6 Vaksin Penting untuk Wanita sebelum Menikah

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Menikah adalah momen spesial yang dinanti-nanti. Namun, sebelum melangkah ke jenjang pernikahan, ada baiknya kita mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya, salah satunya dengan menjaga kesehatan. Salah satu cara yang efektif adalah dengan melakukan vaksinasi.
Mengapa Vaksinasi Penting Sebelum Menikah?
Vaksinasi membantu tubuh membentuk kekebalan terhadap berbagai penyakit. Dengan begitu, risiko terkena penyakit berbahaya dapat diminimalisir, terutama saat memasuki fase kehidupan baru sebagai pasangan suami istri. Beberapa penyakit bahkan dapat berdampak pada kesuburan dan kesehatan janin di masa depan.
Advertisement
Vaksin Apa Saja yang Dianjurkan?
Dikutip dari beragam sumber, salah satunya vaksinkkppalembang.com, beberapa jenis vaksin yang penting untuk wanita sebelum menikah antara lain:
1. Vaksin HPV (Human Papillomavirus)
Virus HPV merupakan penyebab utama kanker serviks, salah satu jenis kanker paling umum pada wanita. Vaksin HPV sangat efektif dalam mencegah infeksi HPV dan mengurangi risiko kanker serviks hingga 90%.
Selain kanker serviks, HPV juga dapat menyebabkan kutil kelamin dan beberapa jenis kanker lainnya. Idealnya, vaksin HPV diberikan sebelum seseorang aktif secara seksual.
2. Vaksin Influenza
Vaksin influenza sangat penting untuk melindungi diri dari flu musiman. Flu dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti pneumonia, terutama pada ibu hamil, orang lanjut usia, dan individu dengan kondisi kesehatan tertentu.
Dengan melakukan vaksinasi influenza, Anda dapat mengurangi risiko terkena flu dan meminimalkan dampaknya pada kesehatan Anda dan orang-orang di sekitar Anda.
3. Vaksin Varisela
Vaksin varisela atau cacar air diberikan untuk mencegah penyakit cacar air. Cacar air dapat menyebabkan ruam gatal-gatal yang sangat mengganggu dan dapat meninggalkan bekas luka.
Bagi wanita yang belum pernah terkena cacar air, vaksin ini sangat penting. Jika seorang wanita hamil terkena cacar air, terutama pada trimester pertama, risiko komplikasi pada janin sangat tinggi.
4. Vaksin Hepatitis B
Hepatitis B adalah penyakit hati yang menular melalui darah dan cairan tubuh. Infeksi hepatitis B dapat menyebabkan kerusakan hati kronis, sirosis, bahkan kanker hati. Vaksin hepatitis B sangat efektif dalam mencegah infeksi hepatitis B.
Bagi wanita yang berencana memiliki anak, vaksinasi hepatitis B sangat penting untuk melindungi bayi dari infeksi hepatitis B saat proses persalinan.
5. Vaksin MMR (Campak, Gondongan, Rubella)
Vaksin MMR diberikan untuk mencegah penyakit campak, gondongan, dan rubella. Ketiga penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi serius, terutama pada ibu hamil.
Jika seorang wanita hamil terkena rubella, risiko bayi lahir dengan cacat bawaan sangat tinggi, seperti gangguan jantung, kebutaan, dan tuli.
6. Vaksin DPT (Difteri, Pertusis, Tetanus)
Vaksin DPT umumnya sudah diberikan sejak kecil. Namun, jika sebelumnya belum pernah mendapatkan vaksin ini atau ingin memastikan kekebalan tubuh, maka vaksin DPT dapat diberikan kembali.
Difteri dapat menyebabkan kesulitan bernapas, pertusis (batuk rejan) dapat menyebabkan batuk parah, dan tetanus dapat menyebabkan kejang otot yang parah.
Kapan Waktu yang Tepat untuk Vaksinasi?
Waktu yang tepat untuk melakukan vaksinasi adalah sebelum merencanakan kehamilan. Namun, jika belum merencanakan kehamilan, vaksin tetap dapat diberikan kapan saja.
Konsultasikan dengan Dokter
Sebelum melakukan vaksinasi, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter. Dokter akan memberikan informasi yang lebih lengkap mengenai jenis vaksin yang dibutuhkan, jadwal vaksinasi, dan efek samping yang mungkin terjadi.
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Dhina Chahyanti |
Publisher | : Rochmat Shobirin |