Sinergi Kementan dan Dinas Sumenep Tingkatkan Kapasitas Penyuluh Pertanian
TIMESINDONESIA, BATU – Balai Besar Pelatihan Peternakan Batu (BBPP Batu) bekerja sama dengan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Sumenep menyelenggarakan Pelatihan Dasar Penyuluh Pertanian Ahli.
Kegiatan yang berlangsung selama 21 hari, mulai tanggal 5 hingga 26 November 2024 ini, menggabungkan metode pembelajaran daring dan tatap muka serta praktik lapangan.
Advertisement
Sebanyak 36 peserta dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Sumenep mengikuti pelatihan ini. Materi pelatihan disampaikan oleh para ahli dari Pusat Pelatihan Pertanian, Pusat Penyuluhan Pertanian, Polbangtan Malang, dan Widyaiswara BBPP Batu.
Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, menyatakan bahwa penyuluh pertanian adalah ujung tombak pembangunan pertanian di lapangan.
“Penyuluh pertanian adalah ujung tombak pembangunan pertanian di lapangan yang memiliki peran strategis dalam meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani,” kata Mentan Amran.
Senada dengan Menteri Pertanian, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, mengatakan Kementan terus memprioritaskan berbagai program dan kegiatan yang mendukung ketahanan pangan dalam negeri.
“Pasalnya, penyuluh menjadi garda terdepan dalam peningkatan produksi dan produktivitas komoditas yang berdaya saing guna mewujudkan pencapaian swasembada pangan dan penerapan teknologi pertanian yang modern,” tutur Santi
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Sumenep yang diwakili oleh Kepala Bidang Prasarana, Erfan Effendi, menyampaikan harapannya agar pelatihan ini dapat meningkatkan kapasitas penyuluh dalam memberikan pendampingan kepada petani.
“Dengan pelatihan ini, kami berharap para penyuluh dapat memberikan kontribusi yang lebih besar dalam meningkatkan produktivitas pertanian di Sumenep,” ujarnya.
Senada dengan Erfan, Kepala BBPP Batu, Roby Darmawan, menekankan pentingnya peran penyuluh dalam memajukan sektor pertanian.
“Presiden sangat memperhatikan sektor pertanian dan menginginkan peningkatan produktivitas. Namun, tantangan kita saat ini adalah minimnya minat generasi muda untuk terjun ke sektor pertanian. Penyuluh memiliki peran penting dalam menarik minat generasi muda untuk berkontribusi dalam pembangunan pertanian,” imbuhnya.
Pelatihan ini diharapkan dapat menghasilkan penyuluh pertanian yang profesional dan kompeten, sehingga mampu memberikan solusi atas berbagai permasalahan yang dihadapi petani. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Dhina Chahyanti |
Publisher | : Sholihin Nur |