Indonesia Positif

UNJ Kukuhkan Guru Besar Bidang Ilmu Pembelajaran Permainan Modifikasi, Komunikasi Olahraga, dan Pendidikan Luar Kelas dari FIKK

Rabu, 04 Juni 2025 - 12:54 | 9.33k
UNJ Kukuhkan Guru Besar Bidang Ilmu Pembelajaran Permainan Modifikasi, Komunikasi Olahraga, dan Pendidikan Luar Kelas dari FIKK (04/06/25). (FOTO: dok. UNJ)
UNJ Kukuhkan Guru Besar Bidang Ilmu Pembelajaran Permainan Modifikasi, Komunikasi Olahraga, dan Pendidikan Luar Kelas dari FIKK (04/06/25). (FOTO: dok. UNJ)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Universitas Negeri Jakarta (UNJ) kembali mencatatkan tonggak penting dalam sejarah akademiknya dengan mengukuhkan tiga guru besarnya, yakni Prof. Sri Nuraini, Prof. Ika Novitaria Marani, dan Prof. Hernawan, dalam Sidang Terbuka Universitas yang diselenggarakan secara khidmat di Aula Latif Hendraningrat, Kampus A Rawamangun, Rabu 4 Juni 2025. Pengukuhan ini menjadi bukti nyata dedikasi UNJ dalam mendorong mutu tridarma perguruan tinggi, khususnya dalam penguatan sumber daya dosen dan kontribusi keilmuan di tingkat nasional maupun global.

Prof. Sri Nuraini, Prof. Ika Novitaria Marani, dan Prof. Hernawan merupakan tiga guru besar yang berasal dari Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan (FIKK) UNJ. Prof. Nuraini dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Pembelajaran Permainan Modifikasi, Prof. Ika Novitaria Marani dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Komunikasi Olahraga, dan Prof. Hernawan dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Pendidikan Luar Kelas.

Advertisement

Pada kesempatan orasi ilmiah pertama disampaikan oleh Prof. Sri Nuraini. Pada orasi ilmiahnya, Prof. Sri Nuraini mengangkat judul “Pembelajaran Permainan Modifikasi Sebagai Upaya Mewujudkan Pendidikan dan Kebugaran Jasmani yang Berkualitas”. Menurut Prof. Sri Nuraini tingkat kebugaran anak Indonesia masih dalam kategori kurang dan kurang sekali, hal ini merujuk pada laporan penelitian Kemenpora RI tahun 2023 tentang pengukuran kebugaran jasmani terhadap 1.578 anak usia 10-15 tahun yang menunjukkan sebanyak 77,12% anak masuk dalam kategori kurang dan kurang sekali kebugarannya. Menurutnya, berangkat dari kondisi ini, maka perlu memfasilitasi anak untuk beraktivitas fisik guna meningkatkan kebugaran jasmani melalui penciptaan inovasi-inovasi pembelajaran. Salah satunya melalui pembelajaran permainan modifikasi. 

Prof. Sri Nuraini menjelaskan bahwa pembelajaran permainan modifikasi menjadi bagian penting dalam mendukung gerakan "Sport for All" atau olahraga untuk semua. Penerapan permainan modifikasi dalam proses pembelajaran dapat mendukung tercapainya pendidikan yang inklusif, partisipatif, dan bermakna. Pembelajaran permainan modifikasi memiliki dampak positif yang signifikan pada kesehatan psikologis, sosial, dan fisik serta dapat mewujudkan tujuan pendidikan yang berkualitas.

Kemudian, orasi ilmiah kedua disampaikan oleh Prof. Ika Novitaria Marani. Pada orasi ilmiahnya, Prof. Ika Novitaria Marani mengangkat judul “Komunikasi Sebagai Salah Satu Faktor Pendukung Pencapaian Prestasi Olahraga Menuju Indonesia Emas 2045”. Menurut Prof. Ika, di samping latihan fisik, teknik, taktik, dan mental, juga terdapat faktor penting dalam meningkatkan prestasi olahraga secara optimal, yakni komunikasi. Peran komunikasi dalam kepelatihan olahraga adalah sebagai jembatan pemersatu antara pelatih dan atlet. Hasil penelitian Prof. Ika yang berjudul Efektifitas Komunikasi antara Pelatih dan Atlet terhadap Prestasi Atlet Panahan Pusat Pendidikan Latihan Pelajar (PPLP) Nasional menunjukkan bahwa prosentase keseluruhan efektifitas komunikasi antara pelatih dan atlet panahan PPLP Nasional sebesar 78,81%. 

penguukuhan-Guru-Besar-unj.jpg

Prof. Ika juga menjelaskan bahwa komunikasi tidak hanya dilakukan oleh pelatih dan atlet saja, tetapi juga oleh manajemen klub dengan pelatih dan atlet. Komunikasi yang terjalin dengan baik antara manajemen klub, pelatih, dan atlet dapat membentuk tim yang solid, memaksimalkan potensi atlet dalam meraih prestasi, dan membentuk tim yang saling mendukung karena pemahamannya yang mendalam tentang harapan, kebutuhan, dan tujuan. Hal ini menandakan bahwa komunikasi sangat penting dalam mendukung pencapaian prestasi olahraga nasional, utamanya dalam menuju Indonesia Emas 2045.

Lalu orasi Ilmiah ketiga disampaikan oleh Prof. Hernawan. Pada orasi ilmiahnya, Prof. Hernawan mengetengahkan judul “Implementasi Pendidikan Luar Kelas (Outdoor Education) dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani”. Prof. Hernawan menjelaskan bahwa pendidikan jasmani berbasis outdoor education adalah pendekatan yang holistik, menyatukan aktivitas fisik dengan pengalaman luar ruangan yang mendalam. Melalui outdoor education, siswa tidak hanya menjadi lebih bugar secara fisik tetapi juga lebih kuat secara mental, lebih terampil dalam berinteraksi sosial, dan lebih sadar akan pentingnya menjaga lingkungan. 

Menurut Prof. Hernawan, outdoor education dapat diimplementasikan dengan metode pembelajaran berbasis proyek (project-based learning), pembelajaran berbasis masalah (problem-based learning), pembelajaran berbasis pengalaman (experiential learning), dan pembelajaran kooperatif (cooperative learning). Dengan evaluasi pembelajaran yang menekankan pada partisipasi serta kemampuan teknik, kerja sama, dan analitis. Menurut Prof. Hernawan, dengan perencanaan, strategi, metode, dan evaluasi yang baik, Pendidikan jasmani berbasis outdoor education diharapkan dapat menjadi pengalaman belajar yang sangat efektif dan menyenangkan.

Pada kesempatan ini, Prof. Komarudin selaku Rektor UNJ dalam sambutannya mengatakan bahwa pengukuhan ketiga Guru Besar dari FIKK hari ini merupakan rangkaian prosesi pengukuhan yang kedua pada gelaran Pengukuhan Guru Besar di Tahun 2025. Dengan dikukuhkannya tiga guru besar dari FIKK hari ini, UNJ memiliki tambahan SDM yang secara kapasitas sudah sangat teruji keilmuan dan reputasinya, khususnya di bidang pembelajaran permainan modifikasi; komunikasi olahraga; dan pendidikan luar sekolah/outdoor education).

“Saya berharap para guru besar baru ini mampu menggerakkan dosen-dosen lainnya di lingkungan fakultas masing-masing untuk segera menjadi guru besar. Karena dengan bertambahnya jumlah guru besar UNJ akan berdampak pada peningkatan produktivitas akademik dan reputasi serta ujungnya pada pencapaian visi UNJ menuju universitas kelas dunia,” ungkap Prof. Komarudin.

Prof. Komarudin juga menyampaikan ucapan selamat dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Prof. Sri Nuraini, Prof. Ika Novitaria Marani, dan Prof. Hernawan atas sumbangsih keilmuan dan pencapaian jabatan akademik tertinggi dalam dunia pendidikan. “Semoga segala capaian yang telah kita raih saat ini semakin memotivasi kita untuk terus menghasilkan karya-karya terbaik dan berkontribusi lebih banyak lagi, lebih baik lagi untuk mencapai tujuan pembangunan yang berkelanjutan,” ujar Prof. Komarudin.

Sementara itu Prof. Ahman Sya selaku Ketua Senat Akademik UNJ mengatakan menyampaikan bahwa pengukuhan ini menambah deretan guru besar UNJ dan menjadi motivasi bagi dosen muda untuk terus berkarya.

“Mari kita bangun rumah kita, UNJ, untuk kepentingan masyarakat, bangsa, dan negara. Ini adalah awal dari pengabdian sebagai guru besar,” tuturnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ahmad Nuril Fahmi
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES