Makan Siang Bergizi di Kudus, Upaya Mendukung Program Presiden Prabowo
TIMESINDONESIA, KUDUS – Di tengah kesibukan pemerintah daerah Kabupaten Kudus dalam mengelola berbagai kebijakan sosial dan ekonomi, salah satu langkah inovatif yang menonjol adalah program makan siang bergizi yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto. Kabupaten Kudus ditunjuk sebagai salah satu lokasi persiapan makan siang bergizi gratis, bersama dengan beberapa kota lain di Indonesia.
Program ini bukan hanya sekadar memberikan bantuan sosial berupa makanan, tetapi juga mencerminkan upaya pemerintah daerah dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat yang lebih inklusif dan berbasis pada pola hidup sehat.
Advertisement
Sekretaris Daerah Kabupaten Kudus Revlisianto Subekti mengungkapkan uji coba program makan bergizi gratis ini berlangsung di empat sekolah dengan jumlah siswa 2.599 siswa. Keempat sekolah tersebut, yakni SMP Negeri 1 Gebog, SD 2 Wergu Wetan, SDIT Umar Bin Khathab, dan MTs Negeri 1 Kudus. Dari 2.599 paket makan siang tersebut, untuk sekolah negeri dan berada di bawah naungan Pemkab Kudus disediakan anggaran dari APBD sebesar Rp140 juta, sedangkan sekolah swasta dan di bawah naungan Kantor Kementerian Agama diambilkan dari program tanggung jawab sosial perusahaan (Coorporate Social Responsibility/CSR).
Makan Bergizi, Program Prioritas
Makan siang bergizi yang disediakan oleh pemerintah merupakan salah satu bagian dari serangkaian kebijakan yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo. Program ini dirancang untuk memastikan bahwa setiap warga, terutama yang berada dalam kategori masyarakat kurang mampu, dapat mengakses makanan bergizi dengan mudah dan terjangkau.
Program ini tidak hanya fokus pada pemberian bantuan, tetapi juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pola makan sehat dan bergizi seimbang.
Menurut Hasan Chabibie, keberhasilan program makan bergizi ini tidak hanya ditentukan oleh distribusi makanan, tetapi juga oleh keterlibatan masyarakat dalam mengedukasi pola makan sehat.
"Program ini bertujuan untuk menciptakan budaya hidup sehat, dimulai dari kebiasaan makan yang bergizi. Program ini ‘kan skalanya luar biasa, menyasar ribuan siswa, jadi kolaborasi itu sangat penting untuk kesuksesan kegiatan. Kita baru uji coba saja persiapannya sudah luar biasa, apalagi nanti pas pelaksanaan di tahun 2025,” ungkap Hasan.
Seiring dengan program ini, pemerintah Kudus juga mengedepankan prinsip koordinasi dan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta. Makan siang bergizi disediakan secara gratis kepada masyarakat, dengan prioritas pada anak-anak, lansia, dan pekerja harian yang sering kali terabaikan dalam hal akses terhadap makanan bergizi. Bupati Hasan Chabibie menekankan bahwa program ini bukan hanya sekadar memberi bantuan, tetapi juga untuk menumbuhkan kesadaran kolektif tentang pentingnya gizi yang baik bagi kesehatan jangka panjang.
Sementara, Sekretaris Tim V Uji Coba MBG Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) RI, Nevy Dwi membeberkan, ada banyak hal menarik yang menjadi catatan. Salah satunya yakni keterlibatan kantin dan pelaku UMKM.
"Kami mencatat banyak hal, yang menarik di Kudus ini katanya akan melibatkan kantin dan pelaku UMKM. Lalu untuk pengolahan limbah organik juga akan bekerjasama dengan satu perusahaan di Kudus," katanya. Pihaknya juga memuji antusias para siswa dengan adanya program unggulan dari Presiden dan Wakil Presiden Terpilih ini. Harapannya, pada pelaksanaan 2025 mendatang sudah tidak ada kendala lagi. "Bahkan saya tanyakan ke siswa, selama ini uang saku Rp 20 ribu sekalian untuk makan siang. Dengan adanya program ini, uangnya bisa ditabung," ucapnya.
Sinergi dengan Program Pemerintah Lainnya
Inisiatif makan bergizi ini juga merupakan bagian dari upaya lebih luas pemerintah dalam mendukung program strategis nasional. Hasan Chabibie selama ini fokus mendukung sinergi pemerintah daerah dan pemerintah pusat, dalam rangka mensukseskan program strategis nasional.
Sejak Hasan Chabibie menjabat, ia telah mengimplementasikan berbagai kebijakan yang berfokus pada pengendalian inflasi di daerah, salah satunya adalah dengan menjaga harga-harga pangan tetap stabil, terutama bahan pokok yang berpengaruh langsung terhadap daya beli masyarakat.
Melalui kebijakan pengendalian harga dan penyediaan akses terhadap makanan bergizi, pemerintah Kudus berusaha agar tidak ada satu pun warganya yang terhambat untuk mengakses makanan sehat karena alasan biaya. "Saya berharap dengan makan siang bergizi ini, masyarakat tidak hanya merasa puas secara fisik, tetapi juga mendapatkan dampak positif terhadap kesehatan mereka," tambah Hasan.
Program makan siang bergizi mendapat tanggapan positif dari berbagai kalangan. Banyak warga yang merasa terbantu dengan adanya program ini, terutama mereka yang selama ini kesulitan memenuhi kebutuhan gizi sehari-hari. Program ini juga dilihat sebagai bentuk perhatian nyata pemerintah terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat yang masih memerlukan dukungan.
Tidak hanya dari sisi sosial, program ini juga memiliki dampak positif dari segi ekonomi. Dengan adanya distribusi makanan bergizi, pemerintah dapat menstimulasi sektor pangan lokal, dengan melibatkan petani dan produsen pangan lokal untuk menyediakan bahan baku yang berkualitas. Hal ini diharapkan dapat memperkuat ekonomi lokal dan menciptakan lebih banyak peluang kerja.
Pendidikan Gizi Bagi Masyarakat
Namun, yang lebih menarik lagi adalah fokus program makan bergizi ini tidak hanya berhenti pada pemberian makanan. Pemerintah Kudus, di bawah kepemimpinan Hasan Chabibie, juga melakukan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya pola makan sehat. Beberapa program pelatihan dan seminar mengenai gizi juga dilaksanakan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya keseimbangan antara protein, karbohidrat, dan lemak dalam setiap menu makanan.
Edukasi tentang gizi ini penting karena banyak masyarakat yang belum sepenuhnya memahami bagaimana mengatur pola makan yang baik meski memiliki akses terhadap bahan makanan. Dengan memberikan pemahaman lebih dalam mengenai nutrisi yang seimbang, pemerintah berharap dapat mengurangi angka penyakit yang disebabkan oleh pola makan yang tidak sehat.
Meski mendapat sambutan positif, program makan bergizi ini tetap menghadapi tantangan dalam pelaksanaannya. Salah satunya adalah bagaimana memastikan distribusi makanan berjalan tepat sasaran, mengingat potensi masalah dalam hal koordinasi antara pihak-pihak terkait dan kesulitan dalam menjangkau daerah-daerah terpencil.
Namun, Bupati Hasan Chabibie optimistis bahwa tantangan tersebut bisa diatasi dengan kerjasama yang baik antara pemerintah daerah, masyarakat, dan sektor swasta. "Kami akan terus berinovasi untuk memastikan program ini bisa berjalan dengan efektif,” katanya.
Program makan siang bergizi yang digagas oleh Presiden Prabowo, bukan hanya sekadar pemberian bantuan, tetapi juga merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan cara yang lebih holistik dan berkelanjutan. Dengan memperhatikan aspek sosial, ekonomi, dan kesehatan, program ini menunjukkan komitmen pemerintah Kudus dalam menciptakan daerah yang lebih maju dan sejahtera, serta dapat menjadi contoh bagi daerah lainnya dalam mengimplementasikan kebijakan publik yang berfokus pada kesejahteraan masyarakat. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Dhina Chahyanti |
Publisher | : Rochmat Shobirin |