Universitas Hamzanwadi Lepas 29 Mahasiswa untuk Program MBKM Internasional ke Thailand dan Malaysia
TIMESINDONESIA, LOMBOK TIMUR – Universitas Hamzanwadi kembali menorehkan prestasi melalui acara pelepasan mahasiswa untuk program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) internasional. Sebanyak 29 mahasiswa dilepas untuk menjalani pengalaman pendidikan di Thailand dan Malaysia.
Acara yang bertajuk "Berdaya Saing dan Berbudaya Santri" ini berlangsung meriah di Aula Pascasarjana pada Selasa (29/10/2024), dipimpin langsung oleh Rektor, Dr. Ummi Hj. Rohmi Djalilah.
Advertisement
Dari 29 mahasiswa yang berangkat, sebanyak 10 orang akan menuju Antarqiyah Islamiyah Institute di Thailand, sementara 19 lainnya ke Malaysian Multimedia University (MMU) di Malaysia.
Program MBKM ini dirancang untuk memberikan pengalaman lintas budaya dan meningkatkan kemampuan bersaing mahasiswa di kancah internasional.
Asisten II Pemkab Lombok Timur, Ahmad Masfu, yang hadir mewakili Pj. Bupati Lombok Timur, turut memberikan apresiasi tinggi terhadap kiprah Universitas Hamzanwadi.
“Universitas ini terus berinovasi dan kini menjadi yang terbesar kedua di NTB. Kiprahnya dalam mencerdaskan anak bangsa sesuai amanat UUD 1945 sangat patut diapresiasi,” ujarnya.
Masfu juga menekankan peran besar Universitas Hamzanwadi dalam memajukan Lombok Timur melalui pendidikan, dengan banyaknya alumni yang kini menjadi tenaga pengajar dan pegawai di berbagai sektor.
“Universitas ini telah memberikan kontribusi nyata, terutama di bidang pendidikan yang berdampak langsung pada masyarakat,” tambahnya.
Rektor Universitas Hamzanwadi Sitti Rohmi Djalilah memberi sambutan saat pelepasan mahasiswa untuk program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) internasional.(FOTO: Humas Universitas Hamzanwadi)
Rektor Universitas Hamzanwadi, Dr. Ummi Hj. Siti Rohmi Djalilah, M.Pd., menjelaskan bahwa program MBKM internasional ini bertujuan untuk memfasilitasi mahasiswa dalam memperluas jaringan serta memperdalam pengetahuan lintas disiplin.
“Program ini memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mempelajari teknologi informasi dan ilmu lainnya. Diharapkan selama satu bulan di luar negeri, mereka dapat memanfaatkan waktu sebaik-baiknya,” jelasnya.
Dalam sambutannya, Rektor juga mengingatkan pentingnya menjaga budaya santri selama menjalani program di luar negeri.
“Pengalaman di luar negeri akan menjadi bekal berharga dalam perjalanan hidup kalian. Persiapkan diri dengan baik, terutama dengan informasi yang akan digunakan saat di sana. Jangan hanya mengikuti jadwal, tetapi tumbuhkan rasa cinta terhadap apa yang kalian lakukan,” pesannya.
Rektor berharap mahasiswa Universitas Hamzanwadi dapat menjadi duta yang baik bagi NTB dengan memperkenalkan nilai-nilai islami.
“Perkenalkan NTB dengan baik dan tunjukkan budaya kita yang kaya akan nilai-nilai islami, seperti hormat kepada orang tua dan guru, serta sifat kejujuran,” tambahnya.
Sementara itu, salah satu orang tua mahasiswa, H. Kurnia Wahid, menyampaikan terima kasih atas kesempatan yang diberikan kepada anaknya untuk berangkat ke Malaysia.
“Semoga selalu dalam lindungan Allah SWT. Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Ibu Rektor dan semua pihak yang terlibat dalam keberangkatan anak kami, Erwin Kurnia, nomor 23 tujuan Malaysia,” tuturnya penuh haru.
Program MBKM internasional Universitas Hamzanwadi ini diharapkan mampu memberikan manfaat yang signifikan bagi mahasiswa dalam mempersiapkan diri menghadapi tantangan dunia kerja, sekaligus memperkenalkan budaya dan nilai-nilai santri Indonesia di kancah internasional. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Dhina Chahyanti |
Publisher | : Rochmat Shobirin |