Bersyukur Ada Program JKN, Cuci Darah 11 Tahun Dijamin Penuh Tanpa Biaya

TIMESINDONESIA, LUMAJANG – Hemodialisis merupakan suatu prosedur yang direkomendasikan kepada pasien pengidap gagal ginjal kronis, atau ketika fungsi ginjal pasien telah menurun hingga 15 persen. Hal ini dapat diketahui apabila pasien gagal ginjal mengalami gejala seperti, sesak napas, kelelahan, mual dan muntah. Kondisi inilah yang diderita oleh Yun Kendro Budiyadi (60). Yun, panggilannya, merupakan peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) segmen penerima pensiunan dari PNS. Ia menderita gagal ginjal yang mengharuskan dirinya menjalani terapi hemodialisis secara rutin selama 11 tahun sampai dengan saat ini.
Saat dikunjungi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Haryoto Kabupaten Lumajang pada Senin (10/6/2024), terpampang jelas sebuah ruangan dengan beberapa ranjang yang tersusun rapi. Setiap ranjang diletakkan sebuah mesin dialisis dipakai untuk menyaring darah. Terlihat di ujung kanan ruangan salah seorang pasien sedang melakukan proses cuci darah. Menurutnya, sejak tahun 2013, ia divonis harus melakukan cuci darah.
Advertisement
"Semenjak jaman PT Askes (Persero) dan sampai saat ini dikelola BPJS Kesehatan. Saya merasa sedih, dua kali seminggu saya harus rutin mendatangi rumah sakit untuk terapi hemodialisis. Bagaimana saya tidak memikirkan biaya yang akan digunakan untuk pelayanan kesehatan, belum keluarga saya akan disusahkan dengan penyakit ini. Tapi Alhamdulillah, saya sudah dijamin oleh Program JKN sampai dengan saat ini saya tidak menemukan kendala yang berarti asalkan kita mengikuti prosedur yang berlaku,” ungkap Yun tersenyum haru dengan tangan kanan tertusuk jarum dan berbalutkan selang untuk proses cuci darah.
Dirinya mengungkapkan, bersyukur semua pelayanan kesehatan telah dijamin oleh Program JKN. Tak ada sepeser pun biaya yang ia bayarkan. Satu hal lagi yang membuatnya tenang adalah tidak mengkhawatirkan biaya cuci darah yang dijalaninya secara rutin dua kali seminggu tersebut. Ia menambahkan pelayanan kepada setiap peserta JKN yang diberikan tidak pernah dibedakan dengan pasien lainnya.
“Selama hampir 11 tahun alhamdulillah kondisi pelayanannya bagus, pelayanan di rumah sakit bagus. Selama saya menjalani cuci darah tidak pernah ada biaya, gratis total, gratis semuanya sedikit pun tidak bayar, tidak ada sedikit pun atau sepeser pun biaya yang saya keluarkan. Semua sudah dijamin BPJS Kesehatan. Saya menjalani terapi cuci darah selama dua kali seminggu di RSUD, pelayanan yang diberikan sangat baik dan tidak pernah dipersulit ataupun kendala untuk mendapatkan pengobatan. Saya merasa nyaman dengan jadwal yang diberikan dan tidak menunggu lama setiap terapi,” ujar Yun.
Sebagai peserta aktif JKN, Yun mengapresiasi betul manfaat jaminan kesehatan yang diberikan oleh pemerintah. Ia mengharapkan Program JKN yang dikelola BPJS Kesehatan dapat berkelanjutan dan menjamin kesehatan seluruh rakyat Indonesia. Selain merasa bersyukur dan terbantu ia juga menyampaikan ungkapan terima kasih kepada para peserta lain yang selalu rutin membayar iuran.
“Saya benar-benar bersyukur dan berterima kasih pada semua peserta JKN yang telah membayar iuran rutin dan menjaga keaktifan kepesertaanya setiap bulan, apalagi mereka yang masih belum pernah memanfaatkan pelayanan kesehatan. Tanpa disadari, iuran yang mereka bayarkan telah gotong royong membantu membiayai peserta yang sakit seperti saya ini. Mengingat BPJS Kesehatan sangat penting bagi kita semua agar bisa segera menjadi peserta JKN. Jadi sewaktu sakit nanti, bisa dilayani dengan sebaik-baiknya tanpa risau biaya sepeserpun saat sakit,” ungkap Yun. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Dody Bayu Prasetyo |
Publisher | : Rochmat Shobirin |