PU Bina Marga Tangani Plengsengan Longsor di Pagak Kabupaten Malang

TIMESINDONESIA, MALANG – Jalan Kabupaten (K1) yang melewati jalur Bandarangin Desa Sumberejo Pagak Kabupaten Malang terancam mengalami amblas di salah satu sisi. Ini akibat tanah di bawahnya labil dan mengalami longsor beberapa meter.
Jalan utama jalur Kepanjen-Pagak ini kini harus dijaga sejumlah relawan warga yang mengatur buka-tutup arus kendaraan, karena hanya bisa dilewati kendaraan secara bergantian.
Advertisement
Separo badan jalan di Desa Sumberejo Pagak tersebut nyaris ikut amblas, akibat tanah di bawahnya tergerus longsor sepanjang beberapa meter. Kejadian longsor yang merusak jalan itu sudah lebih dari 2 bulan lalu.
Kondisi jalan Kabupaten di ruas jalur Bandarangin - Sumberejo Pagak ini sebenarnya sudah bagus dibanding beberapa tahun sebelumnya.
Jalannya sudah berupa cor beton ratusan meter, mulai kelokan terakhir Gunung Slamet atau gunung Geger sampai permukiman warga desa Bandarangin Desa Sumberejo.
Beberapa tahun sebelumnya, ruas jalan sepanjang jalur ini mengalami banyak lobang. Kerusakan sebagian ruas jalan juga sangat parah, hingga tampak batu makadam beberapa meter karena aspal terkelupas dan lenyap.
Sebabnya, jalan tak mampu menahan gerusan air hujan, dan termasuk jalur yang biasa dilewati kendaraan besar pengangkut tebu yang bermuatan tonase banyak.
Dikonfirmasi, Pemkab Malang melalui Dinas PU Binamarga beserta jajaran telah mengambil langkah cepat dengan melakukan penanganan pembuatan dinding penahan tanah, yang telah dilaksanakan pekerjaannya pada tahun ini.
"Pekerjaan plengsengan di ruas jalan Sumberejo kecamatan Pagak telah dikerjakan mulai 26 Mei 2025, dan terus ditangani dalam masa pelaksanaan 180 hari," terang Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga (PU BM) Kabupaten Malang Khairul Isnaidi, kepada TIMES Indonesia, Kamis (3/7/2025) sore.
Dijelaskan Khairul, item pekerjaan mencakup pembangunan dinding plengsengan segmen 1 dengan kedalaman 7,9 meter panjang 12 meter. Untuk dinding plengsengan segmen sendiri, dengan kedalaman 4,5 meter panjang 28 meter.
Sedangkan, pekerjaan pondasi menggunakan tiang pancang mini pile 20 x 20 dengan mutu fc 35 Mpa. Juga, konstruksi beton bertulang DP fc 25 Mpa serta tebal spreadfood pondasi 50 sentimeter mutu fc 25 Mpa.
"Ruas jalan Sumberejo Pagak itu pada bahu jalannya longsor, dikarenakan struktur tanah yang tidak stabil dan curah hujan yang tinggi serta berkurang vegetasi di area tersebut," terang Oong, sapaan karibnya.
Vegetasi sendiri, menurutnya, dapat berfungsi untuk menahan tanah serta aliran air dalam intensitas hujan tinggi.
"Tanpa adanya vegetasi di sekitar jalan tersebut membuat tanah bahu jalan menjadi rapuh serta mudah longsor ketika terkena hujan deras," pungkasnya. (d)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ferry Agusta Satrio |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |