Kesehatan

Mengapa Uyah Bleng Berbahaya untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya

Senin, 10 Desember 2018 - 16:07 | 7.46m
Uyah bleng yang sudah dikemas dalam plastik ini sangat berbahaya untuk kesehatan. (FOTO: Widodo Irianto/TIMES Indonesia)
Uyah bleng yang sudah dikemas dalam plastik ini sangat berbahaya untuk kesehatan. (FOTO: Widodo Irianto/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANGUyah Bleng atau orang Jawa banyak menyebutnya sebagai "kethek" ini ternyata masuk kategori bahan makanan yang berbahaya untuk kesehatan. Dalam jangka lama, makanan ini bisa merusak ginjal bahkan sampai kematian.

Mengapa? Itu karena bahan makanan ini mengandung boraks. Karena itu dalam sidak Tim Satgas Kabupaten Malang, Senin (10/12/2018) siang di pasar Lawang, Tim Satgas ini terpaksa menyita Uyah bleng ini karena berbahaya buat kesehatan. 

Mengapa uyah bleng (natrium biborat, natrium piroborat, natrium tetraborat) ini masuk ke dalam kelompok barang berbahaya?. Jawaban paling utama adalah karena mengandung boraks. 

Bleng adalah bentuk tidak murni dari boraks, sementara asam borat murni buatan industri farmasi lebih dikenal dengan nama boraks. Dalam dunia industri, boraks menjadi bahan solder, bahan pembersih, pengawet kayu, antiseptik kayu, dan pengontrol kecoa. 

Dalam bentuk tidak murni, sebenarnya boraks sudah diproduksi sejak tahun 1700 di Indonesia, dalam bentuk air bleng. Bleng biasanya dihasilkan dari ladang garam atau kawah lumpur seperti di Bledug Kuwu di Jawa Tengah itu. 

Di Indonesia, bleng sudah diproduksi sejak tahun 1700-an dalam bentuk air bleng. Cairan ini biasanya dihasilkan dari ladang garam atau kawah lumpur.

Penggunaan bleng dalam makanan bertujuan untuk memberikan aroma dan rasa khas di samping mengenyalkan dan membuat adonan mengembang. Tekstur dan rupa makanan menjadi bagus. Bleng membuat kerupuk gendar/karak/puli mekar saat digoreng dan terasa renyah. Zat ini juga berperan sebagai pengawet dan pengeras mie, lontong, ketupat, bakso, kecap, cenil, lupis, dan sosis.

Boraks atau bleng hanya diperbolehkan dalam makanan dengan batas maksimal 1 gram per 1 kilogram atau 1:1000. Zat ini akan menumpuk dalam tubuh seiring seringnya mengonsumsi makanan yang mengandung boraks atau bleng. Dosis berlebihan akan menyebabkan demam, kerusakan ginjal, hingga kematian.

Bagaimana cara mengenali makanan yang mengandung bleng/boraks?

Ciri-ciri makanan yang mengandung zat ini adalah :

- Kerupuk: renyah dan terasa getir
- Bakso: sangat kenyal, warna cenderung. putih, tidak cokelat seperti warna daging
- Mie basah: kenyal, lebih mengkilat, tidak lengket, dan tidak mudah putus
- Lontong: sangat kenyal, terasa tajam, sangat gurih, terasa getir

Sebenarnya ada pengganti bleng/boraks yang aman dipakai dan memberikan efek sama yakni Air abu yang berasal dari pembakaran merang (tangkai bulir padi) dan klaras (daun pisang kering). Penggunaannya juga sebagai pengenyal dan pengawet alami.

Bahan lainnya yang juga aman adalah air kapur sirih dan sodium tripolyphosphate (STPP atau E451). Penggunaan STPP memiliki beberapa kelebihan dibanding bleng. Selain aman dikonsumsi, harganya pun lebih murah. Hanya butuh sedikit STPP untuk membuat adonan mengembang dan kenyal agar makanan lebih renyah dan enak. Karenanya Uyah Bleng tidak baik untuk kesehatan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sholihin Nur
Sumber : TIMES Malang

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES