Lima Bahaya Serius Jika Tidak Melindungi Kulit dengan Sunscreen
TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Menurut prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kelas III Banyuwangi, indeks sinar UV tertinggi akan terjadi pada pukul 12.00 WIB hingga 14.00 WIB. Berkaitan dengan hal tersebut, BMKG pun mengimbau masyarakat untuk menggunakan tabir surya (sunscreen) dan mengurangi waktu terpapar matahari pada waktu-waktu tersebut.
"Secara tahunan di Banyuwangi suhu maksimal yang tercatat mencapai 33 derajat Celcius. Sedangkan saat ini sudah 32 derajat Celcius, itu masuk kategori cukup panas," kata Prakirawan BMKG Banyuwangi, Ibnu Haryo, Rabu (4/10/2023).
Advertisement
BMKG pun memberikan peringatan kepada masyarakat yang beraktivitas saat siang dan ditengah terik matahari, agar lebih memperhatikan kondisi lingkungan akibat cuaca panas yang sedang melanda.
Mengapa Sunscreen Penting?
Sunscreen adalah senjata andalan kita dalam melawan bahaya paparan sinar UV. Ini adalah langkah pertama dan paling penting dalam perawatan kulit untuk melindungi diri dari sinar UVA dan UVB yang berpotensi merusak.
Dokter kulit dari New York, dr. Barney Kenet, menegaskan bahwa setiap orang harus menggunakan sunscreen dengan minimal SPF 30 dan mengaplikasikannya setiap dua hingga tiga jam sekali untuk perlindungan maksimal.
Namun, seringkali banyak yang mengabaikan pentingnya penggunaan sunscreen secara rutin, tanpa menyadari bahayanya.
Nah, yuk ketahui lima bahaya serius jika kamu tidak menggunakan sunscreen untuk melindungi kulitmu dari paparan sinar matahari:
1. Penuaan Dini
Salah satu efek buruk paling nyata dari paparan sinar UV tanpa perlindungan adalah kerusakan kolagen dan jaringan ikat di dalam kulit. Kolagen adalah protein penting yang menjaga kulit kita tetap kenyal dan elastis. Namun, ketika terpapar sinar UV secara berlebihan, kolagen dan jaringan ikat ini dapat mengalami kerusakan.
Hasilnya, kulit kita akan kehilangan elastisitasnya. Kulit yang sebelumnya kenyal dan kencang akan mulai menunjukkan tanda-tanda penuaan yang lebih cepat. Garis-garis halus dan keriput muncul lebih dulu, kulit terasa kendur, dan penampilannya tampak lebih tua dari usianya yang sebenarnya.
Namun, penelitian oleh National Health and Medical Research Council of Australia telah menunjukkan bahwa penggunaan sunscreen secara teratur dapat membantu mengontrol penuaan kulit. Ini berarti bahwa kamu dapat memperlambat proses penuaan dan menjaga kulit tetap sehat dan muda dengan menggunakan sunscreen dengan benar.
2. Kulit Terbakar
Sunburn atau kulit terbakar adalah konsekuensi langsung dari paparan sinar UV yang berlebihan. Ketika kulit terpapar sinar matahari tanpa perlindungan yang memadai, kulit akan memberikan sinyal dalam bentuk memerah, terasa sangat panas, dan bahkan nyeri yang menyengat.
Kulit yang terbakar akan berubah warna menjadi merah muda atau merah tua, dan sering kali terasa panas saat disentuh. Kulit terbakar juga bisa membuat aktivitas sehari-hari menjadi sulit dan tidak nyaman. Bahkan dalam kasus yang lebih parah, kulit terbakar dapat menghasilkan lepuhan yang berisi cairan, merusak lapisan epidermis yang melindungi kulit kita.
Rasa perih yang tak tertahankan adalah salah satu gejala yang sering dialami oleh mereka yang mengalami sunburn parah. Saat kulit terbakar, bahkan sentuhan ringan saja dapat menyebabkan rasa sakit yang luar biasa. Ini bisa membuat tidur, bergerak, atau beraktivitas sehari-hari menjadi sulit.
3. Kanker Kulit
Salah satu bahaya paling serius lalainya penggunaan sunscreen adalah peningkatan risiko kanker kulit. Paparan berulang sinar UV dapat merusak DNA kulit secara perlahan. Proses ini meningkatkan risiko terkena kanker kulit, terutama dua jenis utama, yaitu kanker sel basal dan kanker sel skuamosa.
Kanker kulit adalah kondisi medis yang serius dan bisa memiliki konsekuensi yang fatal jika tidak diobati dengan tepat dan segera. Kanker sel basal adalah salah satu jenis kanker kulit yang paling umum, dan meskipun jarang menyebabkan kematian, dapat menyebabkan kerusakan yang signifikan pada kulit dan jaringan di sekitarnya.
Sementara itu, kanker sel skuamosa, meskipun lebih jarang daripada kanker sel basal, memiliki potensi untuk menyebar ke area tubuh lainnya jika tidak diobati dengan benar. Itu sebabnya penting untuk mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat, termasuk menggunakan sunscreen secara teratur, untuk mengurangi risiko terkena kanker kulit.
4. Hiperpigmentasi
Luka pada kulit yang terpapar sinar UV dapat menyebabkan masalah yang dikenal sebagai hiperpigmentasi.
Hiperpigmentasi adalah kondisi di mana terjadi peningkatan produksi melanin, pigmen kulit yang memberikan warna pada kulit kita. Akibatnya, muncul bercak-bintik cokelat atau hiperpigmentasi pada kulit.
Hiperpigmentasi adalah masalah kosmetik yang signifikan karena dapat mempengaruhi penampilan kulit seseorang. Bercak-bintik cokelat yang muncul akibat hiperpigmentasi bisa terlihat mencolok dan tidak merata pada kulit. Mereka sering kali menjadi fokus perhatian dan dapat membuat seseorang merasa tidak percaya diri.
Bercak-bintik hiperpigmentasi dapat muncul di berbagai bagian tubuh, termasuk wajah, tangan, lengan, dan leher. Mereka dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk paparan sinar matahari yang berlebihan tanpa perlindungan, luka bakar matahari, atau peradangan pada kulit.
Untuk mengatasi hiperpigmentasi, seringkali diperlukan perawatan kulit khusus seperti penggunaan krim pemutih atau perawatan medis tertentu. Namun, langkah yang paling baik adalah mencegahnya terjadi dengan menggunakan sunscreen secara teratur untuk melindungi kulit dari paparan sinar UV yang berbahaya.
Melindungi kulit dengan baik adalah kunci untuk menjaga kulit tetap bersih, sehat, dan bebas dari hiperpigmentasi yang mengganggu penampilan.
5. Kerusakan pada Pembuluh Darah
Paparan sinar UV tanpa perlindungan sunscreen bisa merusak lebih dari sekadar kulit bagian luar. Ini juga dapat berdampak serius pada pembuluh darah yang berada di bawah lapisan kulit. Ketika kulit terpapar sinar UV yang berlebihan, pembuluh darah dapat mengalami kerusakan.
Kerusakan pada pembuluh darah ini dapat menghasilkan bintik merah dan bercak pada kulit. Cairan dari pembuluh darah yang rusak dapat bocor ke lapisan kulit, menciptakan tampilan yang tidak diinginkan dan kadang-kadang menimbulkan sensasi gatal atau perih pada kulit.
Jadi, jangan abaikan pentingnya penggunaan sunscreen dalam rutinitas skincare kamu, terutama saat sinar UV sedang tinggi. Perlindungan ini bukan hanya untuk menjaga kulit tetap cantik dan sehat saat ini, tetapi juga untuk mencegah risiko masalah kulit yang serius di masa depan. Jangan lupa bahwa investasi dalam kesehatan kulit akan memberikan manfaat jangka panjang dan akan membantu kamu bisa menjaga kulit yang sehat dan terawat sepanjang hidup.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ferry Agusta Satrio |
Publisher | : Sholihin Nur |