Indonesia Positif

Mahasiswa FH-UWG Malang Gelar Moving Class Hukum Adat di Bali

Sabtu, 16 November 2024 - 09:26 | 11.22k
35 mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Widyagama Malang (FH-UWG) berangkat ke Bali dalam program Moving Class (Foto: UWG Malang)
35 mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Widyagama Malang (FH-UWG) berangkat ke Bali dalam program Moving Class (Foto: UWG Malang)

TIMESINDONESIA, MALANG – 35 mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Widyagama Malang (FH-UWG) berangkat ke Bali dalam program Moving Class atau Kelas Berjalan. Kegiatan ini berlangsung selama empat hari, dari tanggal 15 hingga 18 November 2024, dan diikuti oleh 29 mahasiswa serta 6 pendamping yang merupakan alumni kakak tingkat.  

Mengusung tema "Moving Class Hukum Adat FH-UWG (Desa Adat Pedawa dan Masyarakat Adat Dalem Tamblingan, Buleleng) dan Eco-Socio-Religio-Cultural Bali", program ini sekaligus menjadi Ujian Tengah Semester (UTS) berbasis lapangan. Dalam kegiatan ini, mahasiswa berperan sebagai sumber belajar, sedangkan masyarakat setempat menjadi “dosen”.  

Advertisement

Dr. Purnawan Dwikora Negara, SH., MH., dosen pengampu mata kuliah Hukum Adat, menjelaskan bahwa mahasiswa akan diberikan Lembar Aktivitas Mahasiswa (LAM) yang diisi selama kegiatan berlangsung. Lembar ini nantinya dikumpulkan sebagai bagian dari penilaian.  

Selain menjadi ajang rekreasi, Bali dipilih sebagai lokasi karena kekayaan hukum adatnya yang unik. Mahasiswa diajak mengunjungi berbagai tempat seperti pasar ikan, pasar seni Sukowati, hingga desa adat seperti Pedawa dan Dalem Tamblingan di Buleleng. Mereka menggali informasi langsung dari masyarakat setempat yang aktif memperjuangkan dan melestarikan sumber daya, termasuk air, sebagai bagian dari kehidupan adat mereka.  

“Kegiatan ini tidak hanya bertujuan memperdalam pemahaman hukum adat, tetapi juga mengajarkan mahasiswa untuk menjadi manusia yang bijak sebelum menjadi sarjana hukum,” ujar Dr. Purnawan.  

Program ini diharapkan mampu memberikan pemahaman mendalam kepada mahasiswa mengenai hubungan antara hukum adat, ekosistem sosial, nilai-nilai religius, dan budaya. Selain itu, pengalaman langsung ini diharapkan dapat membentuk karakter mahasiswa sebagai calon penegak hukum yang tidak hanya kompeten, tetapi juga humanis. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Dhina Chahyanti
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES