Indonesia Positif

Bahu-Membahu Membantu Operasi Suami Masfufah lewat Program JKN

Kamis, 28 November 2024 - 14:48 | 8.46k
Masfufah (46), Peserta JKN segmen Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan (PBI JK). (FOTO: AJP TIMES Indonesia)
Masfufah (46), Peserta JKN segmen Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan (PBI JK). (FOTO: AJP TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JEMBER – Pemerintah terus berkomitmen untuk memastikan seluruh masyarakat Indonesia memiliki akses layanan kesehatan yang berkualitas melalui Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Sejak didaftarkan sebagai peserta JKN pada tahun 2014, Masfufah (46), seorang ibu rumah tangga asal Jember, merasakan manfaat besar dari program ini. Sebagai peserta segmen Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan (PBI JK), Masfufah mengungkapkan bahwa layanan JKN yang dikelola oleh BPJS Kesehatan telah membantu keluarganya dalam mendapatkan pengobatan dan layanan kesehatan yang diperlukan.

Masfufah membagikan pengalamannya saat suaminya menjalani operasi usus buntu dengan menggunakan layanan Program JKN. Ia mengungkapkan bahwa saat suaminya mengalami keluhan, dirinya langsung membawa sang suami ke fasilitas kesehatan terdekat tanpa ragu memanfaatkan JKN. Masfufah sempat terkejut ketika dokter mendiagnosis adanya infeksi pada pencernaan suaminya, yang ternyata disebabkan oleh masalah usus buntu. Namun, ia merasa lega karena penyebab keluhan yang sering dialami suaminya akhirnya ditemukan dan dapat ditangani dengan baik melalui layanan kesehatan yang disediakan JKN.

Advertisement

“Saat itu suami saya sering sakit perut sebelah kanan dan rasa lemas berkepanjangan. Awalnya kami berobat ke Puskesmas Maesan untuk pemeriksaan, tapi setelah beberapa hari kondisinya belum membaik. Sore itu rasa sakit di perut suami saya semakin parah hingga tidak dapat ditahan. Puskesmas langsung memberikan rujukan ke Rumah Sakit dr. Soebandi. Jujur saya lega sih, walau awalnya sempat kaget tapi saya lebih ke lega perasaannya karena jadi tahu apa penyebab utama dari rasa sakit yang suami alami,” ujar Masfufah, Rabu (20/11).

Masfufah menjelaskan bahwa dokter yang menangani suaminya saat itu menyatakan bahwa infeksi yang dialami sudah cukup parah, ditambah dengan adanya pembengkakan. Mengikuti saran dokter, Masfufah segera mempersiapkan suaminya untuk menjalani operasi. Ia merasa bersyukur karena seluruh proses operasi berjalan lancar dan berhasil. Masfufah juga mengungkapkan bahwa operasi suaminya sepenuhnya dijamin oleh Program JKN tanpa memerlukan biaya tambahan. Ia menegaskan bahwa tidak ada biaya yang dibebankan kepadanya, karena seluruh pengeluaran medis telah ditanggung oleh BPJS Kesehatan melalui program tersebut.

“Rasanya sangat bersyukur karena segala macam pemeriksaan, persiapan operasi, dan operasinya sendiri berjalan lancar. Semuanya gratis dan prosesnya cepat, jadi kami merasa sangat aman dan nyaman sebagai peserta JKN. Sampai kontrol suami saya setelah operasi pun tetap ditanggung oleh Program JKN. Sampai benar-benar bersih dan tuntas dari peradangan serta pembengkakan pada usus, semuanya dijamin,” ungkap Masfufah.

Masfufah mengungkapkan bahwa selama menerima pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan sebagai peserta Penerima Bantuan Iuran Program JKN, ia tidak merasakan adanya perbedaan dalam pelayanan yang diberikan. Ia menjelaskan bahwa seluruh petugas, baik di puskesmas maupun rumah sakit, selalu bersikap ramah dan memberikan informasi dengan jelas. Masfufah juga mengaku heran dengan beberapa keluhan negatif terkait Program JKN yang beredar di masyarakat. Menurutnya, hingga saat ini, ia dan keluarganya belum pernah mengalami kesulitan dalam menggunakan layanan JKN untuk kebutuhan kesehatan mereka.

“Alhamdulillah, pelayanan di fasilitas kesehatan selama ini sangat memuaskan, pada kasus suami saya waktu itu awalnya kami datang ke Puskesmas karena sakit perut yang tidak tertahankan. Dari puskesmas Maesan, suami saya langsung dirujuk ke Rumah Sakit dr. Soebandi. Sesampainya di rumah sakit, kami langsung mendapatkan penanganan yang cepat dan sigap. Singkat cerita, setelah dilakukan USG, suami saya langsung dijadwalkan untuk operasi keesokan harinya. Ya tentu kami juga sempat kaget apa harus secepat itu, Nanah pada ususnya bisa segera pecah kalau tidak segera ditangani,” jelas Masfufah.

Meskipun Masfufah memiliki jaminan kesehatan, ia selalu berharap keluarganya tetap sehat. Dalam akhir perbincangannya, ia mengapresiasi kerjasama antara Pemerintah dan BPJS Kesehatan yang telah memberikan jaminan kesehatan kepada masyarakat. Menurutnya, program ini sangat membantu secara ekonomi bagi keluarganya. Masfufah juga menambahkan bahwa keluarganya terdaftar sebagai peserta JKN dari segmen PBI JK, yang iurannya ditanggung oleh pemerintah karena mereka termasuk dalam kategori warga yang kurang mampu.

“Karena itulah kami sangat berterima kasih kepada pemerintah atas bantuan JKN yang iurannya bisa dibilang gratis. Apalagi di zaman sekarang serba mahal, yang membuat kita harus bekerja keras. Dengan terdaftar sebagai peserta JKN, seluruh masyarakat dapat merasakan manfaat dari program ini yang semakin mudah, semakin cepat, dan setara," tutupnya.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Dody Bayu Prasetyo
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES