teluk Lengung,” kata Danrem 033/WP, Brigjen TNI Jemi Watuseke yang saat itu sempat mengunjungi lokasi pengerjaan TMMD.
Tak hanya secara fisik, menurutnya, penanaman mangrove perlu dilakukan kerena, selain untuk sumber oksigen, juga dapat difungsikan sebagai penangkap karbondioksida yang dihasilkan oleh pencemaran udara, sehingga dapat berperan penting dalam penyediaan oksigen di wilayah kota Batam.
Tim Wasev Mayjend TNI Herianto Lakukan Kunjungan ke Lokasi Pengerjaan TMMD Kodim 0316/Batam
Sementara, di saat Tim Wasev TMMD ke-120 Mayjend TNI Herianto melakukan kunjungan untuk pengawasan dan mengevaluasi pekerjaan TMMD yang sedang dikerjakan, dirinya sempat menegaskan bahwa, TMMD dilaksanakan atas perencanaan yang mengutamakan aspirasi dan kepentingan masyarakat yang dilaksanakan secara integral dengan melibatkan semua unsur-unsur yang terkait, mulai dari tingkat desa atau kelurahan, sampai tingkat kabupaten/kota.
Ia pun mengajak masyarakat di Kelurahan Kabil untuk menyukseskan program TMMD yang dilaksanakan dan merawat hasilnya. “Dalam pelaksanaan TMMD kali ini, marilah kita bersama-sama bergotong royong untuk saling membantu guna menyukseskan program TMMD ke-120, agar hasilnya dapat dimanfaatkan dan dinikmati oleh masyarakat dalam jangka panjang, serta dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan Kemanunggalan TNI-Rakyat,” terang Mayjend TNI Herianto.
Siap Menatap Masa depan yang Terang
Kini setelah 30 hari berlalu, harapan mulai menerangi Kampung Pelita. Berbagai sasaran yang bersifat fisik dan nonfisik berhasil dituntaskan oleh para prajurit TNI yang terus manunggal dan bergotong-royong dengan masyarakat. Harapan pun terpancar jelas dalam setiap sorot mata warga di sana. Harapan untuk dapat lepas dari belenggu kemiskinan dan hidup sejahtera.
Di masa mendatang, diharapkan TMMD Kodim 0316/Batam menjadi jalan lanjutan untuk menuju Kota Batam siap menatap masa depan yang lebih cerah dan sebagai pintu gerbang peningkatan ekonomi dunia. Apalagi, setelah penanaman mangrove sudah dilakukan, eko wisata mangrove akan menambah omset ekonomi bagi warga sekitar. (*)
*) Oleh: Kolonel Inf Rooy Chandra Sihombing, Dansatgas TMMD Kodim 0316/Batam
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Dhina Chahyanti |
Publisher | : Rochmat Shobirin |