Indonesia Positif

Jumat Berkah, Momen Kantor Imigrasi Blitar Perkuat Jembatan Empati ke Sesama

Jumat, 20 Juni 2025 - 19:01 | 1.60k
Kantor Imigrasi Blitar menggelar Jumat Berkah untul memperkuat jembatan empati ke sesama. (Foto: Kantor Imigrasi Blitar)
Kantor Imigrasi Blitar menggelar Jumat Berkah untul memperkuat jembatan empati ke sesama. (Foto: Kantor Imigrasi Blitar)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BLITAR – Jumat sore yang cerah, deretan pegawai berseragam Kantor Imigrasi Kelas II Non TPI Blitar terlihat berdiri rapi di depan kantor mereka. Di tangan mereka, puluhan kotak makanan siap saji telah tertata, siap dibagikan kepada masyarakat yang melintas. Di balik senyum ramah dan sapaan hangat, ada semangat tulus yang menggerakkan langkah mereka semangat Jumat Berkah, yang telah menjadi tradisi penuh makna.

Kegiatan ini bukan sekadar agenda seremonial atau rutinitas belaka. Di baliknya, tersimpan nilai-nilai kemanusiaan yang kuat. Jumat Berkah menjadi cerminan dari jiwa-jiwa yang ingin berbagi, peduli, dan hadir di tengah masyarakat bukan hanya sebagai pelayan publik, tetapi juga sebagai saudara sebangsa yang saling menguatkan. Dari pejabat hingga staf, semua turun langsung ke lapangan tanpa sekat jabatan, hanya satu tujuan, memberi.

Advertisement

Kepala Kantor Imigrasi Blitar, Aditya Nursanto, dengan penuh keyakinan menyatakan bahwa Jumat Berkah adalah bentuk syukur atas amanah yang diemban sebagai abdi negara. 

“Kami ingin ASN tak hanya dikenal karena seragam dan wewenangnya, tapi juga karena kepeduliannya. Kegiatan seperti ini adalah jembatan empati,” ujar Aditya saat ditemui di lokasi, Jumat (20/6/2025).

Salah satu momen paling menyentuh terjadi saat seorang tukang becak bernama Bapak Slamet menerima paket makanan dengan mata berkaca-kaca. 

“Alhamdulillah, ini berkah buat saya. Terkadang hari sepi penumpang, dan bantuan seperti ini sangat berarti. Saya merasa dihargai, diperhatikan,” katanya lirih, seraya menepuk dada tanda haru.

Jumat Berkah memang menyasar para pekerja informal—mereka yang mungkin luput dari perhatian sistematis, namun selalu hadir menopang roda kehidupan kota. Tukang becak, pengemudi ojek, pemulung, hingga pedagang keliling menjadi wajah nyata dari masyarakat yang terus berjuang, dan kini mendapatkan secuil perhatian yang berarti dari pemerintah.

Imigrasi-2.jpg

Kegiatan ini bukan hanya tentang memberi makan, tapi juga menyapa, mendengar, dan mengenal mereka yang selama ini hanya terlihat sekilas dari balik jendela kantor. Momen sederhana ini menjelma jadi ruang dialog kecil, penuh kehangatan, di mana aparatur sipil negara dan warga duduk setara dalam semangat kemanusiaan.

Di sela kegiatan, anak-anak kecil ikut mendekat, penasaran dengan kotak makanan yang dibagikan. Beberapa pegawai menyempatkan diri berbincang dengan mereka, bahkan ada yang membagikan makanan tambahan untuk dibawa pulang. 

“Senang lihat anak-anak senyum begini,” ucap 
Kepala Seksi Teknologi, Informasi, dan Komunikasi Keimigrasian (Tikim) Kanim Kelas II Non TPI Blitar, Rini Sulistyowati. 

Jumat Berkah bukan hanya memperkuat citra institusi, tetapi juga membangun koneksi emosional yang jujur dan tak tergantikan. Di era ketika birokrasi kerap dipandang kaku dan berjarak, kegiatan ini mengubah persepsi, bahwa ASN pun manusia biasa yang punya hati, dan mampu hadir bukan hanya saat dibutuhkan, tapi juga saat tak diminta.

Kantor Imigrasi Blitar membuktikan bahwa pelayanan publik yang bermakna tak hanya terukur lewat dokumen dan prosedur, tapi juga lewat aksi nyata yang menyentuh kehidupan. Mereka tidak hanya bekerja untuk negara, tetapi juga untuk hati rakyatnya. Dan Jumat Berkah menjadi bukti bahwa kebaikan, sekecil apa pun, akan selalu menemukan jalannya menuju makna. (d)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES