Memperingati Hari Menopause Sedunia, Menjalani Fase Baru Kehidupan dengan Sehat dan Bahagia

TIMESINDONESIA, MALANG – Memperingati Hari Menopause Sedunia, penting bagi kita untuk memberikan perhatian lebih pada fase alami yang dialami oleh setiap wanita, yaitu menopause. Fase ini menandai akhir dari siklus menstruasi dan masa reproduktif, biasanya terjadi antara usia 45 hingga 55 tahun. Meski menopause sering kali disertai dengan berbagai perubahan fisik dan emosional, dengan pemahaman yang tepat, wanita bisa menjalani fase ini dengan sehat dan bahagia.
Apa Itu Menopause?
Menopause adalah proses alami di mana seorang wanita berhenti mengalami menstruasi secara permanen.
Advertisement
dr. Dion Juniar Fitra, Sp.OG seorang dokter spesialis kandungan di RSU Wajak Husada Malang, menjelaskan bahwa menopause bukanlah penyakit, melainkan transisi biologis yang normal. “Menopause sering disertai gejala seperti hot flashes, gangguan tidur, perubahan suasana hati, dan penurunan energi. Namun, dengan penanganan yang tepat, gejala ini bisa diminimalisir sehingga wanita tetap bisa beraktivitas secara produktif,” jelas dr. Dion.
Tanda-tanda Menopause
Berikut merupakan tanda-tanda menopause yang sering dialami wanita.
1. Berubahnya Siklus Menstruasi
Menjelang menopause, durasi menstruasi jadi lebih pendek atau lebih panjang. Volume darah yang keluar juga dapat berkurang atau bertambah.
2. Hot Flashes (Sensasi Panas pada Tubuh)
Biasanya rasa panas terasa di leher dan wajah selama 30 detik hingga 10 menit. Terkadang diikuti munculnya bercak merah di dada, punggung, dan lengan, serta keringat dingin.
3. Sulit Tidur
Perubahan pola tidur dapat membuat susah tidur atau bangun lebih awal dari biasanya. Sebagian wanita sering terbangun malam-malam karena mendadak banjir keringat.
4. Mood Mudah Berubah
Sobat bisa jadi lebih murung atau mudah tersinggung. Bahkan ada juga yang jadi gampang cemas.
5. Gairah Seks Menurun
Kondisi vagina yang jadi lebih kering membuat hubungan intim jadi tidak nyaman. Ketidaknyamanan inilah yang membuat wanita enggan berhubungan intim
Tiga Tahapan Proses Menopause
Ada tiga tahap proses menopause yang dialami oleh wanita yaitu:
1. Perimenopause
Perimenopause, atau yang biasa dikenal sebagai transisi menopause, adalah periode sebelum masa menopause ketika ovarium secara bertahap memproduksi lebih sedikit estrogen.
Biasanya dimulai ketika usia 40-an tahun. Beberapa wanita mengalami masa ini hanya dalam waktu singkat sebelum masuk ke masa menopause. Namun, kebanyakan wanita mengalami masa ini dengan kisaran empat sampai delapan tahun sebelum masa menopause.
Pada satu hingga dua tahun terakhir masa perimenopause, penurunan estrogen semakin cepat. Pada tahap ini, banyak orang mungkin mengalami gejala menopause. Namun, siklus menstruasi masih terjadi dan masih memungkinkan untuk hamil.
2. Menopause
Pada fase ini, siklus menstruasi sudah berhenti karena indung telur telah berhenti melepaskan sel telur dan berhenti memproduksi sebagian besar estrogen.
Biasanya wanita akan mengalami beberapa keluhan seperti hot flashes, perubahan pada area vagina, kulit kering, dan susah tidur.
3. Pascamenopause
Selama tahap ini, gejala menopause, seperti hot flashes, dapat membaik. Namun, beberapa orang terus mengalami gejala menopause sampai beberapa tahun setelahnya.
Sebagai akibat dari tingkat estrogen yang lebih rendah, orang-orang dalam fase pascamenopause memiliki risiko yang lebih tinggi terhadap beberapa kondisi kesehatan, semisal osteoporosis dan penyakit jantung.
Apa Pengaruh Menopause Terhadap Kesehatan?
Turun drastisnya estrogen setelah menopause membuat wanita lebih berisiko terhadap gangguan kesehatan. Berikut adalah beberapa contoh gangguan kesehatan yang mungkin terjadi setelah menopause.
1. Penyakit kardiovaskular
Estrogen ternyata juga berfungsi melindungi jantung. Ketika kadarnya turun, risiko sobat terhadap gangguan kardiovaskular bisa meningkat, apalagi jika sehari-hari banyak mengonsumsi makanan tinggi lemak dan merokok.
2. Osteoporosis
Pengeroposan tulang terjadi sebagai salah satu efek dari berkurangnya estrogen. Menurut penelitian, satu dari dua wanita berusia 60 tahun akan mengalami patah tulang akibat osteoporosis.
3. Infeksi saluran kemih
Menjelang menopause, uretra dan dinding vagina jadi melemah. Akibatnya, jumlah bakteri di sekitar organ intim meningkat. Risiko sobat mengalami infeksi saluran kemih jadi lebih besar.
4. Depresi
Selain mengatur siklus menstruasi, estrogen juga berperan dalam produksi hormon lain, seperti serotonin yang membuat sobat merasa rileks dan senang. Saat kadar estrogen di tubuh anjlok, serotonin ikut turun. Akibat terburuknya, sobat bisa gejala depresi.
Cara Hadapi Menopause
Menopause tidak bisa dicegah dan dihindari. Jadi sobat sehat bisa mempersiapkan diri dengan mengikuti tips di bawah ini:
1. Cari Tahu Info tentang Tahapan Menopause
Perimenopause adalah masa transisi menuju menopause. Lamanya bisa berbeda-beda pada setiap wanita. Ada yang sudah merasakan sejak pertengahan usia 30-an, ada juga mulai usia 40an.
Pada masa transisi ini, menstruasi mulai tidak teratur dan sobat mulai merasakan tanda-tanda menopause. Akhir dari perimenopause adalah ketika sobat mengalami menopause, yaitu menstruasi berhenti sama sekali.
2. Menjaga Kesehatan Tulang
Berkurangnya kadar estrogen, akan membuat tulang sobat rentan keropos. Maka dari itu, sobat wajib menjaga kesehatan tulang dengan beberapa cara berikut:
Perbanyak asupan tinggi kalsium. Sumber kalsium bisa berasal dari produk olahan susu, sayuran hijau, ikan yang tulangnya bisa dimakan, dan kacang-kacangan.
Olahraga secara rutin. Untuk mengetahui jenis olahraga yang aman untuk sobat, konsultasikan dulu dengan ahlinya terlebih dulu, ya!
Cukupi kebutuhan vitamin D. Konsumsilah Vitamin D 400-800 IU per hari, agar tubuh dapat menyerap kalsium dengan baik. Kemudian, berjemurlah di bawah sinar matahari setiap pagi, dan bicarakan dengan dokter jika sobat butuh suplemen vitamin D.
3. Menjaga Berat Badan
Turunnya estrogen bisa bikin badan cepat melar. Jagalah berat badan tetap proporsional dengan mengatur pola makan dan rutin berolahraga.
4. Tidur Teratur
Memiliki jadwal tidur dan usahakan tepat waktu. Hindari berolahraga, bekerja, minum kopi, atau menonton televisi sebelum tidur, supaya sobat bisa dapatkan tidur yang berkualitas.
5. Melakukan Terapi Penggantian Hormon
Terapi ini dapat jadi alternatif untuk meredakan rasa tak nyaman menjelang menopause. Terapi pengganti hormon bisa membantu mengatur siklus menstruasi, meringankan gejala hot flashes, hingga mengatasi osteoporosis.
Hal ini bisa membantu para wanita yang masih produktif agar bisa tetap beraktivitas meski kadar estrogen sudah menurun tajam dan badan kadang terasa tidak karuan.
Kapan Harus ke Dokter?
Sobat sehat harus memeriksakan diri ke dokter jika mengalami salah satu dari hal-hal berikut ini:
- Menstruasi yang datang berdekatan lebih dari setiap 21 hari
- Menstruasi yang berlangsung lebih lama dari tujuh hari
- Perdarahan vagina yang dimulai setelah menopause (setelah satu tahun tanpa menstruasi)
Jika sobat memiliki keluhan lain terkait kesehatan tubuh, segera kunjungi RSU Wajak Husada untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan medis secara tepat dari dokter Spesialis kandungan. Informasi Layanan RSU Wajak Husada Malang bisa menghubungi nomor berikut 081230733939. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Dhina Chahyanti |
Publisher | : Rochmat Shobirin |