Kesehatan

Peneliti UGM: Tinja dan Urine Bisa Dijadikan Alat Deteksi Covid-19 yang Efektif dan Ekonomis

Selasa, 30 Januari 2024 - 20:40 | 34.17k
Peneliti Pusat Kajian Kesehatan Anak FKKMK Universitas Gadjah Mada (UGM) meneliti air limbah rumah tangga untuk deteksi COVID-19 (FOTO: ANTARA/HO-UGM)
Peneliti Pusat Kajian Kesehatan Anak FKKMK Universitas Gadjah Mada (UGM) meneliti air limbah rumah tangga untuk deteksi COVID-19 (FOTO: ANTARA/HO-UGM)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Tim Peneliti Pusat Kajian Kesehatan Anak Universitas Gadjah Mada (UGM) mengungkap bahwa air limbah rumah tangga bisa menjadi sarana deteksi Covid-19 dengan biaya yang lebih terjangkau.

Temuan ini membuka peluang baru dalam surveilans virus, memberikan wawasan lebih awal tentang peningkatan kasus, dan dapat menjadi alat ekonomis yang efektif dalam memerangi pandemi Covid-19.

Advertisement

Penelitian yang dipimpin oleh Ketua Tim Peneliti Pusat Kajian Kesehatan Anak (PKKA-PRO) UGM, dr Indah Kartika Murni, menyatakan bahwa air limbah yang mengandung tinja dan urine dari individu yang terinfeksi Covid-19 dapat menjadi sumber deteksi yang handal. Meskipun surveilans air limbah telah diterapkan di beberapa negara maju, penelitian ini menyoroti potensi aplikasi di Indonesia untuk mendukung sistem peringatan dini Covid-19.

Metode Deteksi yang Inovatif

Indah menjelaskan bahwa tinja dan urine individu yang terinfeksi Covid-19 mengandung fragmen virus SARS-CoV-2 yang sudah tidak menular. "Tinja dan urine individu tersebut mengandung bagian atau fragmen virus SARS-CoV-2 yang sudah tidak menular," kata Indah, Selasa (30/1/2024).

Metode ini telah terbukti efektif di negara-negara seperti Amerika Serikat dan Belanda. Tim peneliti UGM bersama Murdoch Children's Research Institute (MCRI) Australia melakukan penelitian pada tahun 2021-2022 dan menemukan bahwa surveilans air limbah mampu mendeteksi peningkatan kasus Covid-19 lebih awal daripada metode surveilans konvensional.

Potensi Ekonomis dan Efektivitas Biaya

Hasil penelitian menunjukkan bahwa surveilans air limbah memiliki potensi sebagai opsi yang ekonomis untuk mendukung sistem peringatan dini Covid-19. Dengan mampu mendeteksi peningkatan kasus hingga dua pekan lebih awal dari metode konvensional, metode ini dapat menjadi instrumen kunci dalam melawan pandemi, terutama di negara dengan pendapatan menengah ke bawah.

Dukungan Kebijakan dan Respons Kesehatan Masyarakat

Tim peneliti menekankan bahwa dukungan kebijakan yang kuat dan respons kesehatan masyarakat yang efektif adalah faktor kunci keberhasilan sistem surveilans Covid-19.

Dr. Tiara, salah satu peneliti, menyoroti pentingnya inisiasi jejaring nasional untuk surveilans air limbah di Indonesia. Pembentukan jejaring ini dapat melibatkan berbagai pihak yang bersedia berkolaborasi dalam mengembangkan sistem yang lebih luas dan efektif.

Penelitian lanjutan sedang dilakukan untuk mengevaluasi kemampuan surveilans air limbah sebagai sistem kewaspadaan dini peningkatan kasus Covid-19 di komunitas. Dengan pembentukan jejaring nasional, Indonesia dapat memimpin dalam pengembangan surveilans air limbah sebagai alat yang dapat diandalkan untuk mendukung respons pandemi Covid-19. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES