Indonesia Positif

Media Gathering MPR RI: Abraham Liyanto Soroti Peran Media dalam Isu SDA dan Pembangunan Berkelanjutan

Sabtu, 12 Juli 2025 - 18:31 | 7.87k
Pembukaan Media Gathering MPR RI 2025 di Aruna Senggigi, Lombok Barat, NTB, Jumat malam (11/7/2025). (Foto: dok MPR RI)
Pembukaan Media Gathering MPR RI 2025 di Aruna Senggigi, Lombok Barat, NTB, Jumat malam (11/7/2025). (Foto: dok MPR RI)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Ketua Badan Sosialisasi MPR RI Abraham Liyanto, menegaskan pentingnya peran media massa dalam membangun kesadaran publik terhadap isu pengelolaan sumber daya alam (SDA) dan keberlanjutan lingkungan.

Ia menyebut media sebagai jembatan yang menghubungkan persoalan lingkungan dengan pembangunan berkelanjutan, sekaligus mengedukasi masyarakat agar lebih peduli terhadap alam.

Advertisement

"Media memiliki kekuatan untuk menyampaikan informasi yang mencerahkan. Melalui edukasi yang tepat, media bisa mendorong masyarakat terlibat langsung menjaga kelestarian lingkungan. Dalam konteks ini, media berperan sebagai penghubung antara isu pengelolaan SDA dan pembangunan berkelanjutan," ujar Abraham saat membuka Media Gathering MPR RI 2025 di Aruna Senggigi, Lombok Barat, NTB, Jumat malam (11/7/2025).

Kegiatan yang mengangkat tema "Penguatan Tata Kelola Sumber Daya Alam Melalui Publikasi Media dalam Mendukung Pembangunan Daerah" ini dihadiri berbagai tokoh, termasuk Gubernur NTB H. Lalu Muhammad Iqbal, Sekretaris Jenderal MPR Siti Fauziah, anggota MPR I Dewa Gde Agung, staf khusus Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat yaitu Usman Kasong, serta perwakilan dari Biro Humas dan Media Setjen MPR dan DPD. Sekitar 90 jurnalis dari media cetak, daring, dan elektronik turut hadir dalam acara ini.

Membacakan sambutan Ketua MPR RI, Abraham menekankan bahwa pemanfaatan SDA untuk kemakmuran rakyat harus tetap memperhatikan aspek kelestarian lingkungan. Ia mengingatkan bahwa SDA berperan ganda: sebagai sumber pertumbuhan ekonomi sekaligus penyangga sistem kehidupan.

Sebagai negara kepulauan, Indonesia kaya akan SDA—mulai dari mineral seperti emas, batu bara, nikel, hingga minyak bumi. Menurut Abraham, jika dikelola secara bijak, SDA ini bisa mendukung pembangunan nasional. Namun, praktik eksploitasi yang tidak bertanggung jawab justru membawa dampak negatif bagi lingkungan dan masyarakat sekitar.

“Penambangan yang dilakukan tanpa prinsip berkelanjutan telah menyebabkan berbagai persoalan serius seperti deforestasi, pencemaran air, hilangnya keanekaragaman hayati, bahkan memicu konflik sosial. Kita juga menyaksikan populasi satwa langka seperti gajah, harimau, dan orangutan yang kian terancam akibat rusaknya habitat mereka,” jelas senator asal NTT itu.

Abraham menegaskan bahwa media memiliki andil besar dalam mengangkat isu-isu ini ke permukaan. Melalui pemberitaan yang jujur dan edukatif, media bisa menggugah kesadaran publik sekaligus menekan praktik-praktik yang merusak lingkungan.

Terkait penyelenggaraan Media Gathering MPR ini, Abraham berharap kegiatan ini bisa menjadi ajang mempererat hubungan antara MPR dan insan pers, sekaligus memperkuat kolaborasi dalam menyampaikan informasi dan program lembaga perwakilan rakyat kepada masyarakat.

Sementara itu, Gubernur NTB Lalu Muhammad Iqbal menyambut baik kehadiran para jurnalis dalam acara tersebut. Ia menyebut momen ini sebagai bentuk kehormatan bagi Pemerintah Provinsi NTB. “NTB sudah cukup dikenal, tapi masih banyak potensi yang belum terangkat. Di sinilah peran media sangat dibutuhkan,” ujarnya.

Iqbal mengungkapkan sejumlah potensi unggulan NTB, mulai dari kekayaan alam Pulau Sumbawa yang memiliki cadangan emas terbesar di Indonesia, hingga potensi sektor perikanan seperti udang vaname yang menyumbang 20 persen produksi nasional. Ia juga menyoroti potensi jagung dan beras NTB yang produksinya terus meningkat setiap tahun.

“Kami juga didukung penuh oleh pemerintah dalam program ketahanan pangan. Tahun ini, produksi jagung diperkirakan mencapai 1,5 juta ton dan beras 1,3 juta ton,” jelasnya.

Di sektor pariwisata, NTB disebut terus berupaya menjadi destinasi kelas dunia. Iqbal berharap media bisa berperan aktif mempromosikan NTB, baik ke tingkat nasional maupun internasional.

“Dengan dukungan media, kami optimistis NTB bisa bangkit, menjadi daerah yang lebih makmur dan lebih dikenal dunia,” ucapnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES