Cetak Tenaga Kerja Kompeten, Kementan Laksanakan Sertifikasi Kompetensi Butcher

TIMESINDONESIA, TUBAN – Di tengah tingginya kebutuhan dunia usaha dan dunia industri (DUDI) akan tenaga kerja yang kompeten, kegiatan pendidikan dan pelatihan menjadi salah satu bagian yang tidak terpisahkan sebagai kawah “candradimuka” dalam mencetak SDM yang kompeten.
Capaian kompetensi didapatkan dari serangkaian proses pembelajaran spesifik dan diimbangi dengan pengalaman kerja yang mampu memberikan jaminan terhadap capaian kompetensi tertentu yang diakhiri dengan pelaksanaan uji kompetensi.
Advertisement
Hal ini selaras dengan apa yang di sampaikan oleh Plt. Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi. Bahwa salah satu fokus BPPSDMP adalah mewujudkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang andal, berdaya saing, serta berjiwa entrepreneur.
“Pusat Pelatihan pertanian harus menjadi pionir dalam meningkatkan kapasitas SDM Pertanian melalui pelatihan yang berkualitas. SDM Pertanian inilah yang menjadi tonggak dalam mendukung pertanian yang maju, mandiri, dan modern”. sebut Dedi.
Saat ini, ada banyak profesi yang menuntut seorang tenaga kerja harus memiliki kompetensi tertentu, salah satunya adalah profesi Butcher. Selama ini butcher di sebut juga dengan istilah “tukang daging”, namun tugas Butcher sesungguhnya bukan hanya memotong daging. Seorang Butcher minimal harus memiliki empat kemampuan dasar butchery, yakni hygiene knowledge, product knowledge, technical knowledge, dan komunikasi.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 13/Permentan/OT.140/1/2010 tentang Persyaratan Rumah Potong Hewan Ruminansia dan Unit Penanganan Daging (Meat Cutting Plant), setiap UPD wajib mempekerjakan paling kurang satu orang petugas sebagai penanggung jawab teknis, dan satu orang tenaga ahli pemotong daging berdasarkan topografi karkas (Butcher). Namun demikian, kondisi saat ini RPH dan UPD di Indonesia belum banyak memiliki tenaga ahli yang kompeten dan bersertifikat khususnya tenaga Butcher yang tersertifikasi.
Berdasarkan kondisi tersebut, maka Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Madiun bekerjasama dengan TUK Balai Besar Pelatihan Peternakan Batu, melaksanakan kegiatan Sertifikasi Kompetensi Profesi Butcher bagi 23 orang pemotong daging dari Kota Madiun. Kegiatan ini di laksanakan mulai tanggal 22 – 25 Juli 2024 berlokasi di RPH Bancar Tuban.
Kepala BBPP Batu, Roby Darmawan dalam arahannya saat membuka kegiatan sertifikasi Butcher menyampaikan bahwa dalam rangka menjamin bahwa karkas, daging, dan jeroan yang dihasilkan oleh RPH dan UPD memenuhi kriteria Aman, Sehat, Utuh, dan Halal (ASUH), selain perlu dilakukan pengawasan kesehatan masyarakat veteriner di RPH dan UPD oleh Dokter Hewan yang berwenang namun juga di perlukan adanya tenaga Butcher.
Tentunya hal ini selain merupakan tantangan sekaligus juga dapat menjadi sebuah peluang besar bagi tenaga Butcher. Apalagi di Indonesia, profesi Butcher juga sudah mulai banyak dicari. Misalnya di industri food and beverage maupun meat shop yang kini mulai banyak menjamur di kota-kota besar
“Mari Bapak/Ibu, kita fokus sejenak, mengasah kompetensi yang telah dimiliki, dan semoga apa yang kita harapkan untuk terwujudnya SDM yang kompeten di bidang Butcher dapat segera terwujud, yang kesemuanya diinisiasi dari kegiatan sertifikasi ini,” pungkas Roby.
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Dhina Chahyanti |
Publisher | : Rochmat Shobirin |