Indonesia Positif

Aneka Keranjang Bambu, Kerajinan di Desa Ngadiharjo Borobudur yang Tak Lekang Oleh Waktu

Senin, 30 September 2024 - 02:00 | 58.91k
Di Desa Ngadiharjo, Borobudur, Magelang, banyak warga yang menjadi perajin keranjang bambu. Keahlian ini mereka dapatkan turun temurun. (Foto: Nina Herawati for TIMES Indonesia)
Di Desa Ngadiharjo, Borobudur, Magelang, banyak warga yang menjadi perajin keranjang bambu. Keahlian ini mereka dapatkan turun temurun. (Foto: Nina Herawati for TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MAGELANG – Kerajinan keranjang dari bambu, telah lama menjadi salah satu karya andalan warga Dusun Karangtengah, Desa Ngadiharjo, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. 

Produk keranjang ini tak hanya menjadi simbol kearifan setempat, tetapi juga memiliki berbagai manfaat untuk kegiatan warga sehari-hari. 

Advertisement

Warga Dusun Karangtengah, Desa Ngadiharjo, Borobudur, memproduksi keranjang bambu dengan berbagai ukuran. Mulai dari keranjang kecil hingga besar. Proses pembuatannyapun masih dilakukan secara manual. Keterampilan yang mereka kuasai didapat dengan cara turun temurun atau dari generasi ke generasi. 

Keranjang ini multifungsi serta bisa digunakan untuk berbagai keperluan. Mulai dari wadah bunga, keripik, buah, ayam, hingga keperluan lainnya. 

"Saya senang, sebagai ibu rumah tangga, kegiatan membuat keranjang dari bambu ini, bisa jadi pengisi waktu luang sekaligus mata pencaharian. Selain itu, keranjang-keranjang ini juga menunjukkan jati diri kami sebagai bagian dari tradisi Desa Ngadiharjo,” ujar Nurkanah, salah satu perajin keranjang bambu di Dusun Karangtengah, kepada TIMES Indonesia, Minggu (29/9/2024). 

Bambu Pilihan 

perajin-bambu-2.jpg

Harga jual keranjang bervariasi, tergantung ukuran dan jenis keranjang. "Keranjang kecil harganya Rp550, berurutan sesuai ukuran di atasnya atau lebih besar mulai Rp700, Rp900 per buah, Rp1.500, per buah, dan yang paling besar Rp2.700 per buah," ungkap Yanti, salah seorang pengepul keranjang bambu di Dusun Karangtengah, Desa Ngadiharjo, Borobudur, Kabupaten Magelang. 

Bambu sebagai bahan utama pembuatan keranjang dibeli dari pemasok lokal di sekitar Desa Ngadiharjo. Bambu yang dipilih adalah jenis Apus atau Pring Apus yang berkualitas.

Pemilihan bambu berkualitas penting agar keranjang yang dihasilkan kuat dan tahan lama. Jumlah perajin keranjang bambu di Desa Ngadiharjo mayoritas berada di Dusun Karangtengah mencapai sekitar 200 orang. Serta sebagian ada di Dusun Bleder, Dusun Genjahan, Dusun Tanjung, dan beberapa orang di Dusun Tawangsari. 

Perajin keranjang bambu sebagian besar adalah ibu rumah tangga yang menjadikan kerajinan ini sebagai sumber pendapatan tambahan. Omzet penjualan keranjang dari pengepul ke konsumen berkisar antara Rp3 juta hingga Rp4 juta per permintaan, tergantung pada jumlah pesanan dan pemasaran. 

Produk keranjang dari Ngadiharjo tidak hanya diminati oleh masyarakat lokal, tetapi juga mulai menarik perhatian pasar luar daerah seperti Yogyakarta dan Semarang. Hal ini memberikan potensi peningkatan omzet bagi para perajin. 

Warga berharap kerajinan ini dapat terus berkembang dan memberikan dampak positif bagi perekonomian warga desa, serta dapat menarik minat lebih banyak pelanggan dari berbagai daerah. "Harapannya ya kerajinan keranjang ini semakin inovatif, semakin dikenal banyak orang, dan semakin berkembang," lanjut Nurkanah, perajin keranjang bambu dari Dusun Karangtengah, Desa Ngadiharjo, Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Bambang H Irwanto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES