Kesehatan

Dosen UMS Lakukan Pendekatan Psiko Edukasi ke Ibu Hamil Guna Mencegah Stunting 

Minggu, 26 Februari 2023 - 16:58 | 92.72k
Pendekatan psikoedukasi Pengabdian RisetMu oleh Dosen UMS Ira Purnamasari menggandeng ibu-ibu Majelis Kesehatan Pimpinan Daerah Aisyiyah Kota Surabaya, Minggu (26/2/2023). (Foto: Dok.UMS)
Pendekatan psikoedukasi Pengabdian RisetMu oleh Dosen UMS Ira Purnamasari menggandeng ibu-ibu Majelis Kesehatan Pimpinan Daerah Aisyiyah Kota Surabaya, Minggu (26/2/2023). (Foto: Dok.UMS)

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Psikoedukasi memiliki peran penting dalam mengubah pola pikir. Ilmu tersebut juga bermanfaat sebagai pendekatan kepada ibu hamil guna mencegah stunting pada anak sejak bayi berada dalam kandungan.

Strategi psikoedukasi pencegahan stunting tersebut juga nampak dalam kegiatan pengabdian RisetMu oleh Dosen Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMS) Ira Purnamasari.

Pengabdian RisetMu UMS turut bekerjasama dengan Majelis Kesehatan Pimpinan Daerah Aisyiyah Kota Surabaya di bawah pimpinan Masriyah. Kegiatan ini juga didukung langsung oleh Diktilitbang PP Muhammadiyah.

Dosen Ira Purmasari pada kesempatan tersebut menerapkan pendekatan psikoedukasi untuk ibu hamil sebagai upaya pencegahan stunting di Surabaya.

Ira Purnamasari menjelaskan, pemilihan lokasi pengabdian masyarakat di Kota Pahlawan bukanlah tanpa alasan. Karena berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tahun 2021, angka kejadian stunting di Jawa Timur mencapai 23,5 persen.

"Surabaya masuk dalam 10 kabupaten maupun kota dengan prevalensi balita stunting terbesar di Jatim yakni 28,9 persen dari data Kemenkes 2022," terang Ira Purnamasari di Pusat Dakwah Muhammadiyah Surabaya, Minggu (26/2/2023).

Dinas Kesehatan Jatim menargetkan prevalensi stunting di Jawa Timur butuh percepatan untuk mencapai target 14 persen  di tahun 2024.

Lebih lanjut Ira mengatakan, permasalahan stunting ini perlu mendapatkan perhatian dari seluruh elemen baik pemerintah maupun masyarakat. Akademisi juga harus terlibat dalam upaya-upaya pencegahan. Terutama edukasi saat 1000 hari pertama kehidupan.

Dalam Strategi Nasional Percepatan Pencegahan Stunting, sasaran prioritas upaya percepatan pencegahan stunting menyasar kelompok prioritas yang mencakup ibu hamil, ibu menyusui, dan anak berusia 0-23 bulan, atau disebut rumah tangga 1.000 Hari Pasca Kelahiran (HPK).

Pentingnya Pencegahan dan Penanganan Stunting

Stunting harus dipangkas untuk menciptakan generasi yang berkualitas melalui pemenuhan gizi. Kondisi kekurangan gizi pada bayi di 1000 hari pertama kehidupan yang berlangsung lama, dapat menyebabkan terhambatnya perkembangan otak dan tumbuh kembang anak.

Karena mengalami kekurangan gizi menahun tersebut, bayi stunting tumbuh lebih pendek dari standar tinggi balita seumurnya.

Saat ini stunting masih menjadi momok yang perlu dicari solusinya. Kegagalan tumbuh kembang pada stunting berisiko terhadap kehidupan balita selanjutnya, meningkatkan morbiditas dan mortalitas, penurunan kapasitas belajar, peningkatan risiko infeksi, penurunan produktivitas dan kemampuan ekonomi.

“Selain pemerintah setempat, peran pendidik dan PDA Kota Surabaya sangatlah penting dalam pencegahan dan penanganan stunting," ujar Ira Purnamasari.

Ia mengajak seluruh Majelis Kesehatan Pimpinan Cabang Aisyiyah Se-Kota Surabaya turun langsung menemui para ibu hamil berisiko tinggi di wilayah masing-masing.

"Peran ibu-ibu Majelis Kesehatan PCA Se-Kota Surabaya berperan sebagai fasilitator dalam memberikan informasi dan arahan kepada ibu hamil tentang pencegahan stunting menggunakan media edukasi poster dan leaflet,” ujarnya.

Dalam memberikan edukasi, para ibu-ibu Majelis Kesehatan PCA Se-Kota Surabaya juga diimbau menggunakan pendekatan psikoedukasi.

Antara lain dengan cara memotivasi ibu hamil, menyentuh aspek psikologis ibu, membentuk koping adaptif terkait pembentukan efikasi diri dalam pencegahan stunting.

Pemberian edukasi kesehatan yang terdiri dari pemenuhan gizi selama kehamilan dan setelah kelahiran, serta upaya-upaya pencegahan stunting seperti mengonsumsi suplemen prenatal, menghindari penyakit infeksi, berhenti merokok dan konsumsi alkohol, istirahat yang cukup, menjaga kebersihan lingkungan, menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, dan rutin memeriksakan kehamilan ke fasilitas kesehatan.

Dengan adanya kegiatan Pengabdian RisetMu oleh Dosen UMS ini, diharapkan dapat mengoptimalkan peran Ibu-ibu Pimpinan Cabang Aisyiyah khususnya bidang kesehatan sebagai pendamping ibu hamil dalam melakukan upaya mencegah stunting guna meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak di Kota Surabaya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES