UWG Kembangkan Prototipe Rigid Pavement Berbahan Limbah Marmer untuk Jalan Desa
TIMESINDONESIA, MALANG – Universitas Widyagama Malang (UWG Malang) terus berinovasi dalam mendukung pembangunan infrastruktur pedesaan dengan memanfaatkan limbah marmer sebagai bahan utama prototipe rigid pavement.
Tim peneliti UWG yang terdiri dari Dr. Ir. Candra Aditya, ST., MT, Dr. Dafid Irawan, ST., MT, dan Ir. Abdul Halim, MT, berhasil mengembangkan prototipe ini melalui hibah luaran Prototipe DRTPM Kemenristekdikti.
Advertisement
Penelitian ini didanai oleh Program Bantuan Biaya Luaran Prototipe Direktorat Riset, Teknologi dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi Tahun 2024.
Prototipe ini dirancang dengan teknologi Jointed Reinforced Concrete Pavement (JRCP), menggunakan campuran limbah pasir marmer sebagai substitusi sebagian pasir sungai. “Inovasi ini tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga ekonomis dan cocok untuk pembangunan jalan desa.
Teknologi ini mampu memberikan solusi efisien untuk kebutuhan infrastruktur pedesaan,” jelas Dr. Candra Aditya, ketua tim peneliti.
Bahan Baku Limbah Marmer yang Melimpah
Indonesia memiliki potensi besar dalam pemanfaatan limbah marmer. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) periode 2021-2022, volume produksi marmer nasional mencapai 72 ribu hingga 367 ribu m³ per tahun, di mana 20-30% dari jumlah tersebut berupa limbah seperti serbuk dan pasir marmer. Limbah inilah yang dimanfaatkan oleh tim UWG sebagai bahan utama prototipe rigid pavement.
Pelat beton yang dikembangkan memiliki dimensi 2 m x 0,6 m x 0,15 m dengan mutu beton *fc’ 25 Mpa*. Komposisi materialnya terdiri atas 40% pasir marmer dan 60% pasir sungai, diperkuat dengan tulangan D13. Pengujian dilakukan di atas tanah dengan *California Bearing Ratio (CBR)* 6% dan 10%.
“Komposisi material terdiri dari 30% serbuk, 30% pasir marmer berukuran 2 mm, dan 40% pasir marmer berukuran 4 mm. Limbah marmer ini terbukti meningkatkan kualitas dan efisiensi pelat beton,” tambah Candra.
Solusi untuk Infrastruktur Pedesaan
Prototipe ini dirancang untuk kebutuhan jalan lingkungan pedesaan, seperti jalan penghubung antar desa, jalan usaha tani, jalan inspeksi, serta jalur penghubung pusat perekonomian. Dalam pengujian laboratorium, pelat beton ini menunjukkan performa baik dalam hal lendutan dan lebar retakan, memastikan ketahanan dan fungsionalitasnya.
“Pembangunan jalan desa dengan teknologi ini dapat dikelola oleh pemerintah desa maupun kabupaten/kota, sesuai dengan kewenangan yang ada. Hal ini diharapkan dapat mendukung perekonomian lokal,” terang Candra.
Dampak Sosial dan Ekonomi
Prototipe rigid pavement berbahan limbah marmer ini tidak hanya memberikan solusi untuk pengelolaan limbah, tetapi juga menjadi terobosan dalam pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan. “Kami berharap inovasi ini dapat berkontribusi dalam pengurangan limbah sekaligus mendukung pembangunan jalan yang ramah lingkungan dan bernilai ekonomis tinggi,” tutup Candra.
Penelitian ini sejalan dengan komitmen UWG Malang dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi, yang mengintegrasikan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat untuk menciptakan dampak positif bagi lingkungan dan perekonomian nasional. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Dhina Chahyanti |
Publisher | : Rochmat Shobirin |