Kesehatan

Tekan Angka Stunting Melalui Kader Kesehatan Desa

Minggu, 05 Juni 2022 - 17:08 | 49.45k
Luluk Nur Hamidah (tengah) saat memberikan contoh olahan ikan kepada peserta bimtek. (Foto: Mukhtarul Hafidh/ TIMES Indonesia)
Luluk Nur Hamidah (tengah) saat memberikan contoh olahan ikan kepada peserta bimtek. (Foto: Mukhtarul Hafidh/ TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, SRAGEN – Upaya dalam menekan angka stunting di Bumi Sukowati, Anggota Komisi IV DPR RI Luluk Nur Hamidah bersama dengan Pemerintah Kabupaten Sragen dan Kementerian Kelautan dan Perikanan memberikan pelatihan peningkatan mutu dan nilai tambah diversifikasi produk lele kepada 100 kader kesehatan desa di Kabupaten Sragen.

Kegiatan yang dihadiri langsung oleh Anggota Komisi IV DPR RI Luluk Nur Hamidah, Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Sragen, serta Kementrian Perikanan dan Kelautan, Syaifullah mewakili Dirjen Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Ikan di Rumah Aspirasi Luluk Nur Hamidah di Kauman, Sragen Wetan, Sragen.

Anggota Komisi IV DPR RI Luluk Nur Hamidah menyampaikan melalui program dengan Kementrian Perikanan dan Kelautan ini merupakan upaya untuk mendukung pemerintah dalam mencegah dan mengurangi angka stunting di Kabupaten Sragen. 

“Peningkatan mutu, kualitas, serta mutu dan juga diversifikasi prodak olahan lele guna pemenuhan protein hewani dan nutrisi ini sebagai wujud dukungan kepada pemerintah untuk menurunkan angka stanting serta pemenuhan gizi masyarakat,” kata Luluk Nur Hamidah, Minggu (5/6/2022). 

Selain itu, Luluk mengatakan Kabupaten Sragen merupakan salah satu kabupaten dengan angka stunting masih cukup tinggi. Program bimtek ini dinilai Luluk sangat penting, selain memberikan edukasi, sosialisasi, dan kampanye pemanfaatan bahan pokok yang tersedia di lingkungan.

“Peran kader kesehatan desa menjadi sangat penting. Ajakan serta kampanye pentingnya mengonsumsi makanan yang sehat dan berkualitas dan tetapi bermutu, itu bisa dihasilkan dan diolah bersumber dari Kabupaten Sragen,” papar Luluk.

Disisi lain, dengan adanya bimbingan dan pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan kecintaan dan meningkatnya masyarakat gemar memakan olahan ikan dan dapat menjadi kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat terutama keluarga dalam olahan produk ikan.

Legislator PKB tersebut, menyebutkan tingginya angka stunting juga dipengaruhi oleh adanya kebutuhan gizi yang kurang sejak masih dalam kandungan.

Luluk juga menyebutkan kondisi lingkungan juga dinilai mempengarui, disisi lain aspek budaya masyarakat dinilai menyumbangakan tingginya angka stanting, Luluk mencontohkan adanya mitos “ibu hamil dilarang makan ikan, kalau ibu hamil makan ikan nanti anaknya jadi amis”.

Terpisah, Kepala Dinas Perikan dan Peternakan Kabupaten Sragen, Rina Wijaya menyampaikan, menurunkan angka stanting juga menjadi keseriusan Pemerintah Kabupaten Sragen.yakni dengan melalui program gemar memakan ikan dan lomba mincing.

“Melalui kegiatan gemar memakan ikan, lomba mancing, dan unit pelatihan pengolahan ikan serta pemberian bantuan benih diharapkan menjadi pendorong untuk menurunkan angka stunting di Sragen,” jelas Rina Wijaya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES