Anggota DPR RI Soroti Modus Baru Penipuan, Pelaku Menyamar dengan Data Lengkap

TIMESINDONESIA, GRESIK – Anggota Komisi XI DPR RI, Thoriq Majiddanor, mengungkapkan keprihatinannya terhadap maraknya modus penipuan baru yang semakin canggih.
Ia menyebut bahwa kini banyak pelaku kejahatan yang menyamar sebagai petugas PLN, Telkom, hingga pajak dengan membawa data lengkap calon korban.
Advertisement
"Di tingkat pusat muncul modus baru lagi. Banyak yang menyamar sebagai petugas pajak, Telkom, atau PLN, tapi mereka punya data kita lengkap. Mereka tahu kita ngapain aja. Ini bahaya sekali," kata Thoriq saat berkegiatan di Gresik, Minggu (23/5/2025).
Menurutnya, kebocoran data menjadi ancaman serius karena dapat dimanfaatkan oleh para pelaku penipuan. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya literasi keuangan dan digital yang lebih up-to-date agar masyarakat tidak mudah tertipu.
Selain itu, pria yang akrab disapa Jiddan ini juga menyoroti maraknya kasus judi online (judol) dan pinjaman online (pinjol) ilegal yang terus menjamur.
Ia memastikan bahwa Komisi XI DPR RI tidak akan tinggal diam dan akan terus mengawasi kinerja Satgas yang bertanggung jawab dalam memberantas kasus ini.
"Kami memanggil Satgas, dan mereka harus benar-benar bertanggung jawab. Kalau tidak segera diatasi, kasus ini akan terus berulang," tegasnya.
Di tingkat daerah, Politisi Nasdem ini meminta Polres Gresik untuk menindak tegas kasus-kasus yang sudah terjadi seperti investasi koperasi di Desa Lowayu dan Sidayu agar masyarakat merasa lebih terlindungi.
Selain itu, ia juga mengajak berbagai elemen untuk memperkuat literasi digital dan inklusi keuangan bagi masyarakat.
"Kami juga mendorong agar rumah aspirasi bisa menjadi tempat bagi korban untuk melapor dan mendapatkan tindak lanjut perkembangan kasus. Hotline juga akan segera dibuka," tambahnya.
Lebih lanjut, Thoriq menyoroti pengaruh negatif budaya flexing atau pamer kekayaan yang sering ditampilkan para influencer. Ia menilai hal ini menjadi salah satu faktor yang mendorong maraknya kasus penipuan di masyarakat.
"Orang sekarang tidak malu lagi menipu tetangganya sendiri, teman dekatnya, demi terlihat kaya. Ini sudah banyak terjadi di Gresik," ungkapnya.
Sebagai langkah pencegahan, Thoriq menegaskan bahwa informasi terkait perkembangan kasus di pusat akan terus disampaikan ke daerah, termasuk di Gresik, agar masyarakat lebih waspada terhadap berbagai modus penipuan yang semakin berkembang.
"Kami juga membuka kanal pengaduan, bagi masyarakat yang menjadi korban silahkan datang ke kantor kami, akan kami bantu," ucapnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Sholihin Nur |