Kesehatan

Seluruh Pasien Gagal Ginjal Akut di DIY Dinyatakan Sembuh

Minggu, 06 November 2022 - 21:21 | 23.05k
Ilustrasi, kasus gagal ginjal pada anak. (FOTO: jpnn.com)
Ilustrasi, kasus gagal ginjal pada anak. (FOTO: jpnn.com)

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Meski jumlah kasus gagal ginjal akut di level nasional mengalami penambahan, Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY memastikan tidak ada penambahan jumlah pasien gagal ginjal akut misterius di wilayah DI Yogyakarta. Bahkan seluruh pasien yang dirawat sudah dinyatakan sembuh. 

"Di DIY jumlahnya tetap sama, tidak ada penambahan. Mudah-mudahan jangan ada penambahan lagi," terang Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY, Setyarini Hestu Lestari, Minggu (6/11/2022).

Dengan demikian, jumlah kasus gagal ginjal akut di DIY kini masih tetap sebanyak 12 kasus.

Sedangkan 6 anak tercatat meninggal dunia setelah terpapar penyakit gagal ginjal akut tersebut.

Sebelumnya juga ada 6 pasien yang mendapat perawatan di RSUP Dr Sardjito yang merupakan RS rujukan untuk menangani pasien gagal ginjal akut misterius di wilayah Jawa Tengah dan DIY.

"Tadinya kan tinggal satu yang dirawat, itu sudah bisa pulang tanpa obat antidotum seperti yang disampaikan oleh pusat," paparnya.

Pemda DIY juga belum mengajukan obat Fomepizole ke pemerintah pusat. Sebab, obat yang tersedia saat ini sanggup untuk mengobati pasien.

"Tidak ada antidotum, RSUP Dr Sardjito juga belum meminta kepada kita karena dengan obat-obatan dari Sardjito bisa sembuh semua pasien yang dari Yogyakarta," ungkapnya. 

Sebelumnya, RSUP dr Sardjito Yogyakarta mendeteksi adanya kontaminasi dietilen glikol atau DEG pada satu pasien anak yang diduga mengalami gagal ginjal akut.

Sebagaimana dikutip dalam siaran pers Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan, Minggu (6/11/2022), RSUP Dr Sardjito telah merawat 12 pasien anak berusia tujuh bulan sampai 13 tahun yang diduga mengalami gangguan ginjal akut.

"Dari 12 pasien, hanya empat pasien yang dapat dilakukan pemeriksaan biopsi ginjal, pemeriksaan panel patogen, dan metagenomik, dan tiga di antaranya dilakukan juga pemeriksaan toksikologi darah dan urine," jelas Direktur Utama RSUP Dr Sardjito Yogyakarta, Eniarti.

"Dari hasil pemeriksaan toksikologi pada tiga pasien, ada satu pasien yang kami temukan adanya DEG. Diketahui juga keempat pasien tersebut memiliki riwayat mengonsumsi obat sirop," tuturnya.

Hasil pemeriksaan panel patogen menunjukkan ada satu anak yang terserang Adenovirus, dua anak terinfeksi virus corona tipe SARS-CoV-2, satu anak terserang virus influenza, dan satu anak terinfeksi Staphylococcus sp. "Penyebab gangguan ginjal akut mungkin tidak hanya satu faktor. Dari hasil investigasi di Yogyakarta belum bisa disimpulkan penyebabnya, karena memang sampel yang diperiksa baru tiga pasien. Ini kan sangat sedikit untuk menyatakan satu simpulan," ungkapnya.

Pasien anak yang menjalani perawatan di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta karena diduga mengalami gangguan ginjal akut, enam orang di antaranya sudah sembuh, dan enam orang lainnya meninggal.

Sebagai bentuk kewaspadaan dini, masyarakat diimbau tidak memberikan obat-obatan dalam bentuk cair atau sirop tanpa anjuran dari tenaga kesehatan sampai ada hasil investigasi lebih lanjut mengenai kaitan obat sirop dengan gangguan ginjal akut pada anak.

Warga DIY juga diimbau memperhatikan kesehatan anak dan segera membawa anak ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat jika anak susah buang air kecil. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES