Kesehatan

Sempat Disebut Saat Rilis KPK, Pemkab Bondowoso Wacanakan Ijen Water Jadi BUMD Sendiri

Jumat, 01 Desember 2023 - 15:12 | 51.31k
Air Minum Dalam Kemasan yang dikelola oleh PDAM rencananya akan dipisah (FOTO:  Dokumen Times Indonesia)
Air Minum Dalam Kemasan yang dikelola oleh PDAM rencananya akan dipisah (FOTO: Dokumen Times Indonesia)

TIMESINDONESIA, BONDOWOSO – Nama Ijen Water Bondowoso sempat disebut-sebut saat rilis KPK tentang operasi tangkap tangan (OTT) di Kabupaten Bondowoso Jawa Timur beberapa waktu lalu. 

Ijen Water disebut-sebut oleh salah seorang wartawan saat bertanya saat rilis yang berlangsung pada Kamis 16 November 2023 lalu. Ijen Water memang tidak ada kaitannya dengan kasus OTT di Kejari Bondowoso

Advertisement

Nama Ijen Water mencuat karena tim penyidik KPK memasukkan barang bukti berupa uang ratusan juta ke dalam kardus Ijen Water. Ijen Water sendiri adalah produk air minum yang diproduksi BUMD Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Bondowoso. 

Pemerintah Daerah Bondowoso merencanakan Ijen Water tidak lagi berada di bawah PDAM. Pemkab merencanakan mendirikan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Ijen Tirta yang nanti akan mengelola Ijen Water. 

Wacana itu mencuat saat Rapat Paripurna Raperda APBD Tahun 2024, pada Senin (27/11/2023). Ketua DPRD Bondowoso, Ahmad Dhafir menjelaskan, terdapat 17 Raperda yang masuk dalam Propemperda yang disetujui untuk dibahas di tahun 2024.

Salah satunya yakni Raperda terkait Ijen Tirta. "Raperdanya nanti Ijen Tirta akan dibahas 2024," jelas dia.

Menurutnya, BUMD Ijen Tirta ini nantinya akan mengelola air minum dalam kemasan (AMDK) Ijen Water yang saat ini masih di bawah naungan PDAM Bondowoso. 

"Perusahaan swasta saja bisa maju, bisa sukses. Kenapa yang dikelola pemerintah tidak bisa maju, " terangnya. 

Menurutnya, pemerintah masih akan membuat payung hukum dulu. Yakni, dengan menuntaskan Perda BUMD tersebut. 

"Kan harus ada payung hukumnya dulu,” jelas dia saat dikonfirmasi.

Dia berharap BUMD nantinya tidak seperti BUMD PT Bondowoso Gemilang yang tidak beroperasi justru malah merugi. “Semoga tidak seperti PT Bogem," harap dia.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES