Siap Mudik Lebaran? Simak Tips dari Dosen Unmuh Jember Ini agar Kamu Tetap Sehat Sepanjang Jalan
TIMESINDONESIA, JEMBER – Musim mudik lebaran Idulfitri 2024 telah tiba.
Kendati cuti lebaran belum dimulai, namun banyak masyarakat telah memulai perjalanan mudik ke kampung halaman dengan menggunakan berbagai macam moda transportasi baik darat, laut maupun udara.
Advertisement
Perjalanan mudik lebaran menjadi fenomena yang terus menyedot perhatian banyak pihak mulai dari pemerintah, petugas keamanan hingga pelaku perjalanan mudik itu sendiri.
Pasalnya, perjalanan mudik memerlukan perhatian khusus dibandingkan dengan perjalanan biasa karena jarak tempuh yang jauh serta membutuhkan stamina yang baik.
Belum lagi keruwetan lalulintas yang tidak jarang diwarnai dengan kecelakaan yang mengakibatkan korban jiwa akibat kelalaian.
Salah satunya kurang memperhatikan kesehatan tubuh dalam perjalanan mudik.
Berkaitan dengan itu, dr. Wahyudi Widada, Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes) Universitas Muhammadiyah (Unmuh) Jember memberikan beberapa tips kesehatan saat mudik yang bermanfaat untuk menjaga diri dari penyakit yang dapat muncul saat mudik lebaran.
“Yang pertama hindari kadar gula yang tinggi dan hindari konsumsi karbohidrat yang berulang-ulang agar gula darah tidak naik sehingga insulin tetap stabil," kata Wahyudi, Rabu (3/4/2024).
Dia menjelaskan, pencegahan diabetes dengan pembatasan konsumsi makanan dan minuman manis merupakan poin utama dalam menjaga kesehatan.
Jumlah makanan dan minuman yang disantap saat lebaran menjadi penentu kesehatan saat mudik dikarenakan penurunan daya tahan tubuh terjadi di saat makan dan minum dengan jumlah yang terlalu banyak.
“Yang terjadi sekarang adalah anak-anak sekolah dasar sudah ada yang terkena diabetes padahal usia normal penyakit diabetes ada di rentang usia 40 sampai 50 tahun,” terangnya.
Wahyudi melanjutkan, kebiasaan mengkonsumsi gula yang tinggi sering terjadi saat perjalanan mudik.
Masyarakat sering mengonsumsi minuman isotonik atau suplemen yang memiliki kandungan aspartam tinggi dan bahan kimia lainnya yang dapat memicu kerusakan organ tubuh seperti kerusakan ginjal, dinding pembuluh darah, dan ragam penyakit dalam lainnya.
Pembatasan makanan dan minuman manis ini pula yang merupakan kunci utama agar mudik terhindar dari penyakit diare.
Faktanya, makanan dan minuman yang terlalu kompleks dapat merusak sistem pencernaan dan menyebabkan terjadinya penyakit.
“Konsumsi kopi murni tanpa gula bisa jadi alternatif untuk perjalanan jarak jauh agar tidak mudah lelah, utamakan istirahat di rest area dan tetap optimalkan jam istirahat," jelasnya.
Berkaitan dengan itu, Wahyudi mengutip salah satu ayat di dalam Al Quran yakni Surat An-Naba ayat 9.
"'Kami menjadikan tidurmu untuk beristirahat’, maka perjalanan mudik jangan dilakukan lebih dari jam 10 malam karena banyak penelitian yang menyebutkan efek samping begadang terhadap kesehatan," tuturnya.
Tips lain yang diberikan dalam penjagaan kesehatan saat mudik adalah pencegahan mabuk kendaraan yang sering dialami orang-orang mudik perjalanan jauh.
Walaupun pada penjelasannya mabuk kendaraan merupakan reaksi normal dari tubuh yang bersifat kondisional, terdapat cara untuk mencegahnya yakni dengan melakukan bekam pada tubuh.
Bila tidak bisa bekam basah, bisa dilakukan bekam kering dengan tarikan ringan atau biasa disebut dengan kerokan.
“Lalu hindari kebiasaan buruk yang dapat merusak kesehatan, jadikanlah puasa Ramadan sebagai acuan sehat, jangan setelah puasa kembali dengan kebiasaan buruk,” tutupnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Dody Bayu Prasetyo |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |