Botox Lanzox Diklaim 1000 Persen Bebas Enzim Babi

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Prosedur botox atau botilunum toxin masih menjadi primadona perawatan anti penuaan di sejumlah klinik kecantikan.
Botox adalah protein produksi bakteri Clostridium botulinum yang bekerja melalui agen neurotoxin dan mampu menghambat sinyal asetilkolin antara saraf otak menuju otot agar tidak terjadi kontraksi.
Advertisement
Botox terkenal sebagai perawatan anti-aging terbaik untuk mengurangi dan menghilangkan kerutan dan garis halus di area wajah yang berhubungan dengan otot. Misalnya pada alis, area bawah mata, dahi, serta leher.
Botox memang populer di dunia kecantikan untuk menghalau kerutan halus pada wajah akibat ekspresi berlebihan terutama ketika memasuki usia 25 tahun. Bahkan, injeksi bisa dilakukan sejak usia 17 tahun. Selain itu, botox juga bisa memberikan efek tirus untuk area otot rahang yang terlalu besar.
"Tidak ada usia minimal atau maksimal untuk botox. Semakin cepat semakin baik," terang Dokter Estetika Facena Beauty Clinic Surabaya, dr Dwi Widiyanto, Sp. And, Jumat (11/8/2023).
Penyuntikan botox juga tidak bisa sembarangan karena harus dilakukan oleh klinik profesional.
Sementara standar jumlah botox yang disuntikkan sebanyak 30-40 unit untuk area dahi dan kerutan mata dengan prosedur kurang dari satu jam. Proses anastesi 10-15 menit dan proses injeksi cairan botox sekitar 5-10 menit.
Pasien tidak boleh tidur selama 4 jam usai prosedur botox, tidak boleh menggunakan make up selama 24 jam agar botox tidak bergeser ke area lain dan tidak melakukan treatment apapun hingg dua minggu setelahnya.
Botox sendiri bisa dilakukan setiap enam bulan sekali. Namun demikian, koreksi bisa dilakukan kurang dari satu minggu setelah prosedur pertama.
"Disarankan menggunakan dokter yang sama agar tidak terjadi resisten," terangnya.
Ia juga menjelaskan, tidak ada satupun jurnal yang menyebut gaya hidup dapat mempengaruhi botox. Namun, merokok dan minum alkohol mempengaruhi metabolisme sehingga botox lebih cepat rusak.
Sejarah Penggunaan Botox
Botox sudah diakui FDA sejak 1989 dan mulai digunakan untuk treatment medis dalam siklus asetilkolin antara saraf otak menuju otot.
Botox juga menjadi salah satu solusi tepat untuk mengatasi beberapa permasalahan medis. Tak dipungkiri ternyata ada pula remaja berusia 13 tahun sudah mulai melakukan prosedur botox, karena ingin menyembuhkan migrain.
Dr Dwi Wijayanto pun memberikan penjelasan tentang beberapa gangguan kesehatan yang dapat diatasi atau dikurangi dengan perawatan botox.
Seperti sakit kepala karena saraf otak, migrain, mata juling, blefarospasme (kontraksi kelopak mata), inkontinensia urine (disfungsi kandung kemih), keringat berlebih, hingga gangguan tidur (bruxism).
Namun sekarang, botox telah digunakan industri kecantikan secara luas karena mampu mengecilkan otot rahang hingga menghilangkan kerutan.
"Botox bahkan tidak menimbulkan ketergantungan," jelasnya.
Dengan segala manfaat tersebut, botox telah menjadi salah satu perawatan favorit dari masa ke masa, namun tentu saja ada pro-kontra terhadap prosedur perawatan ini.
Botox Halal
Diskusi tentang botox terus berkembang luas. Terutama di Indonesia yang mayoritas muslim. Ternyata Fatwa MUI No 48 Tahun 2011 menjelaskan bahwa penggunaan botox tidak dilarang dalam Islam selama memenuhi syarat.
Syarat menggunakan botox yang halal menurut MUI ada tiga macam. Pertama, botox dapat digunakan dengan tujuan kesehatan (medis) bukan hanya untuk tujuan kosmetik (aesthetic).
Kedua, prosedur tindakan botox harus dilakukan oleh dokter yang berkompeten. Ketiga, botox harus diproduksi oleh perusahaan yang memiliki sertifikat halal melalui proses yang sudah ditentukan.
Rumornya, botox disebut mengandung enzim albumin yang harus dipecah menggunakan enzim babi.
Bahkan kaum hijabers menentang keras prosedur botox karena penggunaan serum darah manusia dan gen babi dalam kandungan zat botox tersebut. Karena proses ini tentu saja melawan hukum Islam.
Menjawab problema tersebut, founder sekaligus Aesthetic Doctor of Facena Beauty Clinic Dr. Daniel Widiyanto Sp. And tidak menyerah untuk memperjuangkan solusi demi memberikan kepuasan maksimal dan menjawab kegelisahan umat muslim.
"Facena terus mencari pengetahuan dan bekerjasama dengan penggerak laboratorium khusus bahan botox," terangnya.
Menjawab perbincangan mengenai protes besar tersebut, Dr Dwi Wijayanto serta Dr Daniel memperkenalkan brand botox dari PT Kalbe Farma, yaitu Lanzox.
Dr Daniel mengungkapkan, kandungan botox dalam Lanzox telah dipastikan masuk dalam kategori non-babi.
“Selama proses pembuatan Lanzox, gen hewan dilenyapkan melalui proses chemical lab, makanya di hasil akhir bahannya jadi, gen ini hilang 100 persen bahkan 1000 persen," terang Dr. Daniel.
Botox Lanzox diklaim sama sekali tidak mengandung unsur hewani sehingga botox diklaim halal dan telah bersertifikat dengan kandungan kualitas sama.
"Kita sudah bisa menggaransi bahwa tidak ada kandungan hewani di situ," tandasnya.
Apalagi, Botox Lanzox diencerkan dengan cairan khusus untuk mengurangi keasaman sehingga pasien merasa nyaman tanpa sakit saat proses injeksi. Botox ini juga tidak menimbulkan rasa tersengat. Menariknya, Lanzox mampu bertahan rata-rata 4-6 bulan sebagaimana botox dengan kandungan enzim hewani.
Meskipun belum atau tidak mendapatkan sertifikasi halal seperti yang dicantumkan dalam MUI, Kalbe menjamin hal tersebut dengan adanya Sertifikat Analisa dari Pharma Metric Labs bulan Juli 2023 lalu tentang identifikasi DNA gen babi, di mana hasilnya adalah negatif.
Maka, kata Dr Daniel, bahan Lanzox secara praktikal telah lolos, sesuai kutipan dalam LPPOM MUI, Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) No 28 tahun 2011 tentang Kosmetik dan Produk Perawatan Tubuh, dikarenakan tidak melawan syarat-syarat syariat Islam.
Dr. Daniel dan Tim Dokter Facena Beauty Clinic berharap dengan edukasi terbaru prosedur botox non-babi ini, kaum hijabers bisa lebih tenang dengan prosedur botox, serta bijaksana dalam memilih dan mempertanyakan bahan botox yang digunakan untuk wajah atau tubuh mereka di klinik-klinik kecantikan selain Facena.
Kaum hijabers juga bisa menikmati manfaat kecantikan atau mungkin mengatasi permasalahan medis dengan bahan yang tepat, yaitu memenuhi syarat dan hukum Islam dengan menggunakan perawatan Botox Lanzox tersebut di Facena.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Irfan Anshori |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |