Kesehatan

88 Kasus Cacar Monyet Terkonfirmasi, Kemenkes RI Lakukan Langkah Pencegahan

Senin, 19 Agustus 2024 - 13:50 | 40.28k
Ilustrasi cacar monyet (Mpox). (FOTO: Ist)
Ilustrasi cacar monyet (Mpox). (FOTO: Ist)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes RI) baru-baru ini merilis data terbaru terkait penyebaran kasus cacar monyet (Mpox) di Indonesia, yang mencapai 88 kasus terkonfirmasi hingga 17 Agustus 2024. Dari jumlah tersebut, 87 pasien telah dinyatakan sembuh, sementara peningkatan kasus cacar monyet tertinggi tercatat pada Oktober 2023.

Menurut Plh Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes, Yudhi Pramono, varian yang mendominasi adalah Clade IIB, yang utamanya ditularkan melalui kontak seksual dengan tingkat fatalitas rendah.

Advertisement

Sebaran kasus cacar monyet terbanyak berada di DKI Jakarta dengan 59 kasus, disusul Jawa Barat (13), Banten (9), Jawa Timur dan DIY masing-masing 3 kasus, serta Kepulauan Riau dengan 1 kasus. Untuk memperkuat penanganan, Kemenkes telah melakukan Whole Genome Sequencing (WGS) pada 54 kasus guna mengidentifikasi varian virus secara akurat.

Yudhi juga menjelaskan bahwa Mpox memiliki dua Clade utama, yaitu Clade I dan Clade II. Untuk Clade I, yang berasal dari Afrika Tengah, memiliki tingkat fatalitas lebih tinggi dan penularan melalui kontak fisik, sementara Clade II yang berasal dari Afrika Barat, lebih sering menyebar melalui kontak seksual dan memiliki tingkat fatalitas lebih rendah.

Mpox dapat menular melalui kontak langsung dengan lesi kulit yang terinfeksi, termasuk saat berhubungan seksual. Oleh karena itu, Yudhi mengimbau masyarakat untuk segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan jika muncul gejala seperti ruam bernanah atau luka pada kulit, serta menggunakan masker medis saat merasa tidak sehat.

"Dari 54 kasus tadi, seluruhnya varian Clade IIB. Clade II ini mayoritas menyebarkan wabah Mpox pada tahun 2022 hingga saat ini dengan fatalitas lebih rendah dan ditularkan sebagian besar dari kontak seksual," kata Yudhi Senin, (19/8/2024).

Upaya pencegahan yang dilakukan Kemenkes mencakup pengawasan di seluruh fasilitas kesehatan, penyelidikan epidemiologi bersama komunitas HIV/AIDS, serta penetapan 12 laboratorium rujukan untuk pemeriksaan Mpox di Indonesia.

Prasetyadi Mawardi, seorang dokter dari PERDOSKI, menekankan bahwa varian Mpox Clade I, yang memiliki tingkat fatalitas lebih tinggi, belum terdeteksi di Indonesia. Sejak 2022, varian yang ditemukan di Indonesia adalah Clade II.

Ia juga mengingatkan masyarakat agar tidak memencet atau menggaruk lesi pada kulit, karena hal ini dapat memperparah penularan virus cacar monyet. Selain itu, pasien disarankan untuk tidak berbagi barang pribadi seperti handuk atau pakaian.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES