Sinergi Kementan dan Perguruan Tinggi Wujudkan Keamanan Pangan

TIMESINDONESIA, BATU – Kementerian Pertanian RI melalui berbagai terobosan programnya terus berupaya membangun kekuatan Sumber Daya Manusia untuk mewujudkan percepatan penumbuhan dan penguatan petani muda menuju pertanian maju, mandiri, modern.
Menurut Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman , sektor pertanian merupakan sektor strategis penyedia pangan yang saat ini menghadapi krisis ketersediaan petani.
Advertisement
"Regenerasi petani merupakan hal utama yang harus dipercepat dan menjadi fokus utama selain peningkatan produksi dan produktivitas," tegasnya.
Selaras dengan hal tersebut, Plt. Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi menyampaikan, sektor pertanian adalah sektor yang menjanjikan. Terbukti banyak pemuda-pemuda terdidik saat ini yang menjadi pelopor dalam usaha pertanian. Dedi menekankan pertanian membutuhkan peran generasi milenial. Bahkan Dedi mengajak generasi muda untuk menjadi kaya raya dengan menjadi petani yang berjiwa wirausaha professional.
“Ini adalah contoh nyata bahwa pertanian tidak identik dengan kotor dan kemiskinan, apalagi ditunjang dengan mekanisasi dan inovasi pertanian yang menjadikan pertanian menjadi lebih modern dan menjanjikan,” ujar Dedi.
Dalam kerangka tersebut, Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batu sebagai salah satu UPT dibawah BPPSDMP telah membuka kesempatan bagi mahasiswa dan siswa sebagai pelaku utama dan pelaku usaha bidang pertanian pada masa mendatang untuk melaksanakan magang/praktek kerja lapang (PKL) di BBPP Batu. Program magang/PKL ini menjadi salah satu cara untuk semakin mendekatkan dunia pertanian, terutama kepada generasi muda dan kalangan milenial.
Saat ini terdapat mahasiswa dari beberapa universitas yang melaksanakan kegiatan PKL di BBPP Batu, salah satunya dari mahasiswa program studi Biologi Fakultas Sains dan Teknologi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.
Setelah melaksanakan PKL selama 1 (satu) bulan, Senin (29/07/24) bertempat di ruang kelas prosesing susu BBPP Batu, dilaksanakan Presentasi hasil PKL mahasiswa dari UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Kegiatan ini dihadiri oleh 21 peserta, yang terdiri dari pembimbing lapang dan mahasiswa PKL di BBPP Batu dari berbagai universitas yaitu Universitas Brawijaya, Universitas Mataram dan UIN Riau.
Atas bimbingan dari Widyaiswara Divisi Pasca Panen dan Pengolahan Susu BBPP Batu yang berkompeten di bidangnya, Pontjo Tri Andajani dan Dodik Suprapto, 2 (dua) mahasiswa UIN mempresentasikan hasil PKL selama di BBPP Batu tentang kualitas mikrobiologis susu sapi segar dan susu pasteurisasi selama penyimpanan pada suhu ruang.
Presentasi hasil PKL merupakan salah satu syarat memperoleh surat keterangan telah melaksanakan PKL di BBPP Batu. Mekanisme ini merupakan komitmen Balai agar peserta PKL kompeten di bidang yang dipelajari serta dapat terus mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan di bidang peternakan sehingga memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap masyarakat nantinya.
Meri Puspita Sari, mahasiswa semester 6 ini memaparkan kajiannya selama PKL dengan judul "Uji Kualitas Susu Sapi Segar Berdasarkan Lama Penyimpanan Pada Suhu Ruang Terhadap Angka Reduktase, Derajat Keasaman, dan Titik Didih."
Dalam kajiannya, ia meneliti perubahan kualitas susu segar dalam kondisi penyimpanan pada suhu ruang, dengan fokus pada angka reduktase, derajat keasaman, dan titik didih. Hasil penelitian ini memberikan gambaran tentang perubahan sifat fisik dan kimia susu seiring waktu, yang penting untuk menentukan kualitas dan keamanan produk susu segar. Dari kajian tersebut, menunjukkan bahwa susu sapi segar produksi BBPP Batu mengalami penurunan kualitas pada 5 jam pasca penyimpanan pada suhu ruang.
Sementara, Elok Dzikrinina Amelya Zahra mempresentasikan kajiannya yang berjudul "Analisis Pengaruh Umur Simpan Pada Suhu Ruang Terhadap Kualitas Susu Sapi Pasca Pasteurisasi". Penelitian ini mengkaji bagaimana kualitas susu yang telah melalui proses pasteurisasi dipengaruhi oleh umur simpan pada suhu ruang. Faktor-faktor yang diamati mencakup perubahan nutrisi dan mikrobiologi susu selama penyimpanan pada suhu ruang.
Kajian ini penting untuk industri susu dalam menentukan masa simpan produk serta memastikan kualitas susu yang aman bagi konsumen selama penyimpanan pada suhu ruang.
Dalam akhir presentasi, para pembimbing BBPP Batu memberikan masukan dan kritik yang konstruktif terhadap penelitian yang telah dilakukan, serta memberikan apresiasi atas kerja keras para mahasiswa. Diskusi yang terjadi antara pembimbing dan mahasiswa berlangsung dinamis, menunjukkan antusiasme dan kepedulian terhadap isu kualitas susu. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Dhina Chahyanti |
Publisher | : Rochmat Shobirin |