Kesehatan

Hari Kanker Sedunia: 6 Gejala yang Tak Boleh Diremehkan Wanita

Kamis, 04 Februari 2021 - 16:12 | 66.24k
Ilustrasi kanker serviks. (Foto: Shutterstock)
Ilustrasi kanker serviks. (Foto: Shutterstock)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Pada momentum Hari Kanker Sedunia 4 Februari 2021, masyarakat diingatkan kembali akan bahaya penyakit ini. Kasus kanker yang terus meningkat setiap tahun menjadi bukti betapa berbahaya dan menakutkan penyakit ini. 

Untuk melawan dan mencegah kanker, diperlukan upaya deteksi dini. Meski perlu diketahui, faktor usia, genetik, dan lingkungan berpengaruh terhadap pertumbuhan sel kanker.

Advertisement

kanker

Berikut ini 6 upaya deteksi gelaja kanker yang perlu diketahui, dikutip dari Times of India, Kamis (4/2/2021).

1. Pendarahan tidak normal

Wanita mengalami menstruasi tidak teratur atau kram. Rasa sakit terus-menerus atau perubahan dalam siklus menstruasi bisa menjadi gejala kanker.

Menurut Dr Monnapa, periode yang berlangsung lebih dari 7 hari atau berlalunya gumpalan darah besar, sementara pendarahan dianggap sebagai menstruasi yang berat, yang tidak normal.

Dia menyampaikan pendarahan di antara bulan tersebut merupakan masalah yang memprihatinkan. Hal ini mungkin terlihat seperti masalah sederhana, tetapi bisa menjadi tanda kanker serviks, rahim, atau ovarium. 

"Jadi penting untuk berkonsultasi dengan dokter Anda dalam kasus seperti itu," ujarnya.

2. Pendarahan pasca berhubungan seks

Perdarahan setelah berhubungan seks dapat terjadi karena sejumlah alasan, di antaranya bisa tanda infeksi, kekeringan pada vagina, dan kasus terburuk kanker serviks. 

Faktanya, sekitar 11 persen kasus perdarahan setelah berhubungan disebabkan oleh kanker. Oleh karena itu, gejala pendarahan ini tidak bisa dianggap remeh.

3. Pendarahan setelah menopause

Jika seorang wanita mengalami pendarahan selama setahun setelah usia 40 tahun, dia dianggap menopause. Menurut Dr Monnappa, jika seseorang melihat bercak setelah mencapai menopause, itu bisa disebabkan oleh kanker rahim atau serviks.

4. Nyeri selama periode

Menstruasi kerap disertai nyeri dan kram. Kondisi ini dianggap normal sebelum dan selama siklus menstruasi, seperti yang muncul setelah usia 40 tahun. "Nyeri hebat selama periode setelah usia 40 tahun bisa menjadi tanda kanker," ujar Monappa.

Bahkan, kata dia, kotoran vagina yang berbau tidak sedap harus dievaluasi tepat waktu untuk mengurangi risiko infeksi parah.

5. Pembengkakan perut

Perut kembung atau bengkak, gangguan pencernaan, perubahan kebiasaan buang air besar, penurunan berat badan dan hilangnya nafsu makan bisa menjadi tanda kanker ovarium. Meski harus diakui, gejala kanker ovarium termasuk paling sulit didiagnosis. Jadi, jika Anda melihat ada perubahan pada diri Anda seperti itu, segera berkonsultasi dengan dokter kandungan.

6. Perubahan pada payudara

Umumnya wanita mengenal payudaranya dengan baik, sehingga memudahkan untuk mendeteksi adanya perubahan. 

Setiap benjolan, pendarahan dari puting susu atau perubahan pada kulit puting susu harus diperhatikan oleh ginekolog. Kemerahan dan penebalan kulit pada payudara bisa mengindikasikan bentuk kanker payudara yang langka.

Sebagai langkah deteksi dini, Dr Monnappa menyarankan setiap wanita menjalani pemeriksaan kanker serviks secara teratur. Pemeriksaan rutin perlu dilakukan setelah usia setidaknya 25 tahun. “Ini perlu terus sampai usia 65 tahun,” imbuhnya.

kanker 2

Di samping itu, skrining kanker payudara dapat dimulai pada usia 50 tahun dengan mammogram tahunan. Wanita yang memiliki riwayat keluarga kanker, tes ini perlu dilakukan sejak dini guna mencegah pertumbuhan sel kanker.

Demikian penjelasan 6 gejala yang perlu diperhatikan wanita pada peringatan Hari Kanker Sedunia 4 Februari 2021. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES