Mahasiswa Unisma Malang Turut Tingkatkan Kualitas Pendidikan Anak di Desa Gading Kembar

TIMESINDONESIA, MALANG – Mahasiswa Unisma Malang yang tergabung dalam KSM Tematik kelompik 20 melaksanakan program kerja di Desa Gading Kembar Dusun Gasek Kulon Kec. Jabung Kab. Malang.
Desa ini memiliki potensi sumber daya lokal yang belum dimanfaatkan secara optimal. Masyarakat di desa ini mayoritas bekerja di sektor pertanian dan buruh harian, namun keterbatasan akses terhadap pelatihan keterampilan dan pendidikan menjadi hambatan utama dalam pengembangan ekonomi lokal. Selain itu, masih banyak anak anak yang tidak bisa membaca dan menulis dan tidak tahu akan pentingnya pendidikan di masa depan.
Advertisement
Maka dari itu, kami peserta Kandidat Sarjana Mengabdi Tematik (KSM-T) kelompok 20 Universitas Islam Malang mengadakan sosialisasi untuk para siswa siswi yang bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada siswa siswi tentang betapa pentingnya menempuh pendidikan formal maupun nonformal.
Banyak anak yang masih menghadapi hambatan dalam menempuh pendidikan, baik karena faktor ekonomi, sosial, maupun kurangnya kesadaran akan manfaat pendidikan jangka panjang. Dengan adanya sosialisasi ini, diharapkan para orang tua, guru, dan masyarakat luas dapat lebih memahami peran pendidikan dalam meningkatkan kualitas hidup serta mendorong anak-anak untuk lebih giat belajar. Dengan pelaksanaan program ini, diharapkan Desa Gading Kembar dapat mengalami peningkatan dalam kualitas pendidikan anak.
INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id
Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan melalui beberapa tahapan yang terstruktur untuk memberikan solusi atas permasalahan yang dihadapi masyarakat Desa Gading Kembar. Untuk metode yang kami jalankan yaitu seperti berikut:
1. Tahapan pertama adalah identifikasi kebutuhan masyarakat melalui survei dan wawancara dengan para pemangku kepentingan, termasuk tokoh masyarakat, guru, dan orang tua siswa. Data yang diperoleh digunakan untuk merancang program yang sesuai dengan kondisi lokal.
2. Tahap kedua berfokus pada peningkatan kualitas pendidikan anak melalui program bimbingan belajar. Relawan dan tenaga pendidik dilibatkan dalam memberikan pendampingan belajar dengan metode yang interaktif dan menyenangkan. Pelatihan juga diberikan kepada guru setempat agar mereka mampu menerapkan metode pembelajaran inovatif di kelas.
3. Tahap ketiga adalah monitoring dan evaluasi secara berkala untuk mengukur efektivitas program. Evaluasi dilakukan melalui pengumpulan data kualitatif dan kuantitatif, termasuk hasil belajar anak, peningkatan keterampilan anak anak
4. Melalui pendekatan yang komprehensif ini, diharapkan program dapat memberikan dampak yang berkelanjutan, baik dalam peningkatan kualitas pendidikan anak. (*)
INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id
*) Pewarta: Mahasiswa KSM-T Kelompok 20 Universitas Islam Malang (UNISMA)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Dhina Chahyanti |
Publisher | : Rochmat Shobirin |