TIMESINDONESIA, MALANG – dir="ltr">Konstipasi saat puasa, kondisi yang sering diabaikan, dapat menjadi masalah kesehatan yang mengganggu. Dr. dr. Syifa Mustika, SpPD-KGEH, pengurus LK PBNU dan dokter spesialis di RSSA Malang, membagikan panduan praktis untuk mengatasi masalah ini selama bulan Ramadan.
Penyebab Konstipasi Saat Puasa
Konstipasi adalah kondisi sulit buang air besar dengan frekuensi yang tidak teratur, seringkali disertai rasa kembung, perut penuh, dan ketidaknyamanan. Faktor-faktor seperti diet rendah serat, kurangnya asupan cairan, aktivitas fisik yang minimal, perubahan gaya hidup, atau penggunaan obat-obatan tertentu sering menjadi penyebabnya.
Advertisement
"Saat puasa, terutama saat Ramadan, risiko ini meningkat karena potensi pengurangan asupan cairan," kata dr Syifa.
Tips Menghindari Konstipasi
Cukupi Kebutuhan Cairan
Minumlah air yang banyak antara waktu berbuka dan sahur. Asupan cairan yang cukup membantu mencegah dehidrasi, salah satu penyebab utama konstipasi.
Konsumsi Serat Tinggi
Pilihlah makanan yang kaya serat seperti buah-buahan dan sayur-sayuran. Serat membantu mempermudah proses pencernaan dan mengoptimalkan frekuensi buang air besar.
Hindari Makanan Berlemak dan Tinggi Gula
Makanan dengan kandungan lemak dan gula yang tinggi dapat memperlambat proses pencernaan. Kafein juga perlu dihindari karena dapat meningkatkan dehidrasi.
Olahraga Ringan
Berolahraga sekitar 15-20 menit mendekati waktu berbuka dapat meningkatkan pergerakan usus dan membantu mencegah konstipasi.
Buang Air Besar Secara Teratur
Jangan menunda buang air besar jika ada kebutuhan. Karena menahan bisa memperparah kondisi konstipasi.
Konsumsi Probiotik
Makanan seperti yogurt, yang kaya akan bakteri baik, membantu menjaga keseimbangan mikroflora dalam saluran pencernaan dan mencegah konstipasi.
Memperkaya Diet Selama Puasa
Dr. Syifa menekankan pentingnya diet yang seimbang selama puasa. Makanan yang mengandung serat, seperti biji-bijian, kacang-kacangan, dan buah-buahan, serta konsumsi cairan yang cukup, sangat dianjurkan.
"Menjaga keseimbangan nutrisi tidak hanya mencegah konstipasi tetapi juga mendukung kesehatan umum selama berpuasa," jelasnya.
Kapan Harus Konsultasi ke Dokter?
Jika tips di atas telah diikuti namun masalah konstipasi tetap berlanjut, atau jika terjadi gejala yang lebih serius seperti sakit perut parah, darah dalam tinja, atau konstipasi yang tidak kunjung membaik, segera konsultasi dengan dokter. Kondisi ini mungkin menunjukkan adanya masalah kesehatan yang lebih serius.
Menjaga kesehatan pencernaan selama puasa adalah kunci untuk menjalani ibadah dengan nyaman dan sehat. Dengan mengikuti tips yang diberikan Dr. Syifa Mustika, SpPD-KGEH, Anda dapat mengurangi risiko konstipasi dan menjaga kebugaran selama bulan suci. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Rifky Rezfany |