Sinergi Kementan dan Kodim 0812 Lamongan Tingkatkan Produksi Padi Melalui Pelatihan Pompanisasi
TIMESINDONESIA, LAMONGAN – Rangkaian Pelatihan Manajemen Pendampingan Pompanisasi bagi Pendamping Lapangan masih terus berlanjut. Pelatihan yang digelar oleh Kementerian Pertanian melalui Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP Batu) bekerja sama dengan Kodam V Brawijaya dan Kodam Jaya ini dilaksanakan di 32 Kota/Kabupaten.
Pada hari Rabu (16/10/2024), BBPP Batu bersama dengan Kodim 0812 Kabupaten Lamongan menyelenggarakan Pelatihan Manajemen Pendampingan Pompanisasi bagi Pendamping Lapangan di Aula Kodim 0812 Kabupaten Lamongan. Pelatihan diikuti oleh 175 Babinsa dari seluruh kecamatan di Kabupaten Lamongan.
Advertisement
Pelatihan yang berlangsung selama tiga hari ini merupakan bagian dari program Perluasan Areal Tanam (PAT) yang digagas Kementerian Pertanian untuk mengoptimalkan penggunaan sumber daya air, khususnya di daerah dengan keterbatasan irigasi.
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, terus menekankan bahwa program Kementerian Pertanian saat ini bertujuan untuk peningkatan produksi pertanian.
“Program pompanisasi bertujuan untuk menyediakan air hingga ke lahan sehingga dapat mewujudkan pertuasan areal tanam. Kami mendorong sepenuhnya pompanisasi untuk peningkatan produksi dan perluasan areal tanam,” ungkap Amran.
Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, mengatakan, kolaborasi antara Kementan dan TNI dalam program PAT akan mempercepat pencapaian kedaulatan pangan.
“TNI khususnya babinsa di lapangan bekerjasama dengan penyuluh dan petani dalam penanganan tanaman padi di lapangan yang air irigasi terbatas dapat di atasi dengan pompanisasi dari air di sungai, waduh maupun sumber air lainnya," ujar Santi.
Pelatihan yang dilaksanakan secara blended learning ini mencakup materi mulai dari kebijakan program PAT dan pompanisasi, teknik pengoperasian dan perawatan pompa air, hingga keterampilan komunikasi efektif dalam mendampingi petani. Tujuan utama pelatihan ini adalah untuk membekali Babinsa sebagai ujung tombak dalam membantu petani meningkatkan produktivitas pertanian, khususnya padi, melalui pengelolaan sistem irigasi yang lebih efisien.
"Kami berharap melalui pelatihan ini, Babinsa dapat menjadi fasilitator yang handal bagi petani dalam mengadopsi teknologi pompanisasi. Dengan demikian, diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pertanian, mendukung ketahanan pangan nasional, dan pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan petani," ujar Roby Darmawan, Kepala BBPP Batu.
Senada dengan hal tersebut, Letkol Ketut Wira Purbawan, Komandan Kodim 0812 Lamongan, menyampaikan, "Babinsa memiliki peran yang sangat strategis dalam pembangunan pertanian di daerah. Dengan bekal pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dari pelatihan ini, kami yakin Babinsa dapat memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan produksi pertanian."
Selain Kabupaten Lamongan, pada hari yang sama juga dilaksanakan pelatihan tatap muka di Kab. Ponorogo, Kab. Tulungagung, Kota Surabaya, Kab. Pamekasan, Kab. Bondowoso, Kab. Lumajang, dan Kab. Ngawi, dengan total peserta pada Rabu (16/10/2024) sebanyak 962 Babinsa yang tersebar di 8 Kota/Kabupaten.
Pelatihan manajemen pendampingan pompanisasi ini diharapkan dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap peningkatan produktivitas pertanian khususnya di Jawa Timur. Dengan adanya pendampingan yang intensif dari Babinsa, diharapkan petani dapat mengoptimalkan penggunaan sumber daya air, meningkatkan efisiensi produksi, dan pada akhirnya meningkatkan pendapatan petani. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Dhina Chahyanti |
Publisher | : Rochmat Shobirin |