Indonesia Positif Universitas Islam Malang

Mahasiswa KSM-T Unisma Malang Berikan Solusi Sampah

Sabtu, 12 April 2025 - 13:52 | 11.93k
Sosialisasi ajakan menjaga kebersihan dengan penyerahan tong sampah kepada warga Dusun Gasek Wetan Desa Gading Kembar. (FOTO: AJP TIMES Indonesia)
Sosialisasi ajakan menjaga kebersihan dengan penyerahan tong sampah kepada warga Dusun Gasek Wetan Desa Gading Kembar. (FOTO: AJP TIMES Indonesia)
FOKUS

Universitas Islam Malang

Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANG – Di daerah Jabung tepatnya di Dusun Gasek Wetan Desa Gading Kembar Kab. Malang kultur penduduknya yaitu sebagai petani serta menjadi tukang bangunan ataupun proyek, di desa ini memiliki kekurangan tentang kesadaran kebersihan dan membuang sampah pada tempatnya ditambah lagi tidak ada tong sampah serta TPS.

Warga dusun ini lebih memilih buang di kali atau sungai ataupun di lahan belakang rumahnya sendiri. Kalau warga yang memiliki lahan di belakang rumahnya sendiri sampah bisa diatasi sendiri dari membuang serta membakar sampah tersebut lebih efisien dan tidak mempersulitkan yang lain, akan tetapi kalau di kali atau sungai orang desa langsung tinggal membuang dan tidak ada yang merawatnya dan juga tidak ada yang membakar sampah tersebut.

Advertisement

KSM-T 19 Universitas Islam Malang memiliki program membuat tong sampah yang dibedakan ada organik serta non-organik kemudian tong sampah ini akan diletakkan di titik-titik yang sudah ditentukan yaitu ada 6 titik.

Kemudian yang dimana tong sampah ini akan diperkenalkan kepada masyarakat desa yang akan diberikan arahan sampah yang organik dan non-organik, sampah yang masih bisa diolah atau didaur ulang akan di masukkan ke dalam tong sampah bagian kanan, kemudian tong sampah yang bagian kiri ini di isi dengan sampah yang non-organik jadi sampah yang non-organik ini akan dibuang kemudian dibakar.

Setelah itu warga desa harus sadar diri terhadap lingkungan sekitarnya harus bisa membedakan sampah yang organik dan non-organik.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

Pengertian sampah organik dan non-organik untuk desa yang dimana dalam konteks desa ini pemahaman tentang sampah organik dan non-organik sangat penting untuk menjaga kebersihan lingkungan dan mengelola limbah dengan baik. Adapun penjelasannya untuk sampah:

1.      SAMPAH ORGANIK

Adalah jenis sampah yang berasal dari bahan alami dan dapat terurai secara biologis oleh mikroorganisme. Sampah ini biasanya bersal dari sisa makanan, dedaunan, ranting pohon, dan limbah pertanian. Contohnya: sisa makanan (nasi, sayur, buah), daun kering dan ranting, kulit buah dan sayur, kotorah hewan.

Manfaat pengelolaan sampah organic

·         Dapat diolah menjadi kompos untuk pupuk alami

·         Mengurangi volume sampah yang harus di buang

·         Mejaga kebersihan lingkungan desa

2.      SAMPAH NON-ORGANIK

Adalah sampah yang sulit terurai secara alami dan umumnya berasal dari bahan buatan manusia. Contohnya: plastik (kantong plastik, botol air mineral), kaca (botol, pecahan kaca), kaleng dan logam (bekas makanan kaleng, paku), kertas dan karton

Manfaat pengelolaan sampah Non-organik

·         Bisa didaur ulang untuk mengurangi pencemaran lingkungan

·         Bisa dimanfaatkan untuk kerajinan atau sumber ekonomi (misalnya dijual ke bank sampah)

·         Mengurangi dampak pencemaran tanah dan air

Setelah kami membuat tong sampah tersebut kami melakukan program kerja lanjutan yaitu sosialisasi tentang kesadaran membuang sampah pada tempatnya dengan target sosialisasi kami yaitu siswa/siswi SD dan santri-santri TPQ.

Alasan dari target-target kami anak-anak kecil tersebut karena kita akan memberikan edukasi untuk jangka Panjang, setelah kami berdiskusi banyak dengan ibu kasun gasek wetan yaitu ibu nafis beliau menceritakan jika edukasi dilakukan dengan target masyarakat awam seperti masyarakat umum, ibu nafis tidak menyarankan karena edukasi tidak akan membuahkan hasil dengan sebab masyarakat umum masih acuh tak acuh tentang kesadaran kebersihan sampah, penyebab utama yaitu 50% Masyarakat di dusun gasek wetan membuang sampah di pekarangannya sendiri dan 30%nya membuang sampah di kali jadi untuk menyatukan satu prinsip kami mengalami kesulitan.

Jadi kami mempunyai inisiatif atau ide untuk edukasi kepada siswa-siswi SD serta santri-santri TPQ dengan tujuan kami mendidik diawal untuk memberikan kebiasaan yang baik ketika mereka masih kecil dan kebiasaan tersebut akan menjadi kebiasaan sampai mereka beranjak dewasa. (*)

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

*)Pewarta: Mahasiswa KSM-T Kelompok 19 Universitas Islam Malang (UNISMA)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Dhina Chahyanti
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES