Indonesia Positif

Mahasiswa Asal Australia Ngerujak di UIN Maliki Malang

Kamis, 11 Juli 2024 - 15:50 | 30.21k
Mahasiswa asal australia bersama Rektor UIN Malang saat ngerujak dalam acara cultural festival Waejuc 2024 di UIN Malang, Kamis (11/7/2024). (FOTO: Achmad Fikyansyah/TIMES Indonesia)
Mahasiswa asal australia bersama Rektor UIN Malang saat ngerujak dalam acara cultural festival Waejuc 2024 di UIN Malang, Kamis (11/7/2024). (FOTO: Achmad Fikyansyah/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANG – Ada momen menarik yang terjadi pada gelaran Western Australia - East Java Universities Consortium (Waejuc) yang digelar di UIN Maulana Malik Ibrahim atau UIN Maliki Malang, Senin (11/7/2024). Salah satu mahasiswa asal Australia ngerujak bersama para pimpinan UIN Maliki Malang.

Momen tersebut terjadi ketika pembukaan acara cultural festival sebagai salah satu rangkaian Waejuc di UIN Malang. Rektor bersama konsulat jenderal Australia dan mahasiswa Australia diberi tantangan untuk mengulek bumbu rujak, kemudian memotong buah-buah yang biasa digunakan sebagai isian rujak buah, kemudian langsung memakanya.

Advertisement

cultural-festival-Waejuc-2.jpg

Mahasiswa asal Negeri Kangguru itu pun terlihat sangat antusias, dan merasa puas  dengan rasa rujak yang dia ulek sendiri. Dalam kesempatan itu, para mahasiswa dari The University of Western Australia itu juga diajak untuk mencicipi makanan khas Malang. Mulai dari bakso, cwie mie, rujak manis, pecel, hingga es santan.

Rektor UIN Malang, Prof Zainuddin mengatakan, Waejuc ini merupakan bagian dari program UIN Maliki Malang yang disebut Higher Education Partnership Program. "Disini para mahasiswa dari Australia ini kita ajak untuk melakukan berbagai kegiatan. Salah satunya pengenalan budaya, mulai seni tari, art, makanan, dan sebagainya," ucapnya.

cultural-festival-Waejuc-3.jpg

Pihaknya mengaku, banyak mahasiswa dari Eropa yang pernah datang ke Kampus Hijau ini. Karena memang UIN Maliki Malang kerap kali menjadi jujukan mahasiswa asing untuk belajar tentang budaya Indonesia.

"Setiap tahun selalu ada, dan jumlahnya sangat banyak," kata dia.

Pihaknya berharap, dengan kegiatan semacam ini, para mahasiswa dari Indonesia dan luar negeri bisa saling bertukar pengalaman, pengetahuan, dan lain sebagainya, sehingga membawa manfaat di kemudian hari.

Di tempat yang sama, ketua pelaksana Waejuc UIN Malang, Prof Like Raskova menambahkan, tahun ini konsep pengenalan budaya yang disuguhkan UI  Maliki Malang sedikit berbeda. "Biasanya dalam kegiatan semacam ini kita menggelar pameran handy craft, seni batik, gamelan, dan yang lainya. Tapi tahun ini kita ingin mengenalkan makanan khas Indonesia, khususnya khas Malang kepada para mahasiswa asing," ucapnya.

Menurut wanita yang juga sebagai Kepala Kantor Urusan Internasional UIN Maliki  Malang ini, Kota Malang mempunyai beragam kuliner khas yang bisa bersaing dengan makanan yang lain.  Sehingga Harapanya, gelaran ini juga meningkatkan kepopuleran kuliner khas Malang ke kancah global. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES