Kolaborasi Polbangtan Malang dan Pemkab Pesisir Selatan Dorong Swasembada Pangan

TIMESINDONESIA, PESISIR SELATAN – Politeknik Pembangunan Pertanian Malang (Polbangtan Malang) memperkuat komitmennya untuk mendukung percepatan swasembada pangan di Indonesia melalui kolaborasi dengan pemerintah daerah, salah satunya dengan Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan. Langkah strategis ini bertujuan untuk memperkuat ketahanan pangan sekaligus menciptakan peluang ekonomi bagi para petani lokal.
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, kembali menegaskan tekadnya dalam mendorong Indonesia menuju swasembada pangan. Di tengah krisis pangan global dan dampak perubahan iklim, Mentan Amran tetap yakin bahwa kemandirian pangan nasional dapat tercapai dalam waktu dekat. Ia pun mengajak semua elemen bangsa untuk bersinergi dan berkontribusi aktif dalam memperkuat ketahanan pangan Indonesia.
Advertisement
Di sisi lain, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, menyoroti pentingnya penguatan kualitas sumber daya manusia pertanian sebagai kunci menuju swasembada pangan nasional. Ia menegaskan bahwa BPPSDMP berkomitmen mencetak SDM pertanian yang tangguh, adaptif terhadap perkembangan teknologi, dan siap menjawab tantangan global dalam rangka mendorong modernisasi sektor pertanian.
Kolaborasi ini terwujud dalam kegiatan Rapat Pencanangan Plakat Turun Sawah yang dilaksanakan pada 7 Mei 2025 di Hotel Saga Murni, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatra Barat. Acara tersebut dihadiri oleh Bupati Pesisir Selatan, Direktur Polbangtan Malang, Dinas teknis terkait tingkat provinsi dan kabupaten, serta perwakilan petani milenial.
Bupati Pesisir Selatan, Hendrajoni, dalam sambutannya mengungkapkan bahwa program ini adalah bagian dari visi 100 hari kerjanya. Kabupaten Pesisir Selatan menargetkan luas tanam seluas 34.560 hektare dengan produksi padi sebesar 185 ribu ton. Ia juga menyatakan bahwa keterlibatan petani milenial sangat penting dalam program ini, serta menekankan perlunya dukungan bagi produk lokal, seperti beras unggulan “Rajuk Pasisir.”
"Kami ingin mewujudkan visi 'Nagari Kanyang,' di mana masyarakat desa dapat hidup sejahtera, kenyang, dan mandiri secara pangan. Untuk itu, kami membutuhkan dukungan dari semua pihak, baik pemerintah pusat, provinsi, maupun masyarakat," ujar Bupati Hendrajoni.
Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana mengungkapkan bahwa swasembada pangan adalah benang merah dari semua program yang sedang dijalankan Kementan. Peningkatan kapasitas SDM pertanian menjadi prioritas utama dalam mendukung hal tersebut.
“Penguatan SDM pertanian tidak cukup hanya dengan pelatihan, tetapi juga dengan menyediakan ruang untuk praktik langsung dan pembinaan yang berkelanjutan. Oleh karena itu, kami hadirkan program Brigade Pangan yang akan dijalankan di lahan seluas 10.005 hektare, dengan target pembentukan 50 brigade pangan,” jelasnya.
Lebih lanjut Udrayana menambahkan bahwa program Brigade Pangan tidak hanya memberikan peluang bagi petani muda untuk berinovasi, tetapi juga berpotensi menjadi sumber kesejahteraan ekonomi yang signifikan. Dengan asumsi harga gabah Rp6.500 per kilogram dan produktivitas rata-rata 3,5 ton per hektare, setiap anggota brigade pangan berpotensi memperoleh pendapatan hingga Rp10 juta per bulan.
Sebagai berita baik, petani milenial di Pesisir Selatan menyatakan kesiapan mereka untuk bergabung dalam program Brigade Pangan. Saat ini, lebih dari 3.000 anggota aktif dan 120 koordinator petani milenial yang telah terbentuk sejak 2018 siap berkontribusi dalam transformasi sektor pertanian.
Kecamatan Bayang, salah satu kecamatan di Pesisir Selatan, bahkan telah memiliki penangkar benih yang aktif dengan produksi tinggi dan siap mengembangkan hingga 45 hektare untuk program ini.
Kerja sama ini menandai langkah positif dalam mewujudkan ketahanan pangan yang lebih baik di Pesisir Selatan dan di Indonesia secara keseluruhan. Dengan semangat kolektif ini, Pesisir Selatan diharapkan dapat menjadi contoh sukses dalam mencapai swasembada pangan dan ketahanan pangan yang berkelanjutan. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ferry Agusta Satrio |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |