Tingkatkan Populasi Ternak, Kementan Latih Medik Veteriner Lamongan Tangani Gangguan Reproduksi

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Dalam upaya meningkatkan populasi ternak dan mendukung program ketahanan pangan, Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP Batu) bekerja sama dengan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kabupaten Lamongan menggelar Pelatihan Penanganan Gangguan Reproduksi Ternak. Pelatihan ini dilaksanakan di Hotel Tunjungan Surabaya, Rabu (16/10).
Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi para medik veteriner dalam menangani berbagai permasalahan reproduksi pada ternak. Hal ini sangat penting mengingat kesehatan reproduksi ternak merupakan salah satu faktor kunci dalam meningkatkan produktivitas peternakan.
Advertisement
Dalam berbagai kesempatan, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyampaikan, Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi tulang punggung penggerak pembangunan pertanian. Karenanya sudah seharusnya SDM pertanian memiliki kualitas yang mumpuni.
“Empat kunci yang perlu dipegang teguh agar SDM kita menjadi mumpuni, diantaranya ialah bekerja yang terbaik, fokus, cepat, dan berorientasi hasil”, sebut Amran.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, mengutarakan hal serupa.
“BPPSDMP akan terus berupaya mencetak SDM pertanian yang profesional, mandiri, berjiwa wirausaha, dan berdaya saing melalui pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan,” tutur Santi.
Kepala DPKH Kabupaten Lamongan, Sofhiah Nurhayati saat membuka acara menyampaikan bahwa Kabupaten Lamongan telah berhasil menurunkan angka stunting secara signifikan dan berharap pelatihan ini dapat semakin meningkatkan kualitas layanan kesehatan hewan.
"Program ketahanan pangan tidak hanya soal ketersediaan pangan, tetapi juga kualitas gizi. Protein hewani yang berasal dari ternak sangat penting untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat dan menurunkan angka stunting," ujar Sofhiah.
Lebih lanjut, Sofhiah Nurhayati menekankan pentingnya menjaga kesehatan induk setelah melahirkan. "Keberhasilan inseminasi buatan (IB), kebuntingan, dan kelahiran tidak cukup jika tidak diikuti dengan kondisi induk yang sehat setelah melahirkan. Kondisi induk yang tidak sehat dapat menghambat peningkatan populasi ternak," tegasnya.
Kepala BBPP Batu, Roby Darmawan, dalam kesempatan yang berbeda menyampaikan pentingnya peningkatan kompetensi bagi para petugas teknis peternakan.
"Pelatihan ini merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia di bidang peternakan. Kami berharap para peserta dapat menyerap ilmu yang disampaikan dan menerapkannya di lapangan," ujar Roby.
Roby juga menambahkan bahwa BBPP Batu berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan peternakan di Indonesia, termasuk melalui kegiatan pelatihan dan penyuluhan.
"Dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia, kita berharap dapat mewujudkan peternakan yang maju, mandiri, dan modern," ujarnya.
Kegiatan pelatihan, diikuti oleh 24 orang medik veteriner dibuka secara resmi oleh Kepala DPKH Kabupaten Lamongan, Sofhiah Nurhayati, dan dilanjutkan dengan materi oleh Widyaiswara BBPP Batu dari divisi kesehatan hewan dan reproduksi ternak. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Dhina Chahyanti |
Publisher | : Rochmat Shobirin |