Kolaborasi Polbangtan Malang dan BBIB Singosari Dukung Ketahanan Pangan Nasional

TIMESINDONESIA, MALANG – Politeknik Pembangunan Pertanian Malang (Polbangtan Malang) dan Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) Singosari dan resmi menjalin kerjasama strategis dalam rangka optimalisasi aset untuk mendukung peningkatan kinerja pelayanan. Kerjasama ini difokuskan pada pemanfaatan lahan di Polbangtan Malang yang akan dioptimalkan penggunaannya oleh BBIB Singosari.
Acara penandatanganan kerjasama yang berlangsung di kampus Polbangtan Malang dihadiri oleh Kepala BBIB Singosari, drh. Akbar, dan dan Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana, pada Jumat (7/6/2024). Keduanya menyampaikan harapan besar terhadap dampak positif dari kerjasama ini bagi peningkatan kualitas pelayanan kepada masyarakat.
Advertisement
Kerjasama ini juga diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam mendukung program ketahanan pangan dan pembangunan pertanian nasional.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman telah melakukan upaya dalam mengelola sektor pertanian yang lebih maju. Salah satu fokus utamanya adalah memperkuat program ketahanan pangan. Amran mengajak semua pihak bergandengan tangan memperkuat ketahanan pangan. Menurut Mentan Amran, tantangan pertanian ke depan semakin kompleks, sehingga perlu semua pihak untuk bahu membahu memperkuat sektor pangan.
“Kita berdoa dan bergandengan tangan karena tantangan ke depan semakin kompleks. Mari kita kuatkan sektor pangan,” ucap Mentan Amran
Terkait dengan perluasan kerjasama pendidikan, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian (Kementan), Dedi Nursyamsi menjelaskan bahwa pendidikan vokasi Polbangtan Kementan, outputnya menghasilkan wirausaha muda pertanian dari hulu sampai hilir.
“Cita-cita kami menghasilkan alumni, pendekar pertanian tanah air yang mampu menjaga kesinambungan pembangunan pertanian” ujar Dedi.
Sedangkan lingkup kerja sama pendidikan meliputi penyediaan jasa dan informasi baik terkait inovasi teknologi terapan maupun kelembagaan serta pembangunan SDM.
“Pendidikan vokasi itu memang arahnya adalah terapan. Dalam kurikulum kita 70 persen itu adalah praktek dan 30 persen teori di dalam kelas. Prakteknya bisa teaching factory, sarana prasarana produksi pertanian kita atau bisa juga di dunia usaha dan dunia industri (DUDI),” jelas Dedi.
Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana, menambahkan bahwa sinergi ini sangat penting untuk menciptakan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat.
"Kerjasama ini bertujuan tidak hanya untuk optimalisasi lahan, tetapi juga untuk meningkatkan kualitas pembelajaran kepada mahasiswa, khususnya dalam bidang Penyuluhan Peternakan dan Kesejahteraan Hewan (PPKH), sentra agribisnis peternakan, melalui kegiatan teaching factory, kuliah umum, magang, dan penelitian," ungkap Uud, sapaan Direktur.
Lingkup kerjasama ini mencakup berbagai aspek, antara lain peningkatan kualitas pembelajaran mahasiswa melalui program-program praktis seperti teaching factory yang memungkinkan mahasiswa belajar langsung dari praktik di lapangan. Selain itu, kuliah umum, program magang, dan penelitian juga menjadi bagian dari kerjasama ini untuk memperkaya wawasan dan keterampilan mahasiswa.
Optimalisasi lahan yang dilakukan diharapkan dapat mendukung berbagai kegiatan yang berfokus pada pengembangan agribisnis peternakan, sehingga dapat menjadi model kerjasama yang bermanfaat di masa depan. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ferry Agusta Satrio |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |