FGD di Desa Hambapraing Siap Kembangkan Ekonomi Wisata Berbasis GEV

TIMESINDONESIA, SUMBA TIMUR – Forum Group Discussion (FGD) di Desa Hambapraing, Kecamatan Kanatang, Kabupaten Sumba Timur siap kembangkan ekonomi wisata berbasis Green Economy Village (GEV).
FGD ini bertemakan “Strategi dan Model Pengembangan Ekowisata Berbasis Green Economy Village yang digelar pada Sabtu 12 Oktober 2024 di Desa Hambapraing yang di pandu langsung oleh Tim peneliti dari Unkriswina Sumba.
Advertisement
“Tentu kegiatan ini bertujuan untuk mencari solusi terhadap tantangan perubahan iklim, kemiskinan ekstrem dan pengembangan ekowisata diwilayah tersebut,”kata Ketua Tim peneliti Yuventus Ramompas, SE,ME Minggu (13/10/2024).
Ia menjelaskan, diskusi ini dengan fokus pada strategi dan model pengembangan ekowisata yang dapat mengintegrasikan unsur lingkungan, budaya dan ekonomi yang diharapkan dapat menjadi landasan bagi pengembangan kebijakan yang lebih berkelanjutan serta bisa menjadi percontohan agar bisa diterapkan didaerah lain dengan karakteristik serupa.
Lebih lanjut Yuven menyebut, Desa Hambapraing memiliki potensi benang alam yang indah dan kekayaan adat istiadat yang masih terjaga dengan baik maka ini menjadi salah satu faktor dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan yakni dengan mengimplikasikan konsep pengembangan ekowisata berbasisi GEV.
“Jadi kita memberikan peluang sebesar-besarnya kepada masyarakat pedesaan dalam proses pembangunan ekonomi,” tuturnya.
Selain itu tambah Yuven, terselenggaranya kegiatan ini merupakan bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi dan bentuk dari kerjasama antara berbagai pihak salah satunya Lembaga Peneliti dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Unkriswina Sumba melalui program Penelitian Dosen Pemula (PDM).
Anggota Peneliti FGD Unkriswina Sumba Dr. Adi Pandarangga mengungkapkan, ekowisata berbasis GEV sangat penting untuk menghadapi perubahan iklim serta meningkatkan ketahanan masyarakat lokal.
Ia pun menyoroti kondisi alam Desa Hambapraing yang secara unik memiliki tingkat kemiskinan ekstrem yang rendah dibandingkan Desa-desa lain disekitarnya.
“Ini sebagai temuan penting yang perlu diteliti lebih lanjut,”sebut Adi.
Sementara Kepala Desa Hambapraing Retang Pekuali menyampaikan, dengan adanya FGD di Desa Hambapraing. Pihaknya turut memberikan pandangan terkait pengembangan ekowisata di Desa Hambapraing.
“Kami segenap jajaran Pemerintah Desa dan masyarakat menyambut baik kegiatan FGD yang diinisiasi Tim peneliti Unkriswina Sumba maka dengan adanya kolaborasi antara Akademisi dan masyarakat diharapkan mampu memberikan dampak nyata bagi kemajuan ekowisata Desa serta pelestarian lingkungan setempat,”terang Retang. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |