KSM Unisma Malang Kampus Mengajar 8: Mahasiswa PBSI Berinovasi Tingkatkan Literasi di SDN Mojokembang

TIMESINDONESIA, MALANG – Program Kampus Mengajar, bagian dari Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), telah menjadi salah satu inisiatif unggulan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Melalui program ini, mahasiswa dari berbagai universitas diterjunkan ke sekolah-sekolah dasar, khususnya di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T), untuk membantu proses pembelajaran, administrasi, hingga adaptasi teknologi.
Pada angkatan ke-8, program ini kembali menunjukkan dampaknya melalui berbagai kegiatan yang dilakukan di SDN Mojokembang, Kabupaten Mojokerto. Mahasiswa Universitas Islam Malang, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Salma Alizatus Halimah, memanfaatkan kesempatan ini untuk menciptakan berbagai inovasi guna meningkatkan keterampilan literasi dan numerasi siswa. Setiap sekolah memiliki kelompok yang beranggotakan 4-7 mahasiswa, di SDN Mojokembang ini terdapat 4 mahasiswa dari Universitas yang berbeda-beda. Menjadi salah satu upaya strategis dalam meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia, khususnya di daerah terpencil. Salah satu kegiatan inspiratif dari program ini adalah inisiatif mahasiswa Universitas Islam Malang (Unisma) yang tergabung dalam Kandidat Sarjana Mengabdi (KSM) Tematik di SDN Mojokembang, Kabupaten Mojokerto.
Advertisement
INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id
Selama 16 minggu, mahasiswa Kampus Mengajar mengimplementasikan berbagai program inovatif yang bertujuan meningkatkan keterampilan literasi dan numerasi siswa. Program unggulan seperti "Pojok Baca," revitalisasi perpustakaan, dan pembiasaan membaca nyaring 15 menit berhasil menciptakan lingkungan belajar yang interaktif dan menyenangkan. Program di SDN Mojokembang difokuskan pada pengembangan pojok baca di setiap kelas, revitalisasi perpustakaan, dan pembiasaan membaca nyaring 15 menit sebelum pelajaran dimulai.
Selain itu, kegiatan seperti lomba hias pojok baca dan penggunaan buku cerita bergambar berhasil menarik minat baca siswa. Peningkatan minat baca ini terlihat dari hasil tes literasi yang menunjukkan kenaikan hingga 30%. Selama kegiatan tersebut, mahasiswa didampingi oleh Ibu Itznaniyah Umie Murniatie, M.Pd (Dosen PBSI Unisma) dan Bapak Feriyanto, M.Pd (Dosen Pmat UNIM).
Tak hanya literasi, program ini juga mencakup pengajaran numerasi melalui permainan interaktif dan adaptasi teknologi, menjadikan pengalaman belajar siswa semakin kaya dan menyenangkan. Selain itu, program berbasis teknologi seperti pelatihan Canva dan Virtual Tour Museum menjadi langkah penting dalam mengenalkan siswa dan guru pada teknologi pembelajaran. Upaya ini dilengkapi dengan program kolaboratif seperti "Kemah Literasi Numerasi," yang tidak hanya memperkuat kemampuan akademik siswa, tetapi juga menanamkan nilai-nilai solidaritas dan kebersamaan.
Berbagai tantangan, seperti minimnya fasilitas perpustakaan dan rendahnya minat baca siswa, diatasi melalui inovasi dan kerja sama. Revitalisasi perpustakaan yang menggabungkan ruang UKS dengan donasi buku dari berbagai pihak juga menjadi solusi atas keterbatasan fasilitas sekolah. “Ini adalah upaya bersama untuk memastikan semua siswa memiliki akses terhadap bahan bacaan yang berkualitas,” ungkapnya.
Melalui berbagai inovasi ini, program Kampus Mengajar di SDN Mojokembang diharapkan dapat menjadi model bagi peningkatan kualitas pendidikan di wilayah lain, terutama di daerah terpencil. (*)
INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Dhina Chahyanti |
Publisher | : Rochmat Shobirin |