
TIMESINDONESIA, JAKARTA – Setiap sel dan organ dalam tubuh Anda membutuhkan protein. Protein merupakan salah satu nutrisi terpenting yang diperlukan tubuh sebagai sumber energi, membantu meningkatkan massa otot, produksi hormon, serta membangun, memelihara, dan mengganti jaringan tubuh yang rusak. Namun, ini bukan berarti Anda boleh terlalu banyak konsumsi makanan yang mengandung protein.
Kelebihan protein juga tidak baik bagi tubuh. Dilansir dari Hello Sehat, berikut efek samping yang mungkin terjadi kalau tubuh kelebihan protein.
Advertisement
Kenaikan Berat Badan
Diet rendah karbo menjadi salah satu cara diet yang efektif untuk menurunkan berat badan. Selama diet ini, Anda akan diharuskan untuk mengganti asupan karbohidrat Anda dengan lebih banyak protein.
Padahal, konsumsi protein secara berlebihan tanpa disadari justru dapat menyebabkan kenaikan berat badan. Terutama jika Anda mengonsumsi sumber protein hewani yang mengandung lemak jenuh tinggi. Tidak hanya berat badan yang naik, namun risiko kolesterol dan darah tinggi pun ikut-ikutan naik.
Merusak Ginjal
Sebuah penelitian menyebutkan bahwa kelebihan protein dapat merusak fungsi ginjal karena mengganggu kadar hormon yang berhubungan dengan fungsi ginjal. Terlebih bagi orang yang memang sudah memiliki gangguan ginjal, mengonsumsi protein dalam jumlah banyak dapat mengakibatkan kondisi ginjalnya semakin buruk.
Ginjal berfungsi untuk membantu tubuh menyaring seluruh limbah yang dihasilkan dari asupan protein. Semakin banyak protein yang harus dicerna oleh tubuh, akan semakin banyak pula asam amino yang disaring oleh ginjal dan mengakibatkan ginjal bekerja lebih berat dan lebih tegang daripada biasanya. Jika kondisi ini berlangsung terus menurus, lambat laun kondisi ginjal akan semakin memburuk.
Risiko Osteoporosis
Berdasarkan penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal American of Clincal Nutrition diketahui jika konsumsi protein terlalu banyak dapat meningkatkan risiko osteoporosis. Terlalu banyak konsumsi protein dapat membuat tubuh lebih mudah kehilangan kalsium, sehingga akhirnya memicu osteoporosis. Namun hal ini masih menjadi perdebatan.
Meski terlalu banyak protein dapat menimbulkan efek negatif untuk tubuh, tapi, kekurangan protein juga tidak baik. Itu sebabnya Anda harus imbangi asupan protein Anda dengan konsumsi karbohidrat dan lemak baik. Lalu berapa kebutuhan protein yang harus dipenuhi?
Sebenarnya kebutuhan protein harian setiap orang berbeda-beda bergantung pada berat badan dan jenis aktifitas harian yang dijalani sehari-hari. Meski begitu, berdasarkan tabel Angka Kecukupan Gizi (AKG) milik Kemenkes RI, standar angka kecukupan protein yang dianjurkan bagi masyarakat Indonesia yang berusia 17 – 60 tahun adalah sekitar 56 – 59 gram/hari untuk perempuan, sedangkan bagi pria 62 – 66 gram per hari. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Siska Febrina |