Jendela TMMD Hapus Lembaran-Lembaran Kesedihan Warga Jatiluhur

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Di tengah megahnya gedung-gedung pencakar langit yang tertancap di Kota Bekasi, masih terlihat jelas kesenjangan yang nyaris tak bertepi dan berujung. Di celah-celah kokohnya bangunan itu, terlihat dari kejauhan rumah-rumah warga yang kondisinya jauh dari kata layak.
Salah satunya rumah Hesni, warga RT 04 RW 05, Kelurahan Jatiluhur, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi. Atapnya yang berlubang membiarkan air hujan merembes tanpa ampun setiap kali langit menangis. Dinding-dindingnya mengelupas, menyisakan sisa cat yang terkelupas seperti kulit mati.
Advertisement
Di beberapa sudut, jaring laba-laba menghiasi ruangan, seolah lebih berhak menghuni daripada pemiliknya. Lantainya retak dan berderit setiap kali diinjak, seolah memberi peringatan bahwa rumah itu sudah terlalu lama menahan beban.
Udara di dalamnya pengap, bercampur dengan aroma lembap yang menusuk hidung. Cahaya matahari pun hanya menyelinap melalui celah-celah kecil di jendela yang hampir sepenuhnya tertutup debu dan kotoran.
Hesni sendiri merupakan janda dua anak yang ditinggal mati oleh suaminya saat kedua anaknya masih kecil. Di rumah itu ia tinggal berdua dengan anak bungsunya, karena sang sulung sudah menikah dan tinggal di rumah kontrakan bersama suaminya.
Dengan kondisi kesehatan yang kaki kirinya mengecil, membuatnya tidak bisa bekerja untuk mencari rupiah demi rupiah guna mencukupi kebutuhan hidupnya. Ditambah lagi, anak bungsunya yang hanya tamatan SD juga masih menganggur, sehingga untuk makan sehari-hari cuma bisa mengandalkan belas kasihan tetangganya.
"Kalau orang kasih ya bisa makan, kalau nggak dikasih ya kita bersyukur aja, kita punya Allah," kata Hesni ditemui di rumahnya waktu itu.
Di dalam rumahnya, Hesni mengaku juga tidak mempunyai barang-barang berharga yang dapat dimanfaatkan untuk sekedar menghibur diri dari beratnya kehidupan yang dilalui.
"Buat makan sehari-hari aja repot, makanya saya mah nggak punya apa-apa dalam hidup saya. Nggak ada kayak orang-orang punya motor, kipas angin, atau TV, sama sekali nggak ada,” ujarnya sambil berlinang air mata.
Istana Kecil Untuk Hesni
Anggota Satgas TMMD Kodim 0507/Bekasi dan Warga Saat Pasang Keramik Rumah Hesni
Hati serasa remuk seperti kaca yang jatuh dan pecah berkeping-keping saat melihat penderitaan Hesni di depan mata.
Air mata ini juga tak tertahan hingga akhirnya jatuh perlahan. Tak sanggup lagi menyaksikan kesulitan yang dialami, seakan semua beban dunia tertumpu pada pundaknya.
Entah Tuhan memberiku kesempatan atau sedang mengujiku, namun kesempatan kini menghampiri, saat aku, Kolonel Arm Rico Ricardo Sirait, diberikan kepercayaan untuk mengemban tugas sebagai Dansatgas TMMD ke-122 Kodim 0507/Bekasi.
Lewat program renovasi rumah tidak layak huni pada TMMD yang dilaksanakan di Kelurahan Jatiluhur, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, aku ingin membuat rumah Hesni menjadi jauh lebih layak. Ini kesempatanku untuk menghapus lembaran-lembaran kesedihan yang telah dilaluinya.
“Kesempatan emas ini tak kan kusia-siakan. Akan kubuatkan sebuah istana kecil yang dapat membuatnya bisa kembali tersenyum dan bahagia,” gumamku.
Meski perasaan takut tak bisa memberikan yang terbaik terkadang menyelinap, namun seketika perasaan itu sirna saat melihat semangat juang para prajurit TNI dan masyarakat yang terus bahu-membahu dan bekerja keras. Mereka yakin bahwa, apa yang mereka bangun akan menjadi tonggak sejarah bagi kehidupan Hesni ke depannya.
Demi rumah baru Hesni, tak ada kata menyerah. Setiap paku yang dipukul, setiap bata yang disusun, semua diletakkan dengan doa dan harapan. Ini bukan hanya tentang merenovasi sebuah bangunan, tapi ini adalah simbol kepedulian kepada sesama untuk memberikan kehidupan yang layak.
Hesni tak sendiri, secara keseluruhan terdapat 14 warga Kelurahan Jatiluhur lainnya yang rumahnya menjadi sasaran renovasi rumah tidak layak huni dalam program TMMD ke-122 Kodim 0507/Bekasi.
Perbaiki Akses Jalan dan Saluran Air
Tak hanya menyasar renovasi rumah tidak layak huni, pada TMMD yang diselenggarakan di Kelurahan Jatiluhur juga dilakukan pengerjaan sasaran fisik lainnya yang berupa peningkatan kondisi jalan sebanyak 12 titik dan pemasangan 13 titik U-Ditch.
Camat Jatiasih, Azhar berharap, kedua sasaran itu dapat berdampak dan memberikan manfaat luas bagi masyarakat.
“Mudah-mudahan perbaikan ini memberikan dampak positif kepada masyarakat. Akses jalan yang lebih baik tentunya akan sangat membantu warga dalam melakukan aktivitas sehari-hari,” kata Azhar.
Warga Kelurahan Jatiluhur bersama Satgas TMMD Perbaiki Saluran Air
Sedangkan untuk perbaikan saluran air melalui pemasangan U-Ditch, diharapkannya dapat mencegah atau paling tidak mengurangi genangan-genangan yang sering terjadi saat musim penghujan tiba.
Diakuinya, genangan yang terjadi tak hanya menggenangi pemukiman warga, namun juga kerap menutupi akses jalan. Sehingga kondisi itu sangat menghambat aktivitas warga dan sering menimbulkan kemacetan.
Azhar pun berharap, masyarakat nantinya dapat peduli untuk merawat hasil dari perbaikan akses jalan dan saluran air yang dilakukan.
“Semoga jalan dan saluran yang dilakukan perbaikan dapat terpelihara dengan baik, awet, sehingga menjadi bagian dari lintasan masyarakat yang sangat membanggakan. Di sinilah pentingnya peran kepedulian dari masyarakat,” terangnya.
Lebih dari itu, sebutnya, TMMD yang dilakukan merupakan bukti bahwa pemerintah hadir di tengah-tengah masyarakat. Di mana masyarakat membutuhkan pembangunan secara merata dan keberlanjutan.
Keberlanjutan Pembangunan Kota Bekasi
Program TNI Manunggal Membangun Desa adalah wujud nyata kesatuan TNI dengan berbagai komponen bangsa lainnya dalam upaya mengakselerasikan pembangunan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Sejalan dengan itu, Pj. Walikota Bekasi Gani Muhamad menilai, pelaksanaan TMMD di wilayahnya saat ini merupakan bentuk sinergitas dengan TNI untuk keberlanjutan pembangunan di segala bidang yang telah dilaksanakan oleh Pemkot Bekasi sejauh ini.
“TMMD yang kita laksanakan adalah bukti nyata kolaborasi, kerjasama, dan sinergi yang kuat antara TNI dengan institusi pemerintah untuk meningkatkan infrastruktur dan kesejahteraan masyarakat di wilayah Kota Bekasi sebagai kelanjutan dari upaya kita dalam mempercepat pembangunan di segala sektor, baik yang bersifat fisik maupun nonfisik,” kata Gani.
Lebih dari itu, tegasnya, TMMD yang diselenggarakan juga sebagai momen yang sangat penting dalam perjalanan menunjukkan semangat gotong-royong dan kebersamaan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Tak lupa, Gani juga menggugah peran aktif dari semua lapisan masyarakat untuk sama-sama menyukseskan gelaran TMMD yang dilaksanakan di Kelurahan Jatiluhur. Ia optimis, kehadiran TMMD di wilayahnya akan berdampak luas terhadap pembangunan Kota Bekasi.
“Mari kita laksanakan kegiatan ini (TMMD) dengan penuh semangat, dedikasi dan tanggung jawab. Saya yakin dengan kerja keras dan kolaborasi yang baik, kita akan mencapai hasil gemilang dalam membangun Kota Bekasi yang lebih baik lagi,” sebutnya.
Tepat Sasaran dan Dibutuhkan Masyarakat
Tim Wasev TMMD ke-122, Mayjen TNI Arief Gajah Mada mengatakan, berbagai sasaran yang dilakukan dalam TMMD di Kelurahan Jatiluhur telah tepat sasaran. Ia menilai, sasaran-sasaran itu sangat dibutuhkan oleh masyarakat.
“Tadi sudah sama-sama kita lihat, mulai dari pengaspalan dan pengecoran jalan, renovasi rumah tidak layak huni, hingga pembangunan drainase yang memang kondisinya sangat dinantikan warga,” kata Mayjen TNI Arief Gajah Mada di lokasi.
Lebih dari itu, Arief juga memuji kerja keras para prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas TMMD. Ia menyebut, mereka telah mampu menunjukkan dedikasi yang terbaik dan memberikan dampak luar biasa di tengah-tengah masyarakat.
Tim Wasev Mayjen TNI Arief Gajah Mada bersama Dansatgas dan Forkopimda Kunjungi Rumah Bapak Hanin
"Saya sangat mengapresiasi kerja keras Satgas TMMD ke-122 yang telah bahu membahu dengan pemerintah daerah dan masyarakat. Kalian tidak hanya membangun infrastruktur, tetapi juga membangun kepercayaan dan kemanunggalan antara TNI dan rakyat," jelasnya.
Meski demikian, pria yang juga menjabat sebagai Aspers Kasad itu tetap menekankan akan pentingnya nilai kerja sama dan semangat gotong-royong dalam setiap pengerjaan berbagai sasaran. Tanpa itu, menurutnya, tujuan dari setiap gelaran TMMD tidak akan terwujud.
Urban Farming Solusi Pertanian di Perkotaan
Tak hanya sebatas pembangunan infrastruktur, TMMD ke-122 Kodim 0507/Bekasi juga menghadirkan program unggulan urban farming untuk membantu kesulitan dan meningkatkan kesejahteraan para petani.
Satgas TMMD Kodim 0507/Bekasi bersama Kelompok Tani Kelurahan Jatiluhur Mengolah Lahan Pertanian
Anggota Satgas TMMD dan kelompok tani secara bergiliran saling bersinergi mengolah lahan pertanian. Di lahan seluas 2.000 meter persegi itu ditanam berbagai macam jenis sayur-sayuran, mulai dari terong, kangkung, bayam, dan cabai.
Lurah Jatiluhur, Muhidin Asegap berterima kasih dengan dilakukannya program urban farming yang dinilainya sangat membantu para petani di wilayahnya.
“Kami sangat berterima kasih sekali, program ini (urban farming) sangat-sangat dirasakan oleh para petani di Jatiluhur. Program ini memberikan sejumlah manfaat yang membuat para petani lebih mudah menjalankan praktik pertanian di lingkungan perkotaan,” bebernya.
Muhidin mengungkapkan, melalui urban farming yang dilakukan, para petani di wilayahnya juga semakin sejahtera dan mampu mewujudkan ketahanan pangan di Kelurahan Jatiluhur.
Jelang TMMD ke 122 Kodim 0507/Bekasi Usai Anggota Satgas dan Kelompok Tani Kelurahan Jatiluhur Panen Sayuran
Kini 30 hari telah berlalu, seluruh pengerjaan sasaran fisik dan nonfisik dalam TMMD ke-122 Kodim 0507/Bekasi telah selesai dengan membanggakan. Jalan yang dulunya berlubang dan masih berupa tanah liat, kini sudah terlihat mulus dan dapat dinikmati oleh warga.
Begitu pula dengan Hesni, wajahnya yang dulu penuh penderitaan, kini terlihat berseri-seri dengan rumah barunya. Hesni pun sekarang tak perlu lagi berlari mencari tempat berteduh jika saat hujan turun.
Lebih dari itu, TMMD tidak hanya sebatas membangun infrastruktur belaka, namun juga meninggalkan jejak-jejak kebersamaan dan Kemanunggalan TNI-Rakyat. Rasa sedih dan bangga pun bercampur aduk di tengah warga Kelurahan Jatiluhur dan anggota Satgas TMMD. Sedih karena kebersamaan mereka harus berakhir dan bangga karena telah mampu ambil bagian dalam upaya mempercepat pembangunan di Kota Bekasi.
Layaknya peristiwa bersejarah "Sumpah Pemuda" yang terjadi 96 tahun lalu, program TNI Manunggal Membangun Desa juga telah mampu menjadi simbol bagi perekatnya persatuan dan kesatuan bangsa sehingga menjadikan negara Indonesia yang lebih kuat dan menuju swasembada pangan yang merata menuju Indonesia Emas. (*)
***
*) Oleh: Kolonel Arm Rico Ricardo Sirait, Dansatgas TMMD Kodim 0507/ Bekasi.
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Dhina Chahyanti |
Publisher | : Rochmat Shobirin |