Tahun Ini, Angka Stunting Kota Probolingo Capai 12,8%, Tertinggi Kecamatan Kanigaran
TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Angka stunting di Kota Probolinggo mengalami peningkatan, naik dari 12,3% pada tahun 2022 menjadi 12,8% pada tahun 2023, dengan Kecamatan Kanigaran mencatat tingkat tertinggi menurut data yang dihimpun oleh Dinas Kesehatan, Ketahanan Pangan dan Pengendalian Penduduk (Dinkes P2KB).
Nutrisiator pada Dinkes P2KB Kota Probolinggo, Tunik Agustina, menjelaskan bahwa angka stunting 12,8% ini berasal dari hasil penimbangan di Posyandu, melibatkan 10.256 bayi yang tersebar di lima kecamatan di Kota Probolinggo. Di antara kelima kecamatan tersebut, Kecamatan Kanigaran memiliki angka stunting tertinggi, yaitu 1.317 anak atau setara dengan 21,11% dari total bayi yang diukur.
Advertisement
Kemudian, diikuti oleh Kecamatan Mayangan dan Kedopok dengan tingkat stunting masing-masing sekitar 13,75% dan 13,11%. Sementara Kecamatan Kademangan memiliki tingkat stunting sebesar 8,4% dan Kecamatan Wonoasih sekitar 5,9%.
“Kecamatan Kanigaran menjadi tertinggi lantaran jumlah penduduknya juga lebih banyak,” ucap Tunik, Senin (16/10/2023) pagi.
Tunik menjelaskan bahwa ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan stunting pada anak. Faktor-faktor ini termasuk pola hidup calon ibu saat mereka masih remaja, anemia pada calon ibu, kekurangan gizi selama kehamilan, dan ketidakoptimalan dalam memberikan ASI eksklusif pada bayi setelah lahir.
Yang lebih memperburuk masalah ini adalah pola makan bayi, terutama pada bayi usia 0-2 bulan, yang seharusnya tidak diberi makanan tambahan atau di dulang.
Selain itu, sanitasi lingkungan yang kurang baik juga dapat meningkatkan risiko stunting. Faktor lain yang tak kalah penting adalah daya beli masyarakat yang rendah.
“Untuk kasus di Kota Probolinggo paling banyak akibat pola makan. Jadi bayi usia 0-2 bulan ini seharusnya tidak boleh di dulang atau diberikan makanan terlebih dahulu,” imbuh Tunik.
Pemerintah, khususnya Dinkes P2KB, terus melakukan upaya memberikan edukasi kepada masyarakat Kota Probolinggo melalui Posyandu, tokoh masyarakat, dan puskesmas. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Muhammad Iqbal |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |