ASHA IVF Indonesia dan PHC Surabaya Buka Klinik Bayi Tabung

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Kabar gembira bagi pasangan suami istri yang ingin menjalani program bayi tabung. ASHA IVF Indonesia bekerja sama dengan RS PHC Surabaya membuka klinik ASHA IVF RS PHC Surabaya.
Direktur Utama ASHA IVF Indonesia, Dr. dr Amang Surya Priyanto P, SpOG, F-MAS mengatakan, ASHA IVF RS PHC Surabaya hadir untuk membantu meningkatkan jangkauan masyarakat Indonesia akan layanan program kehamilan berkualitas dan dilengkapi dengan teknologi pendukung terbaik.
Advertisement
"Berlokasi di Kota Surabaya sebagai kota terbesar kedua di Indonesia, ASHA IVF RS PHC Surabaya siap memberikan kemudahan akses baik dari Indonesia bagian Barat maupun Timur," katanya saat peresmian ASHA IVF RS PHC Surabaya, Kamis (1/9/2022).
Selain itu, menjadi bagian dari RS PHC sebagai salah satu RS terbesar dalam jaringan RS IHC juga memberikan kemudahan untuk menjangkau hingga pelosok negeri terutama dalam jaringan BUMN.
Direktur Utama ASHA IVF Indonesia, Dr. dr Amang Surya Priyanto P, SpOG, F-MAS, Kamis (1/9/2022).(Foto : Lely Yuana/TIMES Indonesia)
Dokter Amang menjelaskan, dibukanya layanan ASHA IVF RS PHC ini juga membuat RS PHC Surabaya menjadi Rumah Sakit pertama dalam jaringan Rumah Sakit BUMN IHC, yang memiliki layanan Teknologi Reproduksi Berbantu atau bayi tabung.
"Mudah-mudahan keberadaan klinik ini mendatangkan manfaat yang luas bagi masyarakat Indonesia dan Jawa Timur pada khususnya," tuturnya.
Dokter Amang menegaskan, ASHA IVF RS PHC Surabaya didukung oleh para dokter spesialis yang kompeten dan berpengalaman di bidang fertilitas, dan akan senantiasa meningkatkan pengetahuan dan kemampuan dengan mengikuti pelatihan baik di taraf nasional maupun internasional.
ASHA IVF RS PHC Surabaya, lanjutnya, berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik dengan didukung teknologi dalam bidang fertilitas yang terkini di dunia.
"ASHA IVF Surabaya menawarkan teknologi Intra Cytoplasmic Mophologically selected Sperm Injection (IMSI) untuk membantu memilih sperma dengan morfologi terbaik, demi mendapatkan hasil embryo yang terbaik," ujarnya.
Setelah proses pembuahan, kata dr Amang, embrio juga dapat disimpan dalam Incubator dengan teknologi Time-Lapse. Hal itu untuk menghasilkan foto perkembangan embryo secara real-time, tanpa mengeluarkan embryo dari tempatnya.
"Inkubator time-lapse akan memberikan data morpho-kinetic yang lengkap yang tidak dapat dilakukan dengan incubator konvensional, dan akan membantu dalam proses pemilihan embryo terbaik untuk ditanam," jelasnya.
Pemilihan embrio sebelum ditanam dapat dibantu dengan proses Pre-Impiantation Genetic Testing for Aneuploidy (PGTA), untuk memilih embryo dengan susunan materi genetik yang normal untuk menghasilkan kehamilan yang sehat.
Dari sisi rahim ibu juga dapat dipersiapkan dengan pemeriksaan endometrial receptivity untuk menentukan saat yang tepat dilakukan penanaman embrio.
"Seiring dengan standar klinis yang terus kami tingkatkan, kami juga memahami kebutuhan pasien kami akan pengalaman yang menyenangkan dan humanis," ungkapnya.
Setiap pasangan yang menjalankan program kehamilan di ASHA IVF RS PHC Surabaya akan didampingi oleh seorang perawat yang akan bersama pasien dari awal program hingga akhir.
Perawat pendamping tersebut akan membantu menjadwalkan kontrol, mengingatkan jadwal obat, bahkan menjawab keluhan selama program kehamilan.
Perawat tersebut akan menjadi kepanjangan tangan ASHA IVF RS PHC Surabaya untuk menjadi sahabat pasien selama menjalani program kehamilan.
"ASHA IVF RS PHC Surabaya akan terus menjaga harapan bagi pasangan yang mendambakan hadirnya buah hati," pungkas dr Amang.
Sebagaimana diketahui, kehadiran seorang buah hati adalah hal yang sangat dinantikan oleh setiap pasangan suami istri.
Memiliki anak yang baik merupakan kebanggan tersendiri bagi pasangan suami istri, dan secara ekonomi juga dianggap sebagai investasi di masa tua. Namun sayangnya, tidak semua pasangan suami istri dapat memiliki buah hati dengan mudah.
Kondisi tidak berhasilnya mendapatkan buah hati secara alami ini yang disebut infertilitas. Prevalensi infertilitas yang tepat tidak diketahui dengan pasti.
Menurut WHO dan beberapa laporan lainnya data infertilitas, di seluruh dunia diperkirakan 8-12 persen pasangan yang mengalami masalah infertilitas selama masa reproduktif.
Sedangkan angka infertilitas di Indonesia, menurut Sumapraja berkisar antara 12 persen hingga 15 persen.
Berdasarkan sensus penduduk terdapat sekitar 12 persen atau sekitar 3 Juta pasangan infertil tersebar di seluruh Indonesia.
Menurut Dokter Amang, IVF bukanlah sebuah alternatif terakhir namun sebuah pilihan atau solusi pada saat menentukan treatment kasus fertilitas.
"Jadi bukan berarti harus dimulai cara alami dulu, inseminasi lalu berakhir di IVF. Tapi didasarkan atas problem atau masalah fertilitas yang dialami," ucapnya.
Jika problem tersebut merupakan indikasi perlunya penindakan IVF, maka program bayi tabung adalah pilihan tepat agar pasangan pasien tidak membuang waktu dan biaya.
"Ini yang menjadi concern kami bahwa dari potensi yang ada di Jatim saja kita bayangkan ada 12,5 persen penduduk merupakan pasangan fertilitas. Ini luar biasa cukup banyak. Di Surabaya Raya saja kurang lebih sekitar 300 pasang yang harus mendapat layanan bayi tabung," ucap dr Amang.
Meskipun ada lima klinik bayi tabung yang di Surabaya, Dokter Amang melihat jika kurang dari 200 pasien terlayani program bayi tabung tersebut.
"Ini merupakan tugas kita karena sisanya mungkin saja belum terlayani atau mungkin lari ke luar negeri. Ini adalah tanggung jawab kami untuk bisa membantu masyarakat di bidang fertilitas," jelasnya.
Dokter Amang mengatakan, pasangan fertilitas bisa datang ke klinik IVF sedini mungkin. Bukan hanya pasangan yang ingin menjalani program bayi tabung, namun juga pasangan yang ingin memiliki keturunan berapa pun lama usia pernikahan.
Dokter Amang berharap dalam waktu lima tahun ke depan, ASHA IVF bisa membangun delapan klinik IVF di seluruh Indonesia dan 30 fertility clinic nasional.
"Pada saat ASHA IVF Clinic itu berdiri, nanti ada ASHA Fertility," tambahnya.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Irfan Anshori |
Publisher | : Sholihin Nur |