Gelar Pelatihan, Kementan RI Kembangkan Korporasi Peternak

TIMESINDONESIA, BATU – Secara nasional, pangan memiliki peranan sangat penting dan kritis sebagai salah satu komponen ketahanan nasional suatu bangsa. Ketahanan Pangan merupakan kondisi terpenuhinya pangan bagi negara sampai dengan perseorangan, yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, beragam, bergizi, merata, dan terjangkau serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat, untuk dapat hidup sehat, aktif, dan produktif secara berkelanjutan.
Pada umumnya kegiatan usahatani masyarakat masih dilakukan secara subsisten dan belum berorientasi pada skala komersial, untuk itu perlu dilakukan upaya agar kegiatan usaha yang dijalankan secara terintegrasi hulu-hilir sehingga usahatani tersebut dapat berorientasi bisnis. Salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui korporasi usahatani.
Advertisement
Hal senada disampaikan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian (Kementan) Dedi Nursyamsi, petani binaan penyuluh seharusnya tidak lagi berfikir "tanam, petik lalu jual", tapi juga harus dibentuk korporasi petani. Dukung dengan inovasi dan mekanisasi, agar petani menguasai pertanian dari hulu ke hilir, sebagai bisnis bukan sekadar bertani.
"Bukan lagi jamannya petani bekerja dan berusaha tani sendiri-sendiri. Harus berjamaah. Awali dari kelompok-kelompok tani untuk membentuk korporasi petani. Saham korporasi dari petani," sebut Dedi.
Berdasarkan hal tersebut, Balai Besar Pelatihan Peternakan Batu sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) di bawah BPPSDMP, merasa terpanggil untuk memberikan kontribusi nyata dalam mendukung program korporasi tersebut melalui penyelenggaraan Pelatihan Korporasi bagi petani.
Pelatihan diselenggarakan mulai 11-13 Juni 2024, diiikuti oleh 30 peserta yang berasal dari 8 Kabupaten yang merupakan kawasan komoditi peternakan yaitu Kabupaten Kediri, Probolinggo, Tuban, Lampung Selatan, Bengkulu Utara, Aceh Besar, Solok Selatan dan Penajam Paser Utara.
Pelatihan di buka secara resmi pada Selasa (11/06/24) di Brizantha Convention Hall BBPP Batu oleh Kepala BBPP Batu yang dalam hal ini di wakili oleh Ketua Kelompok Substansi Penyelenggaraan Pelatihan, Dodik Suprapto.
Dalam sambutannya, Dodik menyampaikan dalam wewujudkan korporasi pertanian mandiri membutuhkan perencanaan yang matang, kolaborasi, dan komitmen yang kuat. petani dapat mengembangkan komunitas bisnis yang kuat yang dapat memberikan manfaat ekonomi dan sosial yang signifikan
“Pelatihan ini dapat menjadi komunikasi awal untuk menyambung tali persaudaraan sesama pengelola korporasi, membentuk konektivitas dalam berjejaring, serta mempererat kohesi sosial demi kemajuan pertanian Indonesia di masa depan,” ujar Dodik.
Selama pelatihan, peserta akan memperoleh materi dari para narasumber, praktisi dan widyaiswara yang kompeten di bidangnya terkait kebijakan pengembangan pertanian berbasis korporasi, mengembangkan usaha berbasis kawasan, menjalin kemitraan dan negoisasi, manajemen strategi bisnis dan menerapkan strategi pemasaran. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Dhina Chahyanti |
Publisher | : Rochmat Shobirin |