Indonesia Positif

Boyolangu Culture Festival 2025 Sukses Dongkrak Perekonomian UMKM Banyuwangi

Rabu, 09 April 2025 - 21:45 | 23.88k
Suasana bazar UMKM Boyolangu Culture Festival 2025 yang dibanjiri pembeli. (FOTO: Ikromil Aufa/TIMES Indonesia)
Suasana bazar UMKM Boyolangu Culture Festival 2025 yang dibanjiri pembeli. (FOTO: Ikromil Aufa/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Gelaran Boyolangu Culture Festival 2025 (Puter Kayun) tidak hanya memukau dengan pertunjukan seni dan budaya, tetapi juga menjadi momentum kebangkitan ekonomi bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Banyuwangi.

Bazar UMKM yang digelar selama tiga hari mulai Minggu (6/4/2025) hingga Selasa (8/4/2025), menjajankan beragam produk kuliner seperti sosis, dimsum, nasi tempong, jeruk peras, dan lainnya berjajar di sepanjang jalan depan panggung utama festival.

Advertisement

UMKM Raih Keuntungan Berlipat

Salah satu pelaku UMKM penjual jeruk peras, Danny Bastyan Pinayungan, mengaku pendapatannya melonjak signifikan selama festival berlangsung. Dalam sehari, dia mampu meraup pundi-pundi rupiah hingga ratusan ribu.

"Biasanya sehari cuma dapat sekitar Rp 300 ribu, tapi saat festival ini bisa tembus Rp 500 hingga Rp 600 ribu per hari. Kami sangat terbantu dan berharap acara seperti ini terus ada," kata Danny, Rabu (9/4/2025).

Tak hanya kuliner seperti sosis, dimsum, nasi tempong, dan jeruk peras, berbagai produk lokal lainnya juga laris diburu pengunjung yang datang untuk menyaksikan ragam pertunjukan budaya, termasuk tarian tradisional dan pawai. 

Sinergi Budaya & Ekonomi Kerakyatan

Ketua Boyolangu Culture Festival 2025, Risyal Alfani, mengungkapkan bahwa total omzet dari para pelapak UMKM yang tercatat panitia mencapai Rp 25 juta dari 10 pedagang selama tiga hari bazar.

"Tentu ini sangat membantu perekonomian masyarakat sekitar. Kita berharap tahun depan bisa lebih ramai lagi, lebih banyak pelapak, dan pengunjung juga lebih banyak," ungkap Fani sapaan akrabnya.

Menurut Fani, ramainya bazar tak lepas dari antusiasme masyarakat terhadap beragam acara seperti tarian, seni tradisional, hingga pawai budaya, yang menjadi daya tarik tersendiri dalam Boyolangu Culture Festival.

"UMKM sangat ramai karena kegiatan budaya yang disuguhkan mampu mendatangkan banyak pengunjung. Ini sinergi yang bagus antara budaya dan ekonomi kerakyatan," tutupnya.

Dengan semangat gotong royong dan kecintaan terhadap budaya lokal, Boyolangu Culture Festival 2025 berhasil membuktikan bahwa tradisi dapat berjalan berdampingan dengan geliat ekonomi masyarakat di era modern. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES